Menhan sebut dua WNI disandera Abu Sayyaf bisa bebas Sabtu pekan ini
Merdeka.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah terus berupaya membebaskan dua WNI masih disandera Abu Sayyaf. Dia menyebut dua WNI tersebut kemungkinan bisa dibebaskan pada Sabtu (15/10) pekan ini.
"Dua lagi sedang diusahakan. Hari sabtu mudah-mudahan, nanti disampaikan oleh panglima TNI, Menlu, dengerin saja bener itu," kata Ryamizard di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/10).
Ryamizard menegaskan kedua WNI harus dibebaskan dengan selamat dalam waktu dekat. Menurutnya, gerak cepat harus dilakukan dengan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang ditangkap dan dipelihara? Dahulu pernah ada orang dari suatu daerah berhasil menangkap burung jalak lawu ini untuk dijadikan burung peliharaan. Awalnya tidak terjadi apa-apa pada orang yang menangkap burung ini. Namun, ketika sampai di tengah perjalanan. As mobil orang tadi tiba-tiba patah secara misterius.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
"Upaya lah. Takutnya lepas, itu enggak boleh itu ada yang mati. Saya kehadiran negara disana. 1 potong manusia tidak boleh apa lagi 2 orang. Harus diselamatkan. Enggak boleh," tegasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan akan ada kabar baik soal nasib dua WNI masih disandera Abu Sayyaf. Gatot berharap dalam dua minggu ke depan akan menjadi kado terindah atas HUT TNI.
Dua orang yang disandera mohon dalam dua minggu ini ada berita gembira siapa tahu besok atau lusa jadi hadiah buat TNI tapi ini agak alot," ujar Gatot usai melakukan acara pengangkatan jabatan 13 pati TNI di kantor TNI, Jakarta Pusat, Senin (4/10).
Gatot menuturkan saat ini komunikasi antara Indonesia dengan Filipina terus dilakukan meski hanya melalui telepon. Dia beralasan, TNI tidak bisa merangsek masuk karena belum ada izin yang diberikan oleh Filipina. Peran intelejen sendiri, imbuh Gatot, hanya sekedar melempar informasi.
"TNI hanya katakan teleponan saja dan berkoordinasi sebab undang-undang tidak boleh ke sana. Peran intelejen pun hanya lemparan informasinya," jelas Gatot. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yusril menuturkan bahwa hal tersebut terlebih dahulu akan dikomunikasikan dengan pemerintah Australia karena memerlukan persetujuan mereka.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaVideo mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis
Baca SelengkapnyaPuluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.
Baca SelengkapnyaDirektorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang dievakuasi ke Amman tersebut berasal dari dua gelombang evakuasi WNI yang dilakukan oleh Kemlu RI melalui jalur darat dari Beirut di Lebanon.
Baca SelengkapnyaMomen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaMenteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan, bahwa pemindahan narapidana (napi) warga negara asing (WNA) ke negara asalnya masih dalam kajian.
Baca Selengkapnya