Mengupas Kandungan dan Dampak Terpapar Gas Air Mata, Bisa Sebabkan Kematian?
Merdeka.com - Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton membuat suporter Arema Malang kocar kacir. Semua berebut segera meninggalkan area dalam Stadion Kanjuruhan, Malang. Kepanikan membuat situasi hari itu sangat kacau. Diperparah dengan jalur keluar yang terbatas. Semua saling dorong dan berdesakan.
Kondisi itu terjadi hanya beberapa saat setelah pluit ditiup wasit tanda pertandingan usai. Arema Malang kalah 2-3 dari Persebaya.
Dalam kondisi genting, polisi menggunakan gas air mata untuk memenangkan massa di Kanjuruhan hingga membuat mereka kabur berhamburan. Sebanyak 132 orang meninggal.
-
Apa saja penyebab infeksi paru-paru? Faktor yang Menyebabkan Infeksi Paru-Paru 1. BakteriMikroorganisme yang dikenal sebagai bakteri sering kali menjadi penyebab utama infeksi pada paru-paru. Jika dibandingkan dengan patogen lain, infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh bakteri biasanya berlangsung lebih lama dan memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi. Tindakan medis yang cepat dan tepat dapat secara signifikan mengurangi infeksi bakteri dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin muncul. Beberapa jenis bakteri yang umum ditemukan sebagai penyebab infeksi paru-paru antara lain Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Bordetella pertussis, dan Mycobacterium tuberculosis. Penting untuk dipahami bahwa setiap jenis bakteri mungkin memerlukan metode pengobatan yang berbeda, sehingga diagnosis yang tepat sangat penting untuk penanganan yang berhasil.2. VirusBerbagai jenis virus memiliki kemampuan untuk menyerang sistem pernapasan dan jaringan paru-paru, yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru. Patogen virus yang sering kali ditemukan sebagai penyebab infeksi paru-paru meliputi virus influenza, coronavirus (termasuk SARS-CoV-2 yang memicu COVID-19), enterovirus, dan respiratory syncytial virus (RSV). Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus biasanya menunjukkan karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan infeksi bakteri, baik dari segi gejala, durasi, maupun cara penanganannya. Contohnya, antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, sehingga penanganan lebih difokuskan pada perawatan suportif dan, dalam beberapa kasus, penggunaan obat antiviral tertentu.3. JamurInfeksi jamur dapat mempengaruhi sistem pernapasan, termasuk paru-paru, meskipun kejadian ini relatif jarang dibandingkan dengan infeksi bakteri atau virus. Beberapa jenis jamur, seperti Aspergillus, Cryptococcus, Pneumocystis jirovecii (dulu dikenal sebagai Pneumocystis carinii), dan Histoplasma capsulatum, dapat menginfeksi jaringan paru-paru. Infeksi jamur pada paru-paru umumnya lebih sering terjadi pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita HIV dan AIDS, pasien kanker, atau mereka yang sedang menjalani terapi imunosupresif.
-
Bagaimana polusi udara memengaruhi mata? Polusi udara yang tinggi juga bisa menimbulkan dampak tidak menyenangkan pada kesehatan mata. Polusi udara bisa menyebabkan mata kering, rasa tak nyaman, serta bahkan iritasi. Masalah mata ini bisa dialami secara berbeda dari satu orang ke orang lainnya.
-
Apa dampak polusi udara ke paru-paru? Polusi udara dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang serius, bahkan sampai berpotensi mengancam nyawa.
-
Apa yang menyebabkan paru-paru kotor? Paru-paru dapat menjadi 'kotor' atau terganggu fungsinya karena berbagai faktor. Memahami penyebab-penyebab ini penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat. Berikut adalah beberapa penyebab utama paru-paru kotor: Merokok: Ini adalah penyebab utama kerusakan paru-paru. Asap rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya yang dapat merusak jaringan paru-paru dan menyebabkan peradangan kronis.
-
Bagaimana peradangan di saluran pernapasan atas memengaruhi mata? Ketika seseorang mengalami infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau pilek, dapat terjadi pembengkakan pada saluran pernapasan yang terhubung dengan mata. Hal ini dapat menyebabkan perasaan panas atau terbakar pada mata.
-
Mengapa paru-paru basah bisa mengancam nyawa? Pneumonia karena infeksi virus biasanya akan bersifat ringan, namun tak menutup kemungkinan dapat memberat hingga mengancam nyawa. Diketahui, beberapa kelompok yang cenderung rentan mengalami adalah bayi prematur, anak dengan gangguan jantung atau paru-paru dan seseorang yang pernah menjalani tranplantasi organ.
Lalu seperti apa kandungan dan bahaya bila terkena tembakan gas air mata?
Dokter spesialis paru sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto menjelaskan, gas air mata mengandung komponen bersifat iritan. Karena sifat tersebut, gas air mata bisa menyebabkan iritasi pada mukosa sel organ yang terpapar.
Akibatnya, beberapa masalah kesehatan bisa muncul. Antara lain iritasi pada kulit seperti kemerahan, gatal, serta panas. Sedangkan dampak pada mata bisa seperti mata merah, pedih, rasa terbakar, hingga keluar air mata.
Meski tak terpapar secara langsung, gas air mata juga bisa dampak pada saluran pencernaan berupa mual dan muntah.
Selain itu, gas air mata juga dapat menyebabkan iritasi pada mukosa saluran pernapasan dan paru-paru.
"Pada hidung dapat menyebabkan hidung panas dan berair. Kemudian pada tenggorokan dapat menimbulkan sakit tenggorokan, tenggorokan panas kadang seperti tercekik. Batuk-batuk dan dapat timbul dahak. Pada paru dapat menimbulkan nyeri dada dan sesak napas," jelas Agus Dwi Susanto kepada merdeka.com, Selasa (11/10).
Menurut dia, secara umum orang yang mengalami masalah kesehatan akibat terkena gas air mata dapat sembuh total.
Akan tetapi, lanjut Agus, ada laporan beberapa kasus menyebutkan gas air mata bisa berdampak fatal hingga berujung kematian.
"Risiko kematian dilaporkan terjadi pada beberapa kasus akibat terjadinya gagal pernapasan dan respiratory distress," ujar Agus.
Menurutnya, kondisi berbahaya tersebut dapat muncul ketika menghirup gas air mata dengan konsentrasi tinggi dan dalam ruangan padat serta ventilasi buruk.
Agus menambahkan, risiko kematian disebabkan gas air mata berbeda dengan kasus kematian akibat asfiksia. Sebab, zat terkandung dalam gas air mata bukan termasuk penyebab asfiksia.
"Secara sifat bahan yang ada dalam gas air mata adalah gas atau zat iritan. Bukan kategori gas penyebab asfiksia," ucapnya.
Sebelumnya, Polri menegaskan penyebab dari kematian ratusan orang dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur bukan dikarenakan kandungan dalam gas air mata yang dilepaskan petugas saat pengendalian massa.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan, berdasarkan keterangan dokter Rumah Sakit Saiful Anwar Malang bahwa tidak ada yang menyebut gas air mata menjadi penyebab kematian dalam tragedi Stadion Kanjuruhan.
"Dari penjelasan para ahli, spesialis yang menangani korban yang meninggal dunia maupun korban-korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit hati dan juga spesialis penyakit mata menyebutkan tidak satupun yang menyebutkan penyebab kematian adalah gas air mata," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/10).
"Tapi penyebab kematian adalah kekurangan oksigen. Terjadi berdesak-desakkan, kemudian terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan yang mengakibatkan kekurangan oksigen pada Pintu 13, 11, 14, 3," jelas Dedi.
Reporter Magang: Michelle Kurniawan
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gas air mata adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengendalikan kerumunan atau dalam situasi penegakan hukum sebagai alat non-mematikan.
Baca SelengkapnyaGas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca SelengkapnyaZat kimia ini merupakan bahan yang dapat menyebabkan pengikisan organ tubuh atau peradangan.
Baca SelengkapnyaSelama ini polusi udara disangka hanya berdampak pada paru walau ternyata bisa berdampak pada organ lainnya.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 6 berbahaya pada polusi udara yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaAnehnya, ketika sedang memotong bawang merah maupun putih menjadi irisan tipis, air mata bisa saja keluar tiba-tiba dan membasahi sekitaran area wajah.
Baca SelengkapnyaZat hasil pembakaran sampah dapat berisiko meningkatkan potensi kanker pada manusia.
Baca SelengkapnyaKabut asap atau smog adalah kabut berwarna kekuningan atau kehitaman, terbentuk oleh campuran polutan di atmosfer.
Baca SelengkapnyaSetidaknya lebih dari tiga penyakit dapat disebabkan oleh polusi. Untuk mencegahnya dapat menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaPolusi udara dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang serius, bahkan sampai berpotensi mengancam nyawa.
Baca SelengkapnyaMata berair merupakan kondisi umum yang sering kali terjadi. Yuk, simak apa saja penyebab mata berair dan bagaimana cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaProses pembakaran, baik sampah organik maupun anorganik akan menghasilkan asap yang mengandung zat-zat beracun.
Baca Selengkapnya