Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menhan Soal 3 Persen TNI Terpapar Radikalisme: Ngotor-ngotorin Saja

Menhan Soal 3 Persen TNI Terpapar Radikalisme: Ngotor-ngotorin Saja Menhan Ryamizard Ryacudu. ©2016 merdeka.com/andrian salam wiyono

Merdeka.com - Jumlah TNI yang disebut terpapar radikalisme sekitar 3 persen. Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu menilai para TNI yang terpapar ini dinilai hanya mengotori. Ryamizard mengatakan, TNI telah bersumpah setia pada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jika melanggar sumpah, menurutnya suatu kecelakaan bagi anggota TNI.

"Kalau ada TNI melanggar Pancasila, dia melanggar sumpah. Celaka dia. Kemudian dia berjanji pada bangsa ini. Kami patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah sampai mati. Itu TNI. Harusnya begitu," jelasnya dalam acara Forum Rekat di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Senin (12/8).

"Jadi saya kecewa kalau ada yang 3 persen yang sudah pudar itu harus dibetulkan, kalau tidak diselesaikan saja dia itu tidak perlu jadi tentara. Ngotor-ngotorin saja," lanjutnya.

Ryamizard mengatakan, Pancasila adalah perekat yang tidak bisa ditawar. Jika perekat tersebut tak lagi memiliki daya rekat dan dihancurkan, konsekuensi adalah bangsa ini yang akan hancur.

"Ini tidak boleh terjadi kalau Pancasila dikutak-kutik, dilemahkan. Pancasila adalah alat pemersatu," tegasnya.

Pancasila, lanjutnya, berbeda dengan ideologi lain seperti komunisme, liberalisme, wahabisme, dan lainnya. Ideologi tersebut merupakan sebuah produk. Sementara Pancasila tak ada yang menciptakan, namun hasil penggalian dari budaya Nusantara.

"Kalau Pancasila tidak ada yang buat. Dia digali dari budaya kita, tentu ini mendapat rahmat. Siapa yang menggalinya? Ya presiden kita pertama Bapak Soekarno. Kalau yang lain bersifat lahiriyah, tapi Pancasila bersifat batiniyah. Batiniyah melawan lahiriyah pasti yang menang batin. Ini ucapan Bapak TNI Jenderal Soedirman," jelasnya.

Ideologi Pancasila penting dalam rangka menjaga bangsa ini agar tidak mudah terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik dari dalam maupun dari luar. Ideologi negara juga bintang penuntun yang memberikan orientasi pembangunan bangsa ke depan.

"Sebagai bangsa merdeka kita patut berbangga karena memiliki Pancasila sebagai dasar dasar, ideologi dan pandangan hidup bangsa," ujarnya.

Berbagai ideologi negara lain harus tetap dihormati. Namun, kata Menhan, ideologi tersebut tak boleh masuk ke negara ini. Berbagai ideologi negara lain seperti komunisme di China, Rusia dan Korea Utara, liberalisme di Amerika Serikat, monarki di Inggris, syariat Islam berbasis wahabisme di beberapa negara Timur Tengah.

"Ideologi di atas tidak boleh mengalahkan mengganti ideologi Pancasila. Ini sudah ada indikasi untuk ke sana. Maka mulai saat ini tidak ada kamusnya Pancasila diganti ideologi lain," tegasnya.

Acara Forum Rekat dihadiri sejumlah tokoh seperti Try Sutrisno, Salahuddin Wahid, Habib Luthfi bin Yahya, Rachmawati Soekarnoputri, Haikal Hassan, dan lainnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Panglima Yudo Tak Terima TNI Diremehkan: Kamu Boleh Berurusan dengan Orang Lain, Tapi dengan TNI Hati-hati!
Panglima Yudo Tak Terima TNI Diremehkan: Kamu Boleh Berurusan dengan Orang Lain, Tapi dengan TNI Hati-hati!

Ia juga melontarkan pernyataan menarik. Yudo mengaku bahwa tak ingin satuan TNI diremehkan.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat

Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Tidak Ada Negara Survive Tanpa Tentara yang Kuat
Prabowo: Tidak Ada Negara Survive Tanpa Tentara yang Kuat

Prabowo berpesan agar taruna dan tarun giat belajar agar kelak menjadi personel TNI yang dapat diandalkan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi! Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI
VIDEO: Nada Tinggi! Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI "Mau Apa Kalian!!"

Mega menanyakan, apakah TNI siap mengahadapi jika ada musuh asing datang menyerang

Baca Selengkapnya