Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes: 60 Persen Pasien Omicron Bergejala Berat Masuk RS Belum Vaksinasi

Menkes: 60 Persen Pasien Omicron Bergejala Berat Masuk RS Belum Vaksinasi Budi Gunadi Sadikin. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan gelombang varian Omicron tidak lebih buruk dari Delta. Hal ini terlihat dari tingkat fatalitas dan jumlah pasien dirawat di rumah sakit akibat Omicron lebih rendah dari Delta.

Namun, dia mengingatkan 60 persen dari pasien Omicron yang masuk rumah sakit karena bergejala berat belum divaksinasi Covid-19.

"Data yang kita lihat, 60 persen orang yang masuk ke rumah sakit dengan kondisi berat adalah mereka yang belum divaksin," katanya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi booster serentak di Kota Depok, Jawa Barat seperti dilansir dari siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (3/2).

Budi meminta masyarakat segera mengikuti vaksinasi, termasuk booster. Menurutnya, vaksinasi booster menjadi langkah yang tepat untuk mereduksi peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron.

"Cepat divaksin. Tolong sebarkan ajakan ini," ujarnya.

Sebelumnya, Budi mengaku belum tahu pasti soal kebutuhan perawatan pasien yang terjangkit Covid-19 varian Omicron di rumah sakit. Ini disebabkan, data kebutuhan perawatan pasien di rumah sakit setiap negara berbeda-beda.

Jumlah pasien Omicron yang menjalani perawatan di rumah sakit pada negara tersebut jauh lebih rendah daripada Delta. Demikian juga di Inggris.

Namun berbeda dengan Amerika Serikat. Di negara Paman Sam itu, persentase kasus aktif Omicron di bawah Delta. Namun, jumlah pasien Omicron yang masuk rumah sakit lebih tinggi dari Delta.

"Di Prancis demikian juga. Secara persentase di bawah Delta, tapi secara nominal sama dengan Delta dan kasusnya masih naik," jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (31/1).

Melihat kondisi di berbagai negara tersebut, Budi mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap penularan Omicron. Dia mengingatkan untuk tidak jemawa dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Terutama, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

"Kalau bisa lakukan secara mobilitas di rumah, lebih baik dilakukan di sana. Karena kemungkinan kasusnya akan naik sampai akhir bulan (Februari 2022)," ujarnya.

Budi mencatat, dari total pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit saat ini, sebetulnya hanya sekitar 8 sampai 10 persen yang membutuhkan bantuan oksigen. Sementara lebih dari 85 persen pasien Covid-19 yang masuk ke rumah sakit sudah sembuh.

"Jadi 90 persen yang masuk ke rumah sakit itu umumnya tanpa gejala sekitar 35-40 persen, dan bergejala ringan sekitar 50 persenan," jelasnya.

Dia mengimbau, pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala menjalani isolasi mandiri di rumah. Mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup tajam akibat Omicron, maka keterisian tempat tidur rumah sakit harus dijaga.

"Biarkan rumah sakit menjadi tempat di mana saudara kita yang parah, berat, sedang kritis membutuhkan oksigen di sana. Tapi untuk kita, yang tanpa gejala dan ringan kita di rumah," tuturnya.

Menurut Budi, kriteria pasien yang bisa menjalani isolasi mandiri di rumah ialah jika saturasi di atas 95 persen. Meskipun, kondisi pasien mengalami batuk, pilek, dan demam.

"Selama saturasi di atas 95 persen, di rumah saja," tandasnya.

Saat ini, ada lima pasien Omicron meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, 60 persen belum divaksinasi Covid-19 dosis kedua atau lengkap.

Berikut data 5 pasien Omicron meninggal dunia:

1. Meninggal di Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten. Berusia 64 tahun, belum divaksinasi dan bergejala berat.

2. Meninggal di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. Berusia 54 tahun, sudah vaksinasi dosis lengkap dan bergejala berat.

3. Meninggal di RSJPD Harapan Kita, Jakarta. Berusia 78 tahun, sudah booster dan bergejala sedang.

4. Meninggal di RS Takalar, Sulawesi Selatan. Berusia 27 tahun memiliki komorbid, baru vaksin dosis pertama dan bergejala sedang.

5. Meninggal di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Jakarta. Berusia 81 tahun, belum vaksin dan bergejala berat.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Jokowi Siap Jadi 'Endorse' Agar Penderita TBC Minum Obat
Jokowi Siap Jadi 'Endorse' Agar Penderita TBC Minum Obat

Presiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.

Baca Selengkapnya
Menkes: Setiap Tahun 969 Ribu Warga Indonesia terkena TBC
Menkes: Setiap Tahun 969 Ribu Warga Indonesia terkena TBC

Presiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran

Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.

Baca Selengkapnya