Menhan Prabowo Bahas Alutsista dengan Sejumlah Dubes
Merdeka.com - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Wahyu Sakti Trenggono membenarkan kalau Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menerima kunjungan dari sejumlah duta besar pada Senin (5/11) di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta Pusat. Kunjungan itu dalam rangka courtesy call atau kunjungan kehormatan.
Selain itu, kata Trenggono, dalam pertemuan itu juga sempat disinggung pembicaraan terkait alutsista. "Pada intinya courtesy call dan dubes Korea juga pengen minta courtesy call juga sama saya gitu ya," kata Trenggono saat dikonfirmasi, Rabu (6/11).
Beberapa dubes yang melakukan kunjungan ke Kemhan yakni Dubes Korsel Kim Changbeon yang di dampingi Athan Capt (Navy) Jung Yeonsu, dan First Secretary Ma Sungmin, lalu Dubes Rusia Lyudmila Georgieva Vorobieva, dan Dubes Jordania Abullah Sulimam Abu Rohman.
-
Apa yang dibahas Kemnaker dengan Dubes RI untuk PEA? Keduanya membahas tindak lanjut kerja sama penempatan Pekerja Migran Indonesia antara Kemnaker RI dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Emiratisasi (MOHRE) PEA.
-
Apa yang dibahas Menaker dengan Dubes Indonesia untuk Laos? Pertemuan keduanya dalam rangka peluang kerja sama antara Indonesia dan Laos di bidang ketenagakerjaan, khususnya terkait pelatihan dan pemagangan kerja.
-
Apa rencana Prabowo terkait kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Pesawat apa yang Prabowo naiki? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16.
-
Kenapa Prabowo membeli F-15EX? Pembelian pesawat ini untuk memperkuat TNI AU.
-
Dimana Prabowo terbang dengan F-16? Prabowo mengitari daerah selatan Indonesia dengan rute Halim-Pelabuhan Ratu-Halim.
Terkait pertemuan dengan Dubes Korsel, sempat disinggung mengenai rencana pengadaan pesawat KFX/IFX yang sempat tertunda beberapa tahun lalu. Wahyu mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mengkaji pengadaan pesawat itu.
"Khusus KFX/IFX sedang didalami, dipelajari sebetulnya manfaatnya dapatnya apa juga? Itu kan penting karena itu teknologi tinggi pesawat tempur enggak sembarangan nah di level mana nanti kita dan kemudian kita punya sampai kemampuan seperti apa," ujar Wahyu.
Selain manfaat, lanjutnya, faktor biaya juga menjadi kendala. Sebab harga pesawat KFX/IFX disebut mencapai USD 2 miliar. Di sisi lain Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan agar menekankan mengurangi impor dalam pengadaan alutsista.
"Karena nilainya mahal sampai USD 2 miliar. Jadi belum bisa jawab kelanjutannya karena masih perlu kajian," pungkas Trenggono.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan dirinya bakal menyelesaikan dalam waktu dekat persoalan tunggakan utang Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia masih memiliki kewajiban pembiayaan proyek pesawat tempur KFX/IFX KF-21 Boramae terhadap mitra Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo menjelaskan, pembelian alutsista bekas seperti pesawat tempur bukan dilihat dari usianya.
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak membicarakan politik, melainkan soal isu pertahanan saja.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo terus berkomitmen dalam memperkuat dan memodernisasi pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKedunya membahas soal kerja sama Indonesia-Prancis Ekonomi Forum hingga pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto meresmikan kedatangan pesawat kedua pesanan Indonesia Super Hercules. Pesawat akan datang bertahap hingga awal 2024.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemerintah membeli 12 pesawat Mirage 2000-5 bekas Angkatan Udara Qatar menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin kerjasama Indonesia dan Denmark terus ditingkatkan
Baca SelengkapnyaPesawat C-130J Super Hercules merupakan bagian dari alutsista TNI, yang resmi diserahkan kepada TNI AU.
Baca Selengkapnya