Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menjaga Dunia Maya dari Ancaman Radikalisme

Menjaga Dunia Maya dari Ancaman Radikalisme Ilustrasi Media Sosial. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali merekrut anak muda untuk menjadi duta damai dunia maya. Kali ini 60 anak muda Sulawesi Utara (Sulut) resmi bergabung. Mereka akan bergabung dengan 756 duta lainnya di seluruh Indonesia untuk menyebarkan konten perdamaian untuk penanggulangan terorisme.

"Kehadiran kalian tentu menjadi modal dan kekuatan berharga bagi BNPT untuk terus mewujudkan tujuan dan cita menjaga lingkungan dunia maya dan dunia nyata yang aman dan nyaman dari ancaman radikalisme dan terorisme," kata Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen Hendri Paruhuman Lubis dalam keterangannya, Jumat (16/11).

Menurut Hendri, Provinsi Sulawesi Utara menjadi provinsi terakhir di tahun ini yang tentu saja ini akan semakin menambah kekuatan duta damai dalam menyebarkan konten-konten positif. Rencananya tahun 2019, BNPT akan lebih memberdayakan pada duta damai dunia maya yang ada dan membawa go international di tingkat ASEAN, Asia, bahkan dunia.

Pelatihan duta damai dunia maya di Manado ini menghasilkan lima website damai yaitu www.waleleos.dutadamai.id, www.manguni.dutadamai.id, www.mapalus.dutadamai.id, www.tinutuan.dutadamai.id, www.paniki.dutadamai.id.

Hendri mengungkapkan, kenapa kalangan generasi muda penting untuk dirangkul dalam penebaran konten damai di dunia maya? Menurutnya, ada tiga kata kunci yang dapat menjelaskan pertanyaan ini yakni terorisme, dunia maya dan generasi muda.

Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan tentang perkembangan terorisme. Menurutnya, fakta telah menunjukkan jalinan terorisme dan dunia maya telah menandai momentum lahirnya fenomena baru yang disebut terorisme di dunia maya (cyber terorism). Dalam fenomena ini, kelompok teroris secara fasih dan cerdas memanfaatkan jaringan internet sebagai metode dan alat baru baik dalam hal propaganda, indoktrinasi maupun rekrutmen.

"Apabila terorisme lama lebih mengandalkan pada pola rekrutmen melalui hubungan kekeluargaan, pertemanan, ketokohan, dan lembaga keagamaan dan dilakukan dengan cara-cara tertutup dan pembaiatan langsung, hari ini, kita menyaksikan fenomena baru yang menjadikan media online (website, media sosial, dan social messenger) sebagai sarana propaganda dan rekrutmen. Pola rekrutmennya pun telah berubah dengan perekrutan terbuka dan pembaiatan tidak langsung yakni baiat melalui media atau dikenal ba'at online," papar mantan Dansatintel Bais TNI ini.

Generasi muda, lanjut Hendri, dalam lingkungan baru bernama dunia maya ini merupakan penghuni terbesar dalam melakukan proses interaksi, sosialisasi, identifikasi bahkan proses imitasi sosial melalui dunia maya.

"Pengaruh internet sangat besar terhadap kehidupan manusia di berbagai aspek. Internet tidak hanya bersama kita, tetapi juga merubah cara kita bekerja, cara kita bermain, cara kita hidup bahkan cara kita bersikap dan menjalani hidup. Termasuk bagaimana merubah seorang dari normal menjadi radikal dengan banyak butki yang telah menjadi faktual," tukasnya.

Ia menjelaskan dalam survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) tahun 2017 menyebutkan bahwa angka pengguna internet telah mencapai 143,26 juta dari total populasi penduduk Indonesia sebesar 262 juta. Artinya, 54, 68 persen penduduk Indonesia merupakan pengguna internet. Lebih dari 75 persen dari jumlah itu adalah generasi muda.

Melihat pola kecenderungan penggunaan internet ini, dunia maya tidak hanya sebagai ruang interaksi komunikasi, tetapi juga sebagai ruang bagi netizen, khususnya generasi muda untuk mengakses informasi dan pengetahuan.

"Dalam konteks inilah, saya ingin menegaskan bahwa akan sangat berbahaya apabila pengetahuan dan informasi di dunia maya banyak disesaki dengan konten negatif, hoaks, fitnah, adu domba dan ajakan kekerasan," tutur jebolan Akmil 1986 ini.

Hendri menilai kondisi sangat mengkhawatirkan pemanfaatkan internet oleh masyarakat, tidak diikuti dengan kemampuan literasi media dan literasi digital yang tinggi. Akibatnya, betapa informasi mudah menyebar menjadi viral di media sosial.

Menurutnya, berita dan konten hoaks tidak hanya menyesatkan masyarakat tetapi telah menjadi sarana efektif dan modus bagi penyebaran narasi radikalisme di tengah masyarakat. Kelompok dan organisasi radikal sangat rajin membangun narasi untuk membentuk opini sesat masyarakat melalui berita hoaks yang mudah viral.

"Bayangkan betapa penuh dan sesaknya dunia maya dengan pesan kebencian, penghasutan, permusuhan dan konten negatif lainnya yang bernuansa kekerasan. Kondisi tersebut tidak bisa didiamkan. Negara harus hadir untuk membentengi masyarakat agar tidak mudah terpengaruh pesan dan ajakan mereka," tegasnya.

Dengan latar belakang itulah, imbuh Hendri, yang membuat BNPT menyadari betapa pentingnya suatu gerakan bersama dalam rangka memberikan pembanding sekaligus pencerahan bagi masyarakat dengan membanjiri dunia maya dengan konten positif dan pesan damai. Potensi besar untuk melakukan itu adalah generasi muda.

"Kehadiran para duta damai sebagai mitra BNPT di berbagai daerah kami harapkan mampu memberikan kontribusi besar terhadap apa yang telah kami canangkan untuk menjadikan dunia maya sebagai ruang edukasi dan pencerahan bagi masyarakat sehingga terhindar dari konten dan pesan yang mengajak pada kekerasan dan terorisme," pungkas Hendri.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Program Duta Damai dan Sekolah Damai Dinilai Bisa Cegah Swa-Radikalisasi
Program Duta Damai dan Sekolah Damai Dinilai Bisa Cegah Swa-Radikalisasi

Berbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial

Dia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.

Baca Selengkapnya
Ratusan Anak Muda dari 16 Negara Ikuti Simulasi Sidang PBB di Bali
Ratusan Anak Muda dari 16 Negara Ikuti Simulasi Sidang PBB di Bali

250 delegasi anak muda dari 16 negara mengikuti kegiatan Asia World Model United Nations.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya
BNPT Bongkar Pola Serangan Terorisme di Indonesia, Lewat Gerakan Bawah Tanah Secara Sistematis
BNPT Bongkar Pola Serangan Terorisme di Indonesia, Lewat Gerakan Bawah Tanah Secara Sistematis

Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.

Baca Selengkapnya
Momentum 14 Tahun BNPT, Gelorakan Generasi Moderat Anti-Kekerasan Menuju Indonesia Emas 2045
Momentum 14 Tahun BNPT, Gelorakan Generasi Moderat Anti-Kekerasan Menuju Indonesia Emas 2045

Perlunya pemanfaatan artificial intelligence (AI) untuk menyebarkan pesan toleransi dan moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Wapres Minta Anak Muda Waspada Kelompok Radikal: Ada Indikasi Peningkatan
Wapres Minta Anak Muda Waspada Kelompok Radikal: Ada Indikasi Peningkatan

Ma'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.

Baca Selengkapnya
Lawan Radikalisme dan Terorisme, Anak Muda Harus Kreatif Galang Perdamaian di Indonesia
Lawan Radikalisme dan Terorisme, Anak Muda Harus Kreatif Galang Perdamaian di Indonesia

Dia lantas mengajak generasi muda benar-benar memahami dan menerapkan nilai-nilai toleransi sesuai dengan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya
BNPT Ungkap Internet dan Medsos jadi Salah Satu Penyebar Ekstremisme, Berikut Datanya
BNPT Ungkap Internet dan Medsos jadi Salah Satu Penyebar Ekstremisme, Berikut Datanya

BNPT menyebut aktivitas propaganda kelompok teroris dan simpatisan di ruang siber secara signifikan yang terdeteksi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Mantan Pangkostrad Berantas Narkoba di Sumatera Utara
Begini Cara Mantan Pangkostrad Berantas Narkoba di Sumatera Utara

Pemberantasan narkoba di Sumut melibatkan ribuan orang

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pembentukan Angkatan Siber: Negara Lain Sudah Mulai
Jokowi soal Pembentukan Angkatan Siber: Negara Lain Sudah Mulai

Jokowi menyebut, ada 4 negara yang sudah mulai membangun angkatan keempatnya.

Baca Selengkapnya
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu

Ma’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.

Baca Selengkapnya