Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menhan Ryamizard usul bela negara jadi syarat kelulusan di sekolah

Menhan Ryamizard usul bela negara jadi syarat kelulusan di sekolah Ryamizard Ryacudu. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Dalam pembukaan simposium 'Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi lain' hari kedua pada Kamis (2/6) hari ini, turut hadir Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan memberikan sambutan dalam pembukaan acara.

Dalam pidatonya, Ryamizard mengaku menyayangkan hasil reformasi 1998, di mana semangat orde baru dan penafsiran negara terhadap Pancasila dianggap selesai begitu saja.

Menurut Ryamizard, sejak reformasi 98, banyak ideologi lain yang mulai masuk dan dipelajari oleh masyarakat Indonesia. Ryamizard pun akan bertindak demi mengakhiri penyebaran ideologi-ideologi selain Pancasila tersebut.

"Sejak orba selesai, Pancasila dianggap selesai. Akhirnya masuk ideologi lain. Itu yang mau saya stop. Kalau tidak setuju sama saya, cari saja negara lain," ujar Ryamizard di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (2/6).

Ryamizard mengaku, langkahnya tersebut sudah dimulainya dengan melakukan sosialisasi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, agar memasukkan program bela negara ke dalam kurikulum pendidikan.

Selain itu, lanjut Ryamizard, dirinya juga sudah memberi usulan kepada Mendikbud, agar menjadikan program bela negara sebagai penentu lulus atau tidaknya seorang siswa dalam suatu jenjang pendidikan.

"Saya udah bilang ke Mendikbud, SD sampai SMA (disuruh) nyanyi lagu kebangsaan bela negara. Saya usulkan, kalau perlu masukkan kurikulum. Presiden sudah setuju, (kalau) tidak bisa bela negara tidak lulus," ujar Ryamizard.

"Dari pada ada anak-anak kita ini, umur 10 tahun suruh motong (leher) orang, 10-15 tahun udah bisa jadi pengantin (bomber), bahaya. Bela negara jelas. Kita harus bersyukur, di Timteng, orang Suriah sadis, di Lebanon udah berapa tahun hidup sengsara. Di sini kita enak, Indonesia ini enak, kenapa tidak terima kasih. Apa terima kasihnya? Bela negara," pungkasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akademisi Ingatkan Perkuat Nilai Pancasila untuk Hindari Perpecahan di Masyarakat
Akademisi Ingatkan Perkuat Nilai Pancasila untuk Hindari Perpecahan di Masyarakat

Pancasila harus diterapkan secara menyeluruh baik di lingkungan masyarakat maupun pendidikan.

Baca Selengkapnya
Kisah Mahmud Yunus, Ahli Tafsir Al-Qur'an Asal Minangkabau yang Berjasa Mengembangkan Pelajaran Islam di Indonesia
Kisah Mahmud Yunus, Ahli Tafsir Al-Qur'an Asal Minangkabau yang Berjasa Mengembangkan Pelajaran Islam di Indonesia

Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional.

Baca Selengkapnya
Guru Besar UMY Tegaskan Kelompok Radikal Intoleran Tak Jelas Sumber Ilmu & Gurunya
Guru Besar UMY Tegaskan Kelompok Radikal Intoleran Tak Jelas Sumber Ilmu & Gurunya

Perdebatan tentang urgensi mendirikan negara Islam sudah selesai ketika pendiri bangsa sepakat dengan format Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Jenderal TNI Heran Indonesia 78 Tahun Merdeka tapi Tak Bisa Melampaui Malaysia
Pensiunan Jenderal TNI Heran Indonesia 78 Tahun Merdeka tapi Tak Bisa Melampaui Malaysia

Menurut Edy, antangan Indonesia saat ini lebih sulit karena bukan hanya ancaman dari luar, tetapi juga dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya
BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka
BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka

Wakil Kepala BPIP Rima Agristina memberikan kuliah umum kepada 100 orang di Lemhannas.

Baca Selengkapnya
Menuju Indonesia Emas: Pentingnya Peningkatan Kualitas Pendidikan
Menuju Indonesia Emas: Pentingnya Peningkatan Kualitas Pendidikan

Peluang Indonesia menjadi negara maju sangat besar jika masyarakatnya lebih banyak lagi yang berpendidikan tinggi

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut soal Hardiknas 2024: Merdeka Belajar Memanusiakan Manusia, Dukung untuk Dilanjutkan
Menag Yaqut soal Hardiknas 2024: Merdeka Belajar Memanusiakan Manusia, Dukung untuk Dilanjutkan

Menag Yaqut soal Hardiknas 2024: Merdeka Belajar Memanusiakan Manusia, Dukung untuk Dilanjutkan

Baca Selengkapnya