Menkes akui ganja bisa bikin orang sakit tertentu sedikit enak

Merdeka.com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengakui ganja memiliki efek positif bagi penggunanya terutama mereka yang mengidap penyakit tertentu. Efek positif tersebut, kata Nila, pengguna dapat merasa tenang meski tengah terbaring sakit.

"Bener ganja memang punya efek perasaan kita jadi tenang. Betul. Jadi kalau kita sakit diberi ini (ganja) kita akan sedikit enak," kata Nila di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/4).

Meski demikian, Nila menyebutkan ganja memiliki efek negatif bagi para penggunanya. Maka dari itu, Nila memastikan tak akan meneliti ganja sebagai obat sehingga dapat dilegalkan di Tanah Air untuk solusi pengobatan bagi masyarakat yang menderita penyakit tertentu.

Nila mengatakan penelitian terhadap ganja akan menelan biaya besar. Keluarnya biaya yang besar itu, lanjut Nila, tak akan sebanding dengan benefit yang dihasilkan. Apalagi, kata Nila, pihaknya lebih mengutamakan melakukan penelitian ke hal lain yang dapat menguntungkan.

"(Penelitian) mahal kan, jadi kita harus prioritas lah. Penelitian yang menghasilkan benefitnya besar kita lakukan tetapi kalau penelitian sudah mahal dan benefitnya kecil rugi dong. Kita masih bisa pikir yang lain. Penelitian yang lain masih banyak," katanya.

Ganja sebagai obat mengemuka usai peristiwa Fidelis Ari, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) karena menanam ganja di halaman rumah.

Fidelis menanam ganja untuk mengobati istrinya, Yeni Riawati (39) yang menderita penyakit sumsum tulang belakang atau yang biasa dikenal Syringomyelia. Setelah ditangkap, otomatis Fidelis tak lagi mengobati istrinya dengan ganja. Pada akhirnya, Istri Fidelis meninggal dunia.