Mengurai peran Aguan di pusaran kasus suap raperda zonasi
Merdeka.com - Nama bos PT Agung Sedayu Group, Sugiyanto Kusuma atau dikenal Aguan, mencuri perhatian publik setelah dicekal bepergian ke luar negeri atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Keberadaan Aguan dibutuhkan untuk proses penyelidikan kasus suap pembahasan raperda (rancangan peraturan daerah) zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) dan raperda tata ruang strategis Jakarta Utara yang menyeret nama Ketua komisi D DPRD DKI M Sanusi. Benar saja, tak lama setelah keluarnya surat pencekalan, Aguan diperiksa lembaga antirasuah.
Publik masih bertanya-tanya peran Aguan di pusaran kasus suap raperda zonasi dan hubungannya dengan Ketua Komisi D DPRD M Sanusi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan stafnya Sunny Tanuwidjaja.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Kenapa Aiman dipanggil Polda? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Dimana sidang DKPP digelar? Ketua KPU, Hasyim Asy'ari saat mengikuti sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) dengan pihak pengadu Nus Wakerkwa di Gedung DKPP, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
-
Kapan PKS bertemu dengan relawan Anies? Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menerima kunjungan dari Ketua Simpul-Simpul Relawan Anies Baswedan di Kantor DPTP PKS, Jakarta, Selasa, (11/7)
Aguan adalah bos PT Agung Sedayu yang merupakan induk dari PT Kapuk Naga Indah, satu dari dua perusahaan properti yang sudah mengantongi izin pelaksanaan Reklamasi Teluk Jakarta. Perusahaan lain adalah PT Muara Wisesa Samudera yaitu anak perusahaan Agung Podomoro.
PT Kapuk Naga Indah mendapat jatah reklamasi lima pulau (pulau A, B, C, D, E) dengan luas 1.329 hektar. Sementara PT Muara Wisesa Samudera mendapat jatah reklamasi pulau G dengan luas 161 hektar. Izin pelaksanaan untuk PT Kapuk Naga Indah diterbitkan pada 2012 pada era Gubernur Fauzi Bowo, sedangkan izin pelaksanaan untuk PT Muara Wisesa Samudera diterbitkan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada Desember 2014.
Aguan diperiksa KPK ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Secara perlahan mulai terurai hubungan Aguan dengan kasus pembahasan raperda zonasi. Seperti dipaparkan Kuasa hukum M Sanusi, Irsan Gusfrianto. Dia membeberkan adanya pertemuan antara kliennya dengan Aguan. Pertemuan dilakukan di kediaman Aguan, Jalan Boulevard Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Sanusi diajak oleh Mohamad Taufik, ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) sekaligus wakil ketua DPRD DKI Jakarta. "Bang Uci (Mohamad Sanusi) itu diajak kakaknya," kata Irsan di Gedung KPK, kemarin.
Pertemuan di kediaman Aguan itu membahas kontribusi kewajiban tambahan pengembang kepada pemprov DKI Jakarta. Sanusi menjelaskan pembahasan raperda biasanya selesai 1,5 bulan. Menurut Sanusi, alotnya persentase kewajiban pengembang kepada Pemprov DKI bisa diatur dalam pergub. "Setelah itu bang Uci pergi ke ruang tengah tidak ikut pembahasan lainnya," ucapnya.
Kabar tersebut dibenarkan Ahok. Aguan memanggil sejumlah pimpinan DPRD DKI Jakarta pada Desember 2015. Pertemuan itu membahas rancangan aturan reklamasi. Pimpinan DPRD yang dimaksud adalah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (PDIP), Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari fraksi Gerindra Mohamad Taufik, Ketua Fraksi Hanura Mohamad Sangaji, serta Ketua fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Selamat Nurdin.
"Awal Desember (Aguan) memanggil Prasetyo, Mohamad Taufik, Ongen Sangaji, Selamat Nurdin," kata Ahok.
Tidak hanya bertemu dengan pimpinan DPRD, Aguan juga melakukan pertemuan dengan Ahok. Keduanya bertemu minimal satu kali dalam sebulan. Informasi itu disampaikan staf Ahok, Sunny Tanuwidjaja yang mengaku sebagai perantara pertemuan Ahok dan Aguan.
Sunny tak menampik bahwa dia mengenal Aguan dan banyak pengusaha lainnya. Namun dia langsung menegaskan bahwa Ahok tak hanya melakukan pertemuan dengan Aguan atau pengusaha properti. Namun sejumlah pengusaha lainnya.
"Kalau sama Pak Aguan sebulan sekali lah, kurang lebih seperti itu. Yang lain juga begitu ketemunya sebulan sekali kok, rata-rata sama enggak berbeda jauh," ujar Sunny dalam penjelasan singkatnya kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/4). (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video tersebut, seseorang bicara tentang dukungan terhadap Andra Soni dan Ratu Zakiyah
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, safari itu adalah inisiatifnya sebagai calon pemimpin Jakarta berikutnya.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut bermula dari KPK mengembangkan kasus dugaan suap proyek di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara yang menjerat Abdul Gafur Masud.
Baca SelengkapnyaRossa juga sempat menyinggung agar Donny diminta untuk bekerjasama dalam memburu keberadaan Harun.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaReaksi KPK Dengar Staf Hasto Pernah Bertemu Harun Masiku
Baca SelengkapnyaAnwar dinilai turut serta mendukung dan mengkampanyekan calon gubernur-wakil gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Nataksumah.
Baca SelengkapnyaSeluruh PNS diminta bersikap netral menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini juga penyidik antirasuah juga masih terus berjibaku mencari keberadaan Harun
Baca SelengkapnyaAhok mengaku terbuka untuk menerima siapa pun jika ingin bertemu
Baca SelengkapnyaYunarto menekankan ada 2 hal yang bisa dipetik dari pertemuan Pramono dan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAgus juga membocorkan bahwa setelah penetapan hasil Pemilu, pasti akan ada banyak perkara yang masuk di Kejaksaan
Baca Selengkapnya