Mengunjungi wisata arena adu domba di hutan Kota Bandung
Merdeka.com - Tradisi adu domba di hutan Kota Babakan Siliwangi, Bandung, sepertinya tinggal sejarah. Sudah tujuh bulan terakhir ini tidak ada kegiatan. Hanya menyisakan artefak pamidangan (arena) yang tampak klasik.
Meski sudah tidak ada kegiatan, pamidangan adu domba di Babakan Siliwangi masih bisa dikunjungi masyarakan umum, sebagai lokasi wisata gratis di tengah kota. Lokasinya berada di bagian dalam hutan yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Pamidangan adu domba berdiri di antara pepohonan yang masih rimbun. Bangunan arena adu domba itu tampak sederhana; ada empat bangunan kayu mengitari lapangan persegi panjang sebagai arena domba-domba bertarung.
-
Kapan domba Garut sudah ada? Jika dilihat dari tahun pembuatan Candi Sewu di Prambanan ini, keberadaan domba Garut sudah ada sejak abad ke-7 atau sekitar tahun 600-an.
-
Kapan adu domba diadakan di Babakan Siliwangi? Bertahun-tahun silam, perlombaan adu domba biasa diadakan setiap minggu pertama di awal bulan.
-
Kapan domba-domba Rina dipanen dan dijual? Setelah itu barulah domba-domba itu dipanen dan dijual pada konsumen.
-
Kapan penjualan Domba Priangan meningkat? Para penjual sendiri sudah tampak memarkirkan kendaraan bak terbuka yang berisi domba Priangan, sejak pagi hari. Semakin siang, calon pembeli kian ramai termasuk dari luar wilayah.
-
Dimana domba-domba itu dipelihara? Mas Defit adalah seorang peternak domba kontes asal Kecamatan Batur, Banjarnegara. Harga dombanya mahal-mahal. Bahkan sepasang domba yang ia ternakkan pernah ditawar hingga Rp150 juta. Agar domba kontesnya berkualitas tinggi, ia selalu memprioritaskan hewan ternaknya. Tak tanggung-tanggung, demi kenyamanan domba-dombanya, Mas Defit membuatkan kandang khusus yang ia bangun di dalam rumahnya sendiri.
-
Kapan manusia mulai beternak kambing dan domba? Diperkirakan, kambing dan domba dijinakkan di Fertile Crescent sekitar 10.500 tahun yang lalu.
Bangunan dengan tiang kayu tersebut dibuat khusus untuk penonton atau para pemilik domba. Atapnya terbuat dari asbes dan seng, sedangkan tiangnya dari kayu dolken.
Bangunan untuk penonton dibuat lebih lebar dari bangunan lainnya. Tempat duduk pengunjung dibuat menyerupai tangga atau tribun dengan posisi memanjang. Sementara bangunan lainnya lebih mirip podium dengan lantai datar.
Di luar arena, tampak patok-patok besi yang ditancapkan ke tanah. Patok tersebut dipakai untuk mengikat domba adu. Para domba adu yang sudah dihias biasanya duduk di sekitar patok menanti giliran masuk arena.
Pamidangan adu domba bisa diakses melalui pintu masuk yang ada di Jalan Siliwangi, masih satu pintu dengan sarana olagraga Sasana Budaya Ganesha. Di lokasi ini selain bisa menikmati pemandangan alam, juga bisa sekalian berolahraga.
Tommy Dermawan, 54 tahun, seniman Sanggar Olah Seni yang berkegiatan di lingkungan Babakan Siliwangi mengatakan, usia pamidangan domba sudah sangat tua.
"Pamidangan domba itu dari tahun 70-an. Terakhir kegiatan 7 bulan lalu. Sekarang tidak tahu, ada yang bilang tutup," katanya saat berbincang dengan Merdeka Bandung, Minggu (1/11).
Ketika masih aktif, pamidangan sering menggelar kontes adu domba yang diadakan setiap akhir pekan di awal bulan. Pesertanya dari berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan domba adu umumnya didatangkan dari Garut, daerah yang memang terkenal dengan domba aduan.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hutan Babakan Siliwangi dulunya terbuka bagi masyarakat umum lewat sejumlah kegiatan budaya, salah satunya adu domba.
Baca SelengkapnyaSebenarnya ada wacana bahwa tempat wisata ini akan dihidupkan lagi. Namun hingga sekarang wacana itu belum terealisasi.
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan Kampung Gajah? Begini kondisinya yang sudah terbengkalai.
Baca SelengkapnyaSebuah kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata sekaligus paru-paru kota.
Baca SelengkapnyaObjek wisata yang satu ini cocok bagi pengunjung atau wisatawan yang gemar dengan suasana alam yang asri dan tidak begitu banyak orang.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI miliki ternak domba hingga 300 ekor di tengah hutan Ponorogo. Begini penampakannya.
Baca SelengkapnyaDago adalah salah satu daerah di Bandung yang punya hawa sejuk dan kondisi alam yang memesona, sangat cocok untuk menyegarkan pikiran.
Baca SelengkapnyaKegiatan yang dilakukan Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia atau HPDKI Bogor Raya.
Baca SelengkapnyaTaman Hutan Raya yang identik dengan nama Presiden kedua RI ini memiliki sejarah panjang mulai dari digunakan oleh penjajah hingga perjalanan darat.
Baca SelengkapnyaHamparan luas rerumputan, cocok untuk meregangkan stress selama beraktivitas di kota.
Baca Selengkapnya