Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes Budi Gunadi: Banyak Data Negatif Covid-19 Tidak Dilaporkan ke Pusat

Menkes Budi Gunadi: Banyak Data Negatif Covid-19 Tidak Dilaporkan ke Pusat Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. ©2020 Istimewa

Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membeberkan permasalahan terkait kasus konfirmasi Covid-19 yang menurun sementara positivity rate di Indonesia terus meningkat. Hal tersebut disebabkan beberapa hal, pertama yaitu banyak data hasil tes usap atau PCR negatif yang tidak dilaporkan ke pusat.

"Kami mengamati bahwa banyak data mengenai hasil tes pcr kalau itu sifatnya negatif belum langsung dikirim ke pusat sehingga data yang kami terima itu lebih banyak yang poitif," kata Budi dalam keterangan pers dalam akun youtube Kementerian Kesehatan, Rabu (17/2).

Dia menjelaskan alasan mengapa pihak rumah sakit dan lab tidak memasukan hasil negatif, karena mereka menilai hasil yang terpenting saat ini adalah kasus positif. Sehingga bisa lebih mudah diatasi dan ditangani lebih cepat.

Orang lain juga bertanya?

"Setelah kami cek dibeberapa rumah sakit dan laboratorium karena jumlah datanya demikian banyak dan juga user interface atau cara memasukan ke sistem aplikasi kita masih rumit itu mengakibatkan banyak lab yang memasukan data yang positif dulu," ungkapnya.

"Karena menurut mereka kan data yang positif agar bisa diisolasi itu mengakibatkan positivy ratenya naik. Itu adalah salah satu hipotesa yang kami amati, data kami akan uji," tambahnya.

Sebab itu, pihaknya saat ini sudah memperbaiki user interface dalam aplikasi testing. Sehingga kata dia bisa memudahkan lab dan rumah sakit untuk memasukan laporannya.

"Bisa dengan otomatis atau excel, dengan demikian kita merasa dengan masukannya lebih banyak data dan lebih lengkap serta data negatif itu yang akan membuat positivy kita merefleksikan angka yang sebenarnya," katanya.

Kemudian alasan kedua positivity rate meningkat karena testing yang kurang. Hal tersebut menyebabkan kasus positif lebih dulu meningkat. Sebab itu saat ini pemerintah gencar untuk melakukan testing dengan rapid antigen seiring dengan pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Dengan demikian kita juga akan tahu lebih cepat apakah seseorang itu tertular atau tidak. Dengan demikian makin luasnya target pemeriksaan diharapkan bahwa positivy rate yang ada lebih menggambarkan keadaan yang sesungguhnya," bebernya.

Tidak hanya itu, dia juga membeberkan masih ada lab yang belum konsisten dalam memasukan laporan. Sebab itu pihaknya saat ini lebih intens berkomunikasi dengan para lab PCR diseluruh Indonesia.

"Memastikan agar mereka disiplin dan memastikan data yang lengkap dan ontime jadi jangan ditunda terlalu lama sehingga kita bisa melihat data positivity rate yang sebenarnya sehingga bisa mengambil keputusan yang lebih tepat," ungkapnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya
VIDEO: Menkes Budi Ungkap Pj Gubernur Heru Akui Kasus Stunting Jakarta Naik, Ini Penyebabnya

Data itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Budi soal UU Kesehatan Digugat ke MK: Itu Normal, Anytime
Respons Menkes Budi soal UU Kesehatan Digugat ke MK: Itu Normal, Anytime

IDI mengajukan judicial review UU Kesehatan ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya
Disinggung Anies saat Debat Capres, Aplikasi JAKI Langsung Diretas
Disinggung Anies saat Debat Capres, Aplikasi JAKI Langsung Diretas

Anies lalu membeberkan keberhasilan dirinya memimpin Jakarta dengan membuat aplikasi Jakarta Kini atau JAKI.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Mudah dan Murah Urus Surat Izin Praktik Dokter
Begini Cara Mudah dan Murah Urus Surat Izin Praktik Dokter

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kini tenaga kesehatan dan tenaga medis tidak perlu repot lagi mengurus Surat Izin Praktik (SIP).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kelakar Menkes
VIDEO: Kelakar Menkes "Presiden Jokowi Tak Pernah Sakit, Menteri Kesehatan Berhasil"

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkelakar ketika membuka acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional, Rabu (24/4)

Baca Selengkapnya
Buntut Peretasan PDNS, Menkopolhukam Rapat Tertutup dengan Menkominfo dan BSSN
Buntut Peretasan PDNS, Menkopolhukam Rapat Tertutup dengan Menkominfo dan BSSN

Budi Ari sempat diberondong pertanyaan namun enggan meladeni.

Baca Selengkapnya
Anies Banggakan Aplikasi JAKI Saat Debat Capres, PDIP Bandingkan dengan Qlue Era Ahok
Anies Banggakan Aplikasi JAKI Saat Debat Capres, PDIP Bandingkan dengan Qlue Era Ahok

"Pelayanan publik di Jakarta yang disampaikan Pak Anies yaitu 'JAKI' sebelumnya sudah dijalankan oleh Pak Ahok yakni: Qlue, ganti nama saja," kata Ima.

Baca Selengkapnya
Menkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening
Menkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening

Dari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu

Baca Selengkapnya