Menkes: Angka kematian jemaah haji turun
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, angka kematian jemaah haji Indonesia dari tahun ke tahun bisa terus ditekan. Tahun 2011 misalnya, angka kematian mencapai 2,21 persen, angka tersebut turun di tahun berikutnya menjadi 2,02 persen.
Sementara tahun 2013 turun lagi menjadi 1,57 persen. Sedangkan tahun 2014 ini turun lagi menjadi 1,34 persen, yakni dari total 171.511 jamaah tercatat 297 meninggal dunia.
Menurut menteri, meskipun angka kematian semakin menurun, namun jumlah jemaah haji berisiko tinggi (risti) justru sebaliknya. Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah jemaah dengan risti sebanyak 46,60 persen, naik pada tahun berikutnya menjadi 56,19 persen. Tahun ini dari total 171.511 jemaah, 83.730 atau 58,90 persen di antaranya beresiko tinggi.
-
Kenapa jumlah pemudik tahun ini meningkat? 'Dibanding tahun lalu, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 55%. Jumlah kendaraan juga meningkat drastis, sementara kapasitas jalan tidak banyak bertambah,' ujar Slamet dalam paparannya di Hotel Grand Kemang, Jaksel, Selasa (2/4).
-
Kenapa banyak jamaah haji meninggal? Menurut Gentur, tingginya angka jemaah haji yang meninggal karena jemaah yang diberangkatkan pada tahun ini rata-rata usia lansia. Selain itu kondisi cuaca di Arab Saudi yang panas ekstrem juga berpengaruh terhadap kesehatan jamaah Indonesia.
-
Apa penyebab utama kematian jemaah haji? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Kenapa jumlah pemudik 2024 meningkat? 'Hasil survei dari Kementerian Perhubungan, di mana jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik dan balik mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa yang akan bergerak mudik balik lebaran,' kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
-
Kenapa jumlah pemudik ke Merak meningkat? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
"Banyak faktor yang mempengaruhi, di antaranya banyak jemaah yang tidak jujur menyampaikan kondisi kesehatannya, lamanya daftar tunggu jemaah haji, hingga adanya harapan dan 'cita-cita' jemaah yang memang ingin meninggal di tanah suci," ujar Nila saat membuka acara 'Evaluasi Nasional Penyelenggaraan Kesehatan Haji Tahun 1435 H/2014 M, di Ballroom Hotel Lorin, Solo, Senin (24/11) malam.
Dalam acara yang mengambil tema mewujudkan jemaah haji sehat, mandiri dan berkeadilan dalam era baru penyelenggaraan kesehatan haji tersebut Menkes memaparkan sejumlah fakta terkait kondisi jemaah haji.
Menurut Nila, faktor penyebab meningkatnya risti adalah kondisi riil kesehatan jemaah yang seringkali tidak sesuai dengan yang tertulis di buku kesehatan haji. Banyak jemaah haji yang menyembunyikan informasi kesehatannya yang sebenarnya. Kondisi lingkungan seperti iklim, suhu, pondokan dan kebiasaan merokok atau kebiasaan buruk lainnya, juga menjadi penyebab risti.
"Persyaratan kemampuan kesehatan jemaah haji ini harus dituangkan dalam suatu aturan yang ditetapkan oleh SKB dua menteri yaitu Meteri Agama dan Menteri Kesehatan atau fatwa dan MUI," imbuhnya.
Dengan demikian, lanjut Nila, kita mempunyai standar pedoman yang bisa digunakan untuk menetapkan syarat kesehatan itu. Senada, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag, Abdul Jamil menambahkan, menurunnya angka kematian disebabkan adanya perubahan kebijakan pemerintah, yakni dengan memberi kesempatan jemaah lanjut usia berangkat lebih dulu.
Sebab jika sesuai daftar tunggu yang berlaku, di beberapa daerah dipastikan akan banyak jemaah haji yang berangkat dalam kondisi renta dan lemah secara fisik. Hal itulah yang menyebabkan risiko tinggi.
"Di beberapa daerah antrean haji cukup lama, ada yang 9 tahun, bahkan ada yang harus menunggu hingga 20 tahun. Ini yang harus kita antisipasi. Berangkatkan dulu yang usianya sudah lanjut usia. Jangan sampai mereka berangkat dalam kondisi lemah karena usia tua," katanya.
Abdul Jamil mengemukakan, ada satu persoalan yang cukup dilematis bagi petugas, kesehatan. Meski mereka sudah secara maksimal mengupayakan kesehatan jemaah haji. Namun ada jamaah yang dari awal keberangkatan sudah 'bercita-cita' untuk mati di Tanah Suci.
"Ini yang membuat kita dilematis, mereka memilih menunggu ajal di tanah suci karena merasa lebih mendapat kemuliaan, daripada ditangani secara medis," pungkasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Agar diberikan diskresi untuk diperpendek masa tinggalnya di Tanah Suci menjadi 10 - 15 hari saja," kata Zainut
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), pada 20 Juni 2024, yang diakses jam 12.30 Waktu Arab Saudi, total jemaah wafat 193 orang.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar nama jemaah haji yang meninggal dunia di Arab Saudi sampai tanggal 25 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaJumlah jamaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya15 jemaah haji yang meninggal dunia sebelum pelaksanaan puncak haji
Baca SelengkapnyaAngka kematian tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaKemenag melaporkan sebanyak 234 haji Indonesia wafat di Arab Saudi
Baca SelengkapnyaJemaah yang wafat saat puncak haji, secara keseluruhan ada 40 orang
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan membuat catatan ada 136 jemaah haji yang meninggal dunia
Baca SelengkapnyaKementerian Agama mencatat 213.275 jemaah haji reguler telah diberangkatkan ke Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaUntuk jemaah hilang saat masa puncak haji yang belum ditemukan hingga kini berjumlah satu orang.
Baca Selengkapnya