Menhan: Perang itu gampang, menyelamatkan orang yang sulit
Merdeka.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menuturkan, pemerintah Filipina sepakat pelaksanaan operasi militer dengan Indonesia untuk membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok bersenjata di Kepulauan Sulu. Operasi pembebasan di bawah komando militer Filipina.
"Kalau kita mengejar orang di negara lain, maka negara itu yang jadi pimpinannya. Kita harus mengikuti komando mereka, dalam hal ini Filipina," ujar Menhan saat silaturahim dengan wartawan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (18/7).
Ryamizard mengatakan, operasi militer bersama wajar dilakukan dan tidak perlu dipermasalahkan. Dia menceritakan pengalamannya mengikuti operasi bersama.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Siapa yang menyerukan WNI untuk mengikuti prosedur? Oleh karena itu, saya menyerukan kepada semua yang ingin bekerja di Kamboja untuk mengikuti prosedur penempatan PMI yang telah ditetapkan.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Siapa yang memimpin operasi penangkapan DN Aidit? Pasukan Brigif IV Diponegoro akhirnya menemukan Aidit bersembunyi dalam sebuah rumah milik A Kasim di Desa, Sambeng, Solo.
-
Kapan WNI dipulangkan? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
"Saya pernah (ikut) sembilan kali operasi militer, di Malaysia, Timor Timur, Kalimantan. Jadi soal operasi militer saya sudah ngelothok (pengalaman)," katanya.
Menhan menjelaskan, operasi militer sangat berisiko meskipun dilakukan prajurit berpengalaman. Saat ini 10.000 pasukan Filipina telah dikerahkan untuk menumpas gerakan separatis Abu Sayyaf di Kepulauan Sulu, selatan Filipina. Intervensi militer dari negara lain dikhawatirkan mengacaukan situasi di lapangan.
"Perang itu gampang, menyelamatkan orang yang sulit," tegasnya.
Untuk itu, pihaknya menjadwalkan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Filipina dan Malaysia di Kuala Lumpur, Kamis (21/7). Tujuannya untuk membahas pelaksanaan operasi militer serta kerja sama keamanan trilateral, khususnya untuk jalur perdagangan laut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaYudo meyakini dibawah kepemimpinan Agus, TNI akan bisa membebaskan Kapten Philip Mark
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara terkait pembebasan Pilot Pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Merthens disandara hampir 1,5 tahun oleh KKB.
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca SelengkapnyaJenderal, Kolonel, Letnan kolonel tak ada yang berani mengacungkan tangan. Pilihan jatuh pada seorang kapten baret merah.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyabto menjawab soal pilot Susi Air yang masih disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca SelengkapnyaTNI akan menggunakan pendekatan soft power dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah.
Baca SelengkapnyaSebuah peristiwa pembajakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 206 ini menjadi momen bersejarah bagi Kopassus.
Baca SelengkapnyaDia pun menilai, penyelesaian polemik Pilot Susi Air dengan KKB berjalan tanpa kekerasan karena kerja sama semua pihak.
Baca SelengkapnyaOPM pimpinan Keni Tipagau menyerang Polsek Homeyo, hingga mengakibatkan seorang remaja Bernama Alexsander Parapak meninggal dunia
Baca SelengkapnyaAgus mengatakan pembebasan menggunakan soft power dan diplomasi militer.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air Philip Mark Merthens disandera OPM Papua sejak tanggal 7 Februari 2023
Baca Selengkapnya