Menkes: Banyak Pasien Covid-19 Meninggal Telat Masuk RS dan Saturasi Oksigen Rendah
Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan banyak pasien Covid-19 yang meninggal dunia dikarenakan mereka terlambat masuk ke Rumah Sakit (RS). Selain itu, saturasi oksigen mereka sudah sangat rendah sehingga tak lagi bisa tertolong.
"Akhir-akhir ini Presiden memberikan arahan, banyak yang wafat. Saya sudah cek dengan banyak Direktur RS penyebabnya, telat masuk. Saturasi sudah sangat rendah," kata Budi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/6).
Untuk itu, dia menekankan pentingnya pasien Covid-19 rutin mengecek saturasi oksigen dengan alat oxymeter. Pasien Covid-19 yang saturasinya sudah dibawah 94 persen harus segera dilarikan ke RS atau tempat isolasi terpusat.
-
Mengapa menjaga pernapasan penting saat polusi tinggi? Tak heran, jika banyak masyarakat menyatakan ketidaknyamanan atas kondisi ini. Bagi Anda yang sering beraktivitas di luar rumah, maka penting untuk memperhatikan cara menjaga kesehatan pernapasan dari polusi udara buruk dengan baik.
-
Siapa yang harus rutin memeriksakan kondisi paru-paru? Bagi mereka yang didiagnosis dengan infeksi paru-paru, Ermono menyarankan untuk rutin memeriksakan kondisi paru-paru dan menjalani pengeluaran cairan untuk memastikan tidak ada tumor atau kanker pada paru-paru.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Mengapa kualitas udara penting untuk kesehatan? Ketika kualitas udara tercemar polutan, kesehatan bisa terancam.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Kalau (saturasinya) itu di atas 94 persen gausah dibawa, karena akan menuh-menuhin RS-nya. Orang yang butuh masuk jadi enggak bisa masuk, ya biarin di rumah. Yang penting ukur saturasi. Kalau di bawah 94 persen baru dibawa ke RS," kata dia.
"Jangan sampai turun sampai 80 sampai 70 sebab merasa sehat," sambung Budi.
Menurut dia, banyak pasien Covid-19 yang merasa dirinya sehat karena hanya mengalami gejala batuk kecil dan tak mau ke tempat isolasi. Bukan hanya itu, Budi mengungkapkan banyak pasien yang tak mau menjalani tes.
"Sekali lagi, ang banyak wafat adalah karena terlambat masuk ke RS," tegas dia.
Padahal, Budi menjelaskan bahwa Covid-19 adalah penyakit yang dapat disembuhka apabila mendapat penanganan dini. Dia mencotohkan dari 100 persen yang sakit di seluruh dunia, hanya 20 persen yang masuk ke RS.
Kemudian, yang meninggal dunia sekitar 1,7 persen. Angka ini lebih rendah daripada kematian akibar TBC atau HIV. Oleh sebab itu, masyarakat yang terpapar virus corona harus dirawat dengan tepat dan cepat.
"Jadi kalau sudah positif cepat dites. Setelah dites cepat ukur saturasi. Kalau saturasi di atas 94 persen stay at home (isolasi di rumah). InsyaAllah akan sembuh. Tetapi kalau di bawah itu nah itu harus segera dikirim ke RS atau isolasi terpusat," tutur Budi Gunadi.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengacara menduga ada kelalaian yang dilakukan petugas jaga saat itu.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaDari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca Selengkapnya