Menhan: Malaysia Airlines MH370 tak terdeteksi radar Indonesia
Merdeka.com - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengaku mendapat telepon dari Malaysia untuk membantu pencarian pesawat Malaysian Airlines yang hilang. Salah satu permintaan itu adalah mengecek kembali radar milik Indonesia demi mengetahui posisi pesawat yang diduga dibajak tersebut.
Hanya saja, ketika dinyatakan hilang, pesawat tersebut diketahui tidak masuk ke wilayah Indonesia sehingga tak terdeteksi radar militer yang berada di sekitar Sabang, Aceh. Radar tersebut hanya menjangkau sampai zone ekonomi eksklusif.
"Jadi kalau terbang ke wilayah kita, dan masuk pasti kena (jangkauan radar). Jadi clear tidak masuk dalam jangkauan radar kita. Tidak masuk di wilayah udara kita," ujar Purnomo dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta, Rabu (19/3).
-
Dimana MH370 diperkirakan hilang? Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Mengapa sinyal jatuh MH370 bisa direkam? Saat dikecepatan itu, ia akan melepaskan energi kinetik yang setara dengan gempa kecil' dan akan 'cukup besar untuk direkam oleh hidrofon yang berjarak ribuan kilometer.'
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Bagaimana bom itu hilang? Pada tanggal 5 Februari 1958, dua pesawat jet milik Angkatan Udara, bertabrakan. Salah satu pesawat tersebut membawa bom termonuklir Mark 15, karena peristiwa ini kemudian bom tersebut hilang dan belum ditemukan sampai sekarang.
Sebelumnya, Malaysia meminta Indonesia untuk melihat lagi data satelit dan radar yang dimilikinya guna mencari kemungkinan keberadaan pesawat Malaysia Airlines MH370.
"Saya sudah berbicara dengan Bapak Purnomo (Menteri Pertahanan RI) yang mengatakan tidak ada perkembangan baru. Namun kami meminta untuk dilihat lagi, bukan hanya data satelit namun juga data lain yang mereka miliki," kata Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein dalam jumpa pers di Hotel Sama Sama KLIA, Sepang, Selasa (18/3).
Demikian pula kepada sejumlah negara, Pemerintah Malaysia meminta agar mereka melihat lagi data radar militernya.
Dalam pencarian pesawat MH370 ini, Indonesia dan Australia memimpin operasi pencarian di koridor Selatan di masing-masing wilayah mereka. Sedangkan China dan Kazakhstan sepakat untuk memimpin pencarian di koridor utara.
Sementara itu, operasi pencarian sudah mencakup area seluas 2,24 juta mil laut persegi di kedua koridor itu. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG menyebutkan Siklon Tropis Yagi yang terpantau 24 jam terakhir berada di Laut Cina
Baca SelengkapnyaPara ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menyatakan tidak akan memakai operasi militer dalam pembebasan Pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaZaidan menuturkan bahwa Sriwijaya Air Group tetap menjunjung tinggi profesionalisme.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah kemungkinan meteor yang jatuh melintasi Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaGerhana Matahari Cincin adalah fenomena langka dan sangat jarang terjadi di periode dan lokasi yang sama lebih dari 10 tahun.
Baca SelengkapnyaPenembakan terjadi setelah pesawat mendarat di bandara tersebut. Kejadian ini dilaporkan Satgas Damai Cartenz 2023.
Baca Selengkapnya