Menhan minta TNI AU tiru India & Singapura untuk merawat Hercules
Merdeka.com - TNI AU akan menambah jumlah alutsista. Termasuk di antaranya menggantikan pesawat angkut Hercules dengan tipe yang lebih muda.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan pihaknya setuju TNI AU melakukan penambahan pesawat angkut Hercules. Tapi penambahan Hercules itu menurutnya tak perlu banyak dan yang penting ada.
"Saya setuju, enggak usah banyak-banyak juga, yang penting ada," kata Ryamizard di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (22/1).
-
Kenapa TNI AU membutuhkan pesawat nirawak? 'Mohon doa restunya angkatan udara menjadi angkatan udara yang adaptif mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan situasi nasional, regional, maupun global,' kata Tonny Harjono seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa TNI AU beli Sukhoi? Indonesia Juga menjadi Salah Satu Negara Pengguna Sukhoi Su-27 TNI AU memiliki 16 Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang memperkuat Skadron Udara 11 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
-
Siapa yang memberikan dukungan anggaran untuk TNI AU? Dia menyadari bahwa berbagai kegiatan TNI AU, termasuk dalam pengadaan alutsista amat dipengaruhi kebijakan pemerintah dalam memberikan dukungan anggaran.'Kami juga berterima kasih kepada bapak Menhan (Prabowo Subiyanto) yang sudah melengkapi angkatan udara dengan berbagai alutsista,' ujar Tonny.
-
Apa yang akan didapatkan TNI AU? 'Kita bisa menerbangkan dari luar area yang ingin kita pantau misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua,' kata dia.
-
Kenapa alutsista TNI AU penting? Sesuai amanat Presiden pertama Indonesia, Soekarno.'Kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern,' demikian pesan bung Karno, saat pidato Ulang Tahun TNI Angkatan Udara ke-9, tahun 1955.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
Hal itu juga menurutnya berkaca dari dua negara yaitu Singapura dan India. Yang dianggap masih mempunyai Hercules yang lama, tapi bisa melakukan perawatan dan masih layak digunakan.
"Kita liat India, Singapura Herculesnya lama-lama juga, kita saja kurang pemeliharaan," ujarnya.
Selain itu menurutnya, Hercules milik Indonesia meskipun kurang adanya pemeliharaan dan usia dari Hercules sudah terbilang cukup tua, tapi masih enak dan nyaman untuk digunakan pergi jauh jika melihat dari segi mesin yang berbeda jauh dengan mesin pesawat jet.
"Pada sama, ada hal-hal barulah, kenyamanan, yang penting keamanan, yang lama saja aman kok, udah berapa tahun tuh? 50 tahun, enak saja dipakai, karena saya suka pakai itu tuh, mesinnya ada 4, mati satu ada 3 lagi, mati 2 tinggal dua, kalau jet itu mati langsung nyungsep," jelasnya.
Meskipun dirinya setuju jika TNI AU akan melakukan penambahan Hercules, hal itu juga akan dia bicarakan kembali dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Dikit aja, saya bicara dulu dengan Panglima, kita hitung-hitung dulu dengan dana, kita ini kan tentara rakyat, rakyat pikirkan baru kita, jangan pikirkan diri sendiri baru rakyat," tandasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI AU masih perlu ditambah. Mulai dari tambahan 12 radar baru hingga penambahan pesawat angkut Hercules.
"Kami merencanakan pesawat Hercules gantikan dengan tipe Hercules sama namun tipe akan kami tingkatkan menjadi tipe J termasuk pesawat angkut ringan dan helikopter," kata Hadi usai acara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/1).
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca SelengkapnyaPesawat itu nantinya ditempatkan di Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasa bakti pesawat Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1312 akan digantikan pesawat super jet Hercues C-130J dengan nomor registrasi A-1340.
Baca SelengkapnyaAirbus A400M adalah pesawat angkut multifungsi. Pesawat tersebut dapat menjalankan tiga tugas yang berbeda: misi taktis jarak pendek, misi strategis jarak jauh.
Baca SelengkapnyaPesawat C-130J-30 Super Hercules TNI AU, pesawat angkut militer produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat tiba Lanud Halim Perdanakusuma
Baca SelengkapnyaKegiatan (pengiriman) tersebut akan dilaksanakan pada Sabtu, 4 November 2023 di (Base Ops) Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma."
Baca SelengkapnyaPesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaPesawat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, setelah menempuh penerbangan enam hari dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPesawat C-130J Super Hercules merupakan bagian dari alutsista TNI, yang resmi diserahkan kepada TNI AU.
Baca SelengkapnyaSuper Hercules C-130 J tersebut merupakan pesawat tercanggih yang dimiliki TNI AU.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali kedatangan Pesawat C-130J Super Hercules dari Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya