Menhan sebut situasi 'panas' Laut China Selatan sudah meredup
Merdeka.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan status konflik di Laut China Selatan silih berganti mulai dari status merah atau bergejolak hingga menjadi kuning (tenang). Dirinya juga mengungkapkan masalah Laut China Selatan yang membuat Asean dan China sempat bersitegang dinilai telah selesai asalkan tidak ada lagi yang mengusik ketenangan.
"Sudah di tingkat kuning (tenang) dari merah. Ini kan diplomasi juga kita," ujar Ryamizard di Gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (2/11).
Terkait masalah Natuna, Ryamizard juga menegaskan bahwa masalah tersebut telah selesai. Dia pun berharap tidak ada lagi yang mengganggu Natuna, agar tidak ada lagi timbul masalah yang mengganggu perdamaian antar negara.
-
Bagaimana Menlu Retno memantau perkembangan konflik? Ia juga menyatakan bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai konflik di Timur Tengah melalui duta besar Indonesia yang bertugas di negara-negara terkait.
-
Apa yang mereka bicarakan? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
-
Apa yang dicapai Menlu Retno? Indonesia diumumkan terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.
-
Dimana Diplomat bertugas? Mereka bertugas sebagai seorang utusan, perwakilan, dan pelindung kepentingan negaranya dengan negara penempatannya.
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
"Natuna, enggak ada masalah. Jangan usil. Kalau salah satu usil, nanti ribut lagi. Males juga kita," tegasnya.
Soal patroli bersama dengan China di Laut Cina Selatan, mantan Kasad ini menilai tidak lagi diperlukan. Sebab, situasi di wilayah tersebut sudah tenang dan beberapa negara pun telah melakukan patroli untuk menjaga perdamaian di Laut China Selatan.
"Memang awal dulu ada rencana, sekarang sudah banyak ya biarin aja. Amerika sudah sama Jepang. Kan kita bilang sama Cina, ini rumah kita bersama," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaTema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca Selengkapnya"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Mendag Zulkifli mengaku tak meresnpons serius ungkapan tersebut. Dia hanya mengamini kalau Indonesia kelak akan menjadi negara besar.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut sebut hubungan Indonesia dan China makin harmonis dibawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan KTT ASEAN-RRT ke-26, turut hadir pula para pemimpin negara.
Baca SelengkapnyaIndonesia sendiri terus melakukan komunikasi diplomatik dengan Iran dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMahfud bercerita, biasanya menteri Kabinet Indonesia Maju saling menyapa sebelum rapat kabinet. Kini, tak ada lagi saling menyapa.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, masyarakat di desa dan daerah justru santai-santai saja menghadapi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya