Menhub apresiasi Polri bongkar pungli Rp 6,1 M di TPK Palaran
Merdeka.com - Pemerintah mengapresiasi kinerja Polri membongkar dugaan praktik pungli di terminal peti kemas (TPK) Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur. Pengungkapan dugaan pungli senilai Rp 6,1 miliar itu, dinilai sangat memalukan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara khusus diperintah Presiden Joko Widodo, mengecek langsung kerja Polri di Samarinda, Kalimantan Timur, pascapenyitaan Rp 6,1 miliar, Jumat (17/3) kemarin. Menggunakan pesawat khusus PK-CAN, dia tiba sekira pukul 15.15 WITA, di Bandara Temindung Samarinda.
"Kita akan lihat hasil kerja Polri yang luar biasa," kata Budi, kepada wartawan di ruang VVIP Bandara Temindung Samarinda, Sabtu (18/3).
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
-
Dimana pungli terjadi di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Apa sanksi untuk pegawai KPK yang terlibat pungli? Untuk 78 pegawai Komisi Antirasuah disanksi berat berupa pernyataan permintaan maaf secara terbuka. Lalu direkomendasikan untuk dikenakan sanksi disiplin ASN.
-
Di mana aksi pungli terjadi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
Budi menerangkan, Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja Polri, membongkar praktik dugaan pungli di TPK Palaran.
"Secara pribadi, juga sebagai Menhub, juga Presiden, mengapresiasi apa yang dilakukan Polri. Ini suatu langkah yang bagus," ujar Budi.
"Di sisi lain, kita kecewa sekali, ada suatu kejadian yang begitu dahsyat ya," tambah Budi.
Dia menerangkan, selain apresiasi dari pemerintah, hendaknya dugaan praktik pungli di TPK Palaran, menjadi pelajaran yang sangat berharga, bagi siapapun.
"Ya, oleh karenanya, selain mengapresiasi, ini jadi pelajaran. Bapak Presiden kemarin, sudah mengingatkan, jangan lagi ada seperti ini, karena ini sangat memalukan," tegasnya.
"Dan kita harus instropeksi, di era kompetisi ini, kita harus memperbaiki diri dengan baik. Sementara sikap kementerian perhubungan, menyerahkan semua proses ke kepolisian, dalam rangka polisi untuk mendapatkan apa saja dan yang terjadi di situ (TPK) Palaran," ungkapnya.
"Nanti akan kita sampaikan, untuk lebih lanjutnya ya,' demikian Budi Karya.
Menhub Budi saat ini berada di markas komando Satuan Brimob Polda Kalimantan Timur Detasemen B Samarinda, di Jalan Sultan Hasanuddin. Dia bersama dengan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak, jajaran kementerian hingga Pemkot Samarinda.
Diketahui, Bareskrim Polri dan Ditreskrimsus Polda Kaltim, Jumat (17/3), membongkar dugaan pungli di kawasan TPK Palaran, Samarinda, yang dilakukan buruh bongkar muat dan bermuara ke koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Komura Samarinda. Petugas menyita uang tunai Rp6,1 miliar, 3 unit CPU, dan dokumen penting, di kantor Komura. Koperasi itu diketuai Jafar Abdul Gaffar, yang juga anggota DPRD Samarinda aktifm
Selain itu, tim Bareskrim juga menemukan praktik dugaan pungli saat petugas pungut di pos masuk TPK Palaran. Belakangan, pemungut itu berasal dari ormas PDIB, berlindung pada SK Wali Kota Tahun 2016.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain uang miliaran hingga perhiasan, penyidik KPK juga menyita beberapa dokumen diduga terkaitan dengan perkara dugaan korupsi LPEI.
Baca SelengkapnyaSekiranya ada empat pelabuhan pengerjaan pengerukannya dikorupsi.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap karena adanya informasi yang masuk ke satgas unit intelijen Polda Banten terkait dugaan pungli pada program PTSL yang dilakukan oleh kades.
Baca SelengkapnyaKPK telah menyetorkan ke kas negara uang rampasan Rafael Alun sejumlah Rp40,5 miliar
Baca SelengkapnyaAda pun wilayah pemasaran BBM dan Liquified Petroleum Gas (LPG) di Bali berada di bawah koordinasi Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus.
Baca SelengkapnyaBarang-barang selundupan hasil penindakan tim yang diketuai Menko Polkam Budi Gunawan pada periode 4-11 November 2024 ini nilainya mencapai Rp49 miliar.
Baca SelengkapnyaMUI yakin polisi memiliki alat bukti yang cukup untuk menjerat Panji Gumilang dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Rafael telah divonis pidana 14 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider tiga bulan kurungan.
Baca SelengkapnyaKasus itu sempat dilaporkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaAdapun soal hitungan kerugian keuangan negara dari kasus korupsi komoditas timah sejauh ini masih dalam perhitungan
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menetapkan pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang sebagai tersangka Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Baca SelengkapnyaDalam operasi tersebut, KPK turut mengamankan barang bukti berupa uang diduga hasil suap dan korupsi sekitar Rp12 miliar.
Baca Selengkapnya