Menkes Budi Akui Testing Covid-19 Turun saat Hari Libur
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui testing COVID-19 yang menurun karena adanya hari libur juga menyebabkan penurunan kasus terkonfirmasi COVID-19.
"Minggu-minggu terakhir ini terkonfirmasi COVID-19 turun, setiap hari libur dan sehari sesudahnya testing pasti turun, kalau kita lihat 40-50 minggu terakhir polanya begitu, jadi Sabtu tinggi, Minggu, Senin turun nanti naik lagi," kata Menkes Budi Gunadi di Kantor Presiden di Jakarta, Senin (26/7).
Ia menyarankan untuk melihat data kasus terkonfirmasi secara mingguan. "Saya sudah minta teman-teman di Kementerian Kesehatan contoh saja WHO, WHO juga tahu bahwa testing berfluktuasi, mereka selalu tampilkan rata-rata selalu 7 hari dan kebetulan kemarin juga ada libur Idul Adha, jadi kelihatan turun, tapi naik lagi," tambah Budi.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Untuk melakukan pemerataan testing dan tracing, menurut Budi, pemerintah sudah melakukan pemetaan seluruh laboratorium COVID-19.
"Seluruh laboratorium di Jawa dan Bali ada sekitar 720 lab, kita sudah 'mapping', kita lihat kapasitasnya dan kita pastikan agar mereka punya produktivitas sama agar bisa melayani 'tracing' dan testing yang cukup sesuai dengan populasinya," kata Budi.
Menurut Budi, program testing di wilayah padat juga akan dimulai pekan ini.
"Menurut Pak Menkomarinves, program testing dan tracing yang dipimpin Panglima TNI dimulai minggu ini. Testing kita alhamdulillah sudah naik. Pertama kali saya masuk testing 30-40 ribu. Sekarang spesimen sudah hampir 300 ribu, orangnya juga sudah 220 sampai 300 ribu. Kita harus naikkan terus supaya kita tahu kalau ada saudara kita yang kena bisa segera ukur oximeter dan bisa diketahui perlu dirawat atau tidak," paparnya.
Ia juga meminta agar masyarakat tidak takut untuk melakukan tes COVID-19.
Merujuk pada anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rasio pelacakan kasus positif seharusnya 1:30 alias 30 orang per satu kasus positif sedangkan di Indonesia, rasio tracing masih 1:1
Sementara untuk vaksinasi, Budi menyebut Kementerian Kesehatan saat ini sudah memiliki 85 juta dosis vaksin dari berbagai merek.
"Sudah ada 85 juta dosis per kemarin, sudah disuntikkan per hari ini 63 juta dosis, jadi ada stok di pusat, provinsi dan kabupaten/kota sekitar 22 juta dosis, itu stok tidak sampai 1 bulan," kata Budi.
Sedangkan untuk durasi produksi vaksin, menurut Budi, dibutuhkan 1,5 bulan.
"Kalau dengar 132 juta vaksin datang itu dalam bentuk bahan baku, yang jadi vaksin cuma 80 persennya, vaksin jadinya 105 juta dalam 1,5 bulan sejak bahan baku datang. Itu kenapa kita hanya punya 85 juta karena sisanya 20 juta masih dalam proses di pabrik dibikin, dibuat 'quality insurrance', baru nanti kita dapat bertahap setiap minggu," jelas Budi.
Jumlah masyarakat yang sudah mendapat suntikan vaksin pertama hingga 26 Juli 2021 adalah 44.728.320 orang, sedangkan yang mendapat vaksin kedua (lengkap) adalah 18.129.878 orang. Total target masyarakat yang mendapat vaksin sebanyak 208.265.720 orang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca Selengkapnya