Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menhan: Nggak ada indikasi makar, kecuali ada titipan kelompok lain

Menhan: Nggak ada indikasi makar, kecuali ada titipan kelompok lain Menhan Ryamizard Ryacudu. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa aksi bela islam jilid 3 yang akan digelar pada 2 Desember mendatang tidak berindikasi makar.

Menurutnya, aksi tersebut murni kegiatan ibadah bersama dengan niat yang suci. Menhan berharap tidak ada orang-orang berhati kotor dan akan memprovokasi aksi damai tersebut.

"Kita begini, tujuan zikir kan memuji Tuhan harus dengan pikiran dan mulut yang suci. Tapi kalau pikiran lain mulut lain itu udah beda, mudah-mudahan semua sama-sama berpikiran jernih," ungkapnya di Monas, Selasa (29/11).

Orang lain juga bertanya?

Meskipun massa yang akan datang diperkirakan ratusan ribu sampai jutaan, Ryamizard tetap yakin tidak akan terjadi makar. "Nggak ada indikasi makar, masa mau zikir makar. Insya Allah nggak ada," tegasnya.

Ryamizard mengungkapkan bahwa ketahanan nasional saat ini sudah sangat kuat, berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya.

Menurutnya, dulu kondisi di dalam negeri masih sering terpengaruh oleh luar namun saat ini Indonesia sudah tidak gampang terpengaruh lagi. Banyak kader-kader di seluruh Indonesia yang masing-masing sudah siap membela dan menjaga negara.

"Ibarat orang kalau sakit nggak kuat segala macam, ya kalau kita lemah orang bisa masuk," tuturnya.

Ryamizard juga menyatakan bahwa saat ini sudah banyak ormas islam yang sudah membuat MoU dengan Kementerian Pertahanan dan bertekad untuk sama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Banyak yang MOU dengan kita, kita jagalah.

"Cari solusi bagaimana yang terbaik tapi tetap harus dengan hati bersih jangan ada titipan. Kalau ada titipan dari kelompok tertentu, urusannya jadi lain," tegasnya.

Ryamizard mengimbau agar peserta aksi bisa saling mengingatkan untuk menjaga ketertiban dan mengantisipasi adanya penyusup karena aksi yang dilakukan banyak masa rawan penyusup yang akan membuat onar.

Sebagai langkah pencegahan aksi ini akan disusupi oleh ISIS, Menhan berencana untuk mengunjungi Filipina Selatan dan menjamin tidak akan ada ISIS yang mengacau di Indonesia.

"Gini ya saya tahu ada gerakan tapi dari awal sudah saya ingatkan, saya bilang pasti akan ke Philipina Selatan. Intelijen saya kan tahu, kalau ada bela negara dia nggak akan berkembang. Biarin aja, yang penting nggak merusak. Selama dia nggak macam-macam. Susah untuk kita menjamin ISIS tidak ikut dalam aksi lagi, ibarat punya anak kita bilang jangan nakal dia tetap aja nakal. Tapi kalau dia provokator kita hukum seberat-beratnya," pungkasnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pascarentetan Terduga Teroris Ditangkap, Densus 88 Pastikan Tak Ada Ancaman Teror Jelang HUT RI
Pascarentetan Terduga Teroris Ditangkap, Densus 88 Pastikan Tak Ada Ancaman Teror Jelang HUT RI

Sekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dikabarkan Reshuffle Menteri Bahlil di IKN, Istana Buka Suara
Jokowi Dikabarkan Reshuffle Menteri Bahlil di IKN, Istana Buka Suara

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana buka suara terkait kabar Jokowi akan reshuffle Bahlil di IKN.

Baca Selengkapnya
Koordinasi dengan UNHCR, Pemerintah Waspadai Sindikat TPPO di Balik Kedatangan Pengungsi Rohingya
Koordinasi dengan UNHCR, Pemerintah Waspadai Sindikat TPPO di Balik Kedatangan Pengungsi Rohingya

Pemerintah akan mempelajari mengapa para pengungsi bisa berakhir di Indonesia yang semula bukan negara tujuan atau transit.

Baca Selengkapnya
Pesan Terakhir Mahfud untuk Pegawai Kemenko Polhukam: Jangan Ikut Urusan Politik, Intel Ada di Berbagai Lini
Pesan Terakhir Mahfud untuk Pegawai Kemenko Polhukam: Jangan Ikut Urusan Politik, Intel Ada di Berbagai Lini

Mahfud mengingatkan telah banyak intel yang tersebar di berbagai lini, untuk mengawasi para pejabat.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Jamin Tak Ada Pengerahan Prajurit ke Pulau Rempang: Enggak Usah Takut
Panglima TNI Jamin Tak Ada Pengerahan Prajurit ke Pulau Rempang: Enggak Usah Takut

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta warga Pulau Rempang tidak perlu khawatir dengan kehadiran prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
Danpuspom Pastikan Tidak Ada Prajurit TNI yang Melanggar di Rempang
Danpuspom Pastikan Tidak Ada Prajurit TNI yang Melanggar di Rempang

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (POM) TNI di kawasan Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah

Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Tegaskan Netral, Bantah Klaim Ikut Kawal Suara AMIN di Pilpres 2024
Muhammadiyah Tegaskan Netral, Bantah Klaim Ikut Kawal Suara AMIN di Pilpres 2024

Muhammadiyah tak terlibat timses mana pun di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah
Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah

Konflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia

Baca Selengkapnya