Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menhan Sebut Kivlan Zen Berjasa ke Negara, Ini Rekam Jejak Kariernya

Menhan Sebut Kivlan Zen Berjasa ke Negara, Ini Rekam Jejak Kariernya Kivlan Zen Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Makar. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Tersangka kepemilikan senjata api ilegal, Mayjen (Purn) Kivlan Zen terbaring lemah di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Kivlan tengah menjalani perawatan akibat sakit infeksi paru-paru stadium dua.

Mendengar kabar itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamirzad Ryacudu meminta polisi membebaskan Kivlan. Menhan menyebut jika Kivlan banyak menorehkan jasa untuk Indonesia. Sehingga dengan kondisi saat ini, Kivlan layak dibebaskan.

"Saya tahu ada kekurangan ada kelebihan. Kelebihannya banyak. Dia berpuluh tahun sampai pensiun mengabdi kepada negara ini," kata Menhan.

Lantas bagaimana rekam jejak karier Kivlan Zen? Berikut ulasannya:

Sempat Kuliah Kedokteran

Kivlan Zen lahir di Langsa, Aceh, 24 Desember 1946. Meski berasal dari keluarga Minangkabau, masa kecil hingga remajanya dihabiskan di Medan.

Sebelum masuk Akademi Militer, Kivlan sempat kuliah kedokteran di Universitas Islam Sumatera Utara. Saat itu, Kivlan sempat aktif menjadi aktivis. Dia bergabung dengan Pelajar Islam Indonesia (PII) pada 1962.

Kemudian pada 1965, dia menjadi sekretaris Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Medan dan Ketua Departemen Penerangan KAMI Medan. Dia juga aktif dalam Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI).

Masuk Akademi Militer

Kivlan Zen akhirnya masuk Akmil Magelang. Alhasil, kuliahnya pun terhenti. Kivlan lulus dari Akmil pada 1971. Dia kemudian masuk di kesatuan Infanteri, Kostrad, Angkatan Darat.

Saat usia 27 tahun, Kivlan dipercaya menjadi Komandan Peleton di kesatuan Infanteri, Kostrad, Angkatan Darat. Sejak saat itu, kariernya melesat dengan cepat. Berbagai posisi sempat dijalaninya.

Berkarier di Kostrad

Karier Kivlan di TNI tergolong moncer. Sejumlah jabatan penting pernah didudukinya. Kebanyakan adalah jabatan komando tempur. Dia pernah menjadi Danton Akabri Darat, Danden Banmin Brigif Linud-18, Danuonif-303 Brigif-13/ Kostrad hingga Kaskostrad (Kepala Staf Kostrad).

Pada 1974, dia berhasil meringkus Organisasi Papua Merdeka (OPM). Selain itu dia juga pernah ditugaskan di Timor-Timur. Pangkat di pundaknya pun naik.

Perjalanan Menjadi Mayor Jenderal

Pada 1990, Kivlan Zein menjabat sebagai Kepala Staf Brigade Infanteri Linud 1/Cilodong/Kostrad (Kasdivif I Kostrad) dengan pangkat Kolonel. Sejak itu, pangkatnya terus naik.

Dia kemudian menjabat Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana, dengan pangkat Brigadir Jenderal. Kemudian naik pangkat menjadi Mayor Jenderal dengan menjabat Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad.

Terakhir, saat Letjen Prabowo Subianto menjabat sebagai Panglima Kostrad, Mayjen Kivlan dipercaya menjadi Kepala Staf Kostrad pada 1998.

Pensiun dari Militer

Karier Kivlan di TNI kemudian berubah pada 1998. Situasi politik saat itu mengubah semuanya. Peralihan kepemimpinan dari rezim Orde Baru ke Reformasi membuat Kivlan Zen dimutasi ke Mabes TNI AD.

Tak lama setelah itu, dia pensiun dari militer.

Selamatkan 18 WNI

Pada 2016, nama Kivlan Zen menyita perhatian pemerintah dan publik. Kivlan diminta menjadi negosiator untuk menyelamatkan 18 Warga Negara Indonesia (WNI) dari penyanderaan yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf. Ia berhasil melakukannya tanpa uang tebusan melainkan dengan negosiasi.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Sosok Mayjen Choirul Anam Komandan Upacara HUT TNI ke-78, Pernah Jadi Paspampres
Ini Sosok Mayjen Choirul Anam Komandan Upacara HUT TNI ke-78, Pernah Jadi Paspampres

Mayjen TNI Choirul Anam baru saja genap berusia 51 tahun.

Baca Selengkapnya
Jejak Militer Prabowo, Dulu Dipecat Kini Diberi Bintang Kehormatan
Jejak Militer Prabowo, Dulu Dipecat Kini Diberi Bintang Kehormatan

Tanggal 20 Maret 1998, Prabowo diangkat jadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dengan jabatan yang pernah disandang ayah mertuanya, Soeharto.

Baca Selengkapnya
Dulu Tamtama Kini Letkol, Anggota TNI ini Tentara '3 Zaman'
Dulu Tamtama Kini Letkol, Anggota TNI ini Tentara '3 Zaman'

Begini transformasi seorang anggota TNI '3 Zaman' dari tamtama sampai perwira menengah.

Baca Selengkapnya
Gaya Lincah Jenderal Bintang 3 TNI Gocek Bola di Lapangan, Bikin Lawan Kewalahan
Gaya Lincah Jenderal Bintang 3 TNI Gocek Bola di Lapangan, Bikin Lawan Kewalahan

Momen Pangkostrad tunjukkan kemampuan bermain sepak bola bersama anggotanya, aksinya jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Disalami Panglima TNI, Pangkostrad Saleh Mustafa kini Berpangkat Letjen, Bintang 3 di Pundaknya
Disalami Panglima TNI, Pangkostrad Saleh Mustafa kini Berpangkat Letjen, Bintang 3 di Pundaknya

Pangkostrad Saleh Mustafa kini berpangkat Letnan Jenderal. Berikut ulasannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Dulu Dipecat Wiranto & Dewan Jenderal Kini Diberi Bintang Kehormatan dari Jokowi
VIDEO: Prabowo Dulu Dipecat Wiranto & Dewan Jenderal Kini Diberi Bintang Kehormatan dari Jokowi

Sosok Prabowo Subianto selalu santer diperbincangan di dunia militer.

Baca Selengkapnya
Pernah Bantu Ibu Jualan Kue Sampai Ditendang Tentara, Nasib Pemuda ini Berubah Drastis, Kini jadi Jenderal TNI Berpengaruh di AD
Pernah Bantu Ibu Jualan Kue Sampai Ditendang Tentara, Nasib Pemuda ini Berubah Drastis, Kini jadi Jenderal TNI Berpengaruh di AD

Potret pemuda yang nasibnya berubah drastis dan kini menjadi Jenderal TNI berpengaruh di Angkatan Darat.

Baca Selengkapnya
Batal Masuk Baret Merah, Ternyata Jadi Jenderal dan Kepala Staf TNI AD Pertama dari Kavaleri
Batal Masuk Baret Merah, Ternyata Jadi Jenderal dan Kepala Staf TNI AD Pertama dari Kavaleri

Saat itu masuk RPKAD adalah kebanggaan tiap taruna.

Baca Selengkapnya
Pecah Bintang, Kolonel Faisol Izuddin Perisai Hidup Jokowi Jadi Jenderal TNI Termuda
Pecah Bintang, Kolonel Faisol Izuddin Perisai Hidup Jokowi Jadi Jenderal TNI Termuda

Faisol Izuddin Karimi lahir 22 April 1977 berasal dari kecabangan Infanteri.

Baca Selengkapnya