Menhub Minta Daerah Batasi Jumlah Kendaraan ke Tempat Pariwisata

Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperkirakan ada empat juta pemudik yang akan masuk Jawa Tengah pada liburan Natal dan Tahun Baru. Pihak berwenang diminta mengelola lalu lintas.

"Memang Jateng paling diminati oleh para pemudik. Mereka mayoritas menggunakan kendaraan pribadi dan motor, siapa tahu dengan mengelola pergerakan lalu lintas timbul kesadaran masyarakat untuk tidak bepergian," kata Budi Karya Sumadi usai rapat yang digelar di Gedung Gradhika Bakti Praja Semarang, Kamis (16/12).

Dia menjelaskan Dishub di daerah diminta membatasi jumlah kendaraan Pariwisata. Untuk itu masyarakat diminta melakukan perjalanan wisata dengan menggunakan kendaraan wisata yang sudah menjalani rem cek atau pemeriksaan fisik dan kelengkapan surat.

"Kami minta bagi yang akan berwisata menggunakan bus yang sudah di ram cek secara detail. Secara khusus seseorang yang bepergian juga sudah divaksin dua kali," ungkapnya.

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan sejauh ini Jateng telah melakukan persiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru. Pihaknya tinggal menunggu eksekusinya dan bisa saja ada perubahan penyesuaian terjadi sewaktu waktu.

"Nataru masih ada waktu beberapa hari, dalam waktu beberapa hari ini bisa saja sesuatu terjadi. Karena itu skenario yang sudah disepakati dan diedarkan dalam SE Kemendagri yaitu nomor 66 dan 67 akan jadi pedoman kecuali nanti ada perubahan-perubahan yang sangat mendadak dan perlu penyesuaian kebijakan menghadapi musim gempa atau hidrometeorologi," kata Muhadjir.

Terpisah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan sejumlah persiapan telah dilakukan, di antaranya pembentukan tim koordinasi posko terpadu, crisis center, mendirikan posko pelayanan dan pemantauan di terminal, bandara, stasiun, pelabuhan, rest area tol dan di area perbatasan, serta memasang CCTV di perbatasan, exit tol, pasar, tempat wisata dan lainnya.

"Total posko yang kami dirikan 343. Kami siap dengan skenario-skenario yang ada. Termasuk kami senang, karena kami diberikan kewenangan untuk improve pada saat situasi tidak sesuai rencana," kata Ganjar.

Terkait survey Kemenhub, ada 4,8 juta warga yang akan mudik ke Jateng. Pihaknya sudah gencar melakukan sosialisasi menggandeng paguyuban-paguyuban masyarakat Jateng di berbagai kota besar untuk tidak mudik.

"Kita ajak bicara paguyuban-paguyuban, kita minta semua merayakan Nataru di tempatnya masing-masing. Namun itu hanya sebatas imbauan, untuk mengantisipasi kami bersama teman-teman kepolisian, Dishub dan Bupati/Wali Kota tentu sudah menyiapkan skenario-skenario," jelasnya.

Persiapan Nataru lanjut Ganjar memang harus dipersiapkan matang. Apalagi saat ini, sudah diumumkan bahwa varian baru Covid-19, Omicron sudah masuk ke Indonesia.

"Bukan kita menakut-nakuti, tapi kita harus waspada. Jadi prokes memang harus ketat termasuk di tempat-tempat wisata. Kami sepakat, tempat wisata yang tidak siap mengelola prokes akan kita tutup. Sekarang sudah kami persiapkan, pekan depan kita mulai cek secara intens," pungkas Ganjar Pranowo. (mdk/ded)