Menhan ingatkan perwira Kostrad soal perang cuci otak dan terorisme

Merdeka.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan kepada 315 perwira Komando Strategis (Kostrad) di Mako Divisi Infanteri 1 Kostrad/Cilodong, Depok, Selasa (22/5). Dia mengingatkan pedoman dasar pembangunan Infrastruktur pertahanan negara yang ideal, efektif dan andal. Salah satu pedomannya yakni pentingnya terbangun komunikasi efektif antara pemimpin dengan anak buahnya.

"Yang kedua (tentang) strategi pertahanan negara menghadapi ancaman yang nyata dan realistis. Serta penguatan mindset seluruh komponen bangsa dalam menghadapi perang cuci otak," kata Ryamizard.

Selain itu, perlunya penanaman nilai-nilai kesadaran bela negara sebagai pondasi dasar pertahanan yang bersifat Perang Semesta atau Total Warfare. Selain itu, Ryamizard menyinggung situasi politik dan keamanan jelang Pilkada serta Pemilu 2019.

"Serta yang terakhir adalah terkait pentingnya peningkatan profesionalisme prajurit melalui latihan," ungkap Ryamizard.

Selain itu, Menhan juga mengingatkan ancaman terhadap NKRI. Termasuk yang dialami negara-negara lain. Yakni radikalisme dan terorisme.

"Saat ini kita semua di kawasan dan di berbagai belahan di dunia sedang menghadapi potensi ancaman yang sangat-sangat nyata, yaitu bahaya ancaman terorisme dan radikalisme generasi ke tiga paska Al-qaeda dan paska Daesh yang telah dihancurkan di Timur Tengah. Penanganan ancaman ini memerlukan komitmen dan tindakan bersama yang konkret dan serius," tegas Ryamizard.

Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com