Menhub soal tewasnya taruna STIP: Saya kaget, kejadian ini memalukan
Merdeka.com - Dunia pendidikan Tanah Air kembali tercoreng setelah kasus Amirullah Aditya Putra (19), taruna tingkat satu STIP yang tewas jadi korban penganiayaan sejumlah seniornya. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, merasa kejadian ini sangat mencoreng institusi yang dipimpinnya.
Menurut Budi, Kemenhub adalah lembaga public service, atau pelayanan masyarakat yang berkompetensi dan berkemampuan untuk mendidik pelayan-pelayan masyarakat.
"Saya sebagai pemimpin di departemen ini merasa luka, merasa kaget, itu terjadi lagi, dan kok ya bisa kita tidak mempersiapkan diri untuk menghindari kejadian-kejadian memalukan ini," kata Budi saat tatap muka bersama perwakilan dosen dan taruna senior Sekolah Transportasi di kantornya, Jumat (13/1).
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa pesan yang disampaikan untuk guru? Semoga bapak dan ibu guru bisa tetap kreatif dalam merancang serta menyampaikan materi kepada para siswanya. Semoga sehat selalu, sukses terus, dan tetap menjadi guru yang peduli dengan siswanya.
-
Kata-kata apa yang menyentuh hati untuk guru ngaji? Lihatlah para kyai. Mereka adalah sosok guru yang menggaungkan kesederhanaan. Bukan karena ingin menutupi ilmu, melainkan mengajarkan kepada kita bahwa adab adalah yang nomor satu.
-
Apa makna kata-kata untuk guru? Kata-kata ini adalah bentuk ekspresi dari penghargaan yang tulus dan pengakuan akan dedikasi serta pengorbanan mereka.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
Meski demikian, kata Budi, kejadian ini menjadi tanggung jawab semua pihak terutama Kementerian Perhubungan. Namun berharap kekerasan seperti itu tidak terulang kembali dan seolah menjadi budaya.
"Menjadi suatu tanggung jawab moral kita untuk bertanggung jawab kepada masyarakat, bagaimana kita mampu menghadirkan pelayanan kepada masyarakat. Kekerasan, nampaknya kita bersahabat dengan kesalahan itu. Oleh karenanya diminta kita melakukan self correction, kita meletakkan hati kepada pekerjaan kita," ujarnya.
Dia juga meminta kepada guru atau dosen yang mengajar harus penuh dengan kelembutan dan mengajar dengan hati. "Anda (para dosen) tatap satu-satu mata anak-anak kita itu, Anda belai Anda berikan suatu kasih, tidak ada terjadi yang seperti ini," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhub memastikan akan mengevaluasi sejumlah aturan terkait proses pendidikan di STIP usai kematian Putu.
Baca SelengkapnyaPelaku memukul korban sebanyak lima kali di perut, menyebabkan korban jatuh dan pingsan.
Baca SelengkapnyaSanksi tersebut berupa dikeluarkan dengan tidak hormat dari Pendidikan, bagi taruna yang kedapatan melakukan kekerasan
Baca SelengkapnyaPutu Satria Ananta Rustika (19), tewas diduga usai mendapat penganiayaan oleh TRS, taruna tingkat dua yang kini menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaPenghapusan sejumlah aturan tersebut diberlakukan menyusul seorang mahasiswa STIP Jakarta tewas dianiaya senior.
Baca SelengkapnyaDiketahui, pembukaan pendaftaran seleksi Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jalur sekolah kedinasan akan dibuka dalam dua hari ke depan, yakni pada 15 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKini pelaku penganiayaan Mahasiswa STIP hingga tewas telah mendekam di penjara
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tindakan itu karena ada kemarahan yang memuncak.
Baca SelengkapnyaMomen perpisahan haru guru yang pensiun ini curi perhatian. Tak henti-hentinya nangis sesenggukan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang guru yang curhat karena disalahkan buntut dari kecelakaan study tour di Subang.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca Selengkapnya