Menkes Budi Gunadi: Banyak Data Negatif Covid-19 Tidak Dilaporkan ke Pusat
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membeberkan permasalahan terkait kasus konfirmasi Covid-19 yang menurun sementara positivity rate di Indonesia terus meningkat. Hal tersebut disebabkan beberapa hal, pertama yaitu banyak data hasil tes usap atau PCR negatif yang tidak dilaporkan ke pusat.
"Kami mengamati bahwa banyak data mengenai hasil tes pcr kalau itu sifatnya negatif belum langsung dikirim ke pusat sehingga data yang kami terima itu lebih banyak yang poitif," kata Budi dalam keterangan pers dalam akun youtube Kementerian Kesehatan, Rabu (17/2).
Dia menjelaskan alasan mengapa pihak rumah sakit dan lab tidak memasukan hasil negatif, karena mereka menilai hasil yang terpenting saat ini adalah kasus positif. Sehingga bisa lebih mudah diatasi dan ditangani lebih cepat.
-
Kenapa BPJS Kesehatan luncurkan loket informasi di rumah sakit? Seiring dengan bertambahnya jumlah peserta JKN, BPJS Kesehatan memandang perlu dilakukan transformasi terhadap mutu layanan. 'Salah satu wujud nyata dari upaya transformasi mutu layanan adalah dengan penyediaan Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan di seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
-
Kenapa metode baru ini lebih efisien? 'Ini kalau pakai panci biasa tanpa teknik tadi, dia bisa sampai 2 jam bahkan lebih,' ungkap Eva & Ridwan, menekankan efisiensi metode ini.
-
Bagaimana teknologi rumah pintar membantu kesehatan? Teknologi rumah pintar dapat secara pasif memantau kualitas ruang hidup rumah Anda dan melaporkan potensi bahaya kesehatan yang mungkin ada, memantau paparan cahaya, kualitas udara, dan mendukung perangkat pemantauan kesehatan lainnya yang mungkin Anda gunakan sepanjang hari.
-
Gimana cara agar transisi kembali bekerja lebih mudah? Dr. Gallagher menjelaskan salah satu alasan mengapa burnout bisa terasa begitu parah setelah liburan adalah karena kecenderungan orang untuk bekerja lebih keras pada hari-hari menjelang liburan. Perpindahan dari bekerja ekstra keras, ke liburan, lalu kembali langsung bekerja bisa menjadi sangat melelahkan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara AI membuat asisten digital lebih baik? Meskipun banyak fitur yang mengandalkan AI untuk menghasilkan teks atau gambar atau untuk meningkatkan asisten digital, AI sendiri justru sudah tertanam di smartphone selama bertahun-tahun. Contohnya, kamera yang mengaburkan latar belakang dalam mode potret.
"Setelah kami cek dibeberapa rumah sakit dan laboratorium karena jumlah datanya demikian banyak dan juga user interface atau cara memasukan ke sistem aplikasi kita masih rumit itu mengakibatkan banyak lab yang memasukan data yang positif dulu," ungkapnya.
"Karena menurut mereka kan data yang positif agar bisa diisolasi itu mengakibatkan positivy ratenya naik. Itu adalah salah satu hipotesa yang kami amati, data kami akan uji," tambahnya.
Sebab itu, pihaknya saat ini sudah memperbaiki user interface dalam aplikasi testing. Sehingga kata dia bisa memudahkan lab dan rumah sakit untuk memasukan laporannya.
"Bisa dengan otomatis atau excel, dengan demikian kita merasa dengan masukannya lebih banyak data dan lebih lengkap serta data negatif itu yang akan membuat positivy kita merefleksikan angka yang sebenarnya," katanya.
Kemudian alasan kedua positivity rate meningkat karena testing yang kurang. Hal tersebut menyebabkan kasus positif lebih dulu meningkat. Sebab itu saat ini pemerintah gencar untuk melakukan testing dengan rapid antigen seiring dengan pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Dengan demikian kita juga akan tahu lebih cepat apakah seseorang itu tertular atau tidak. Dengan demikian makin luasnya target pemeriksaan diharapkan bahwa positivy rate yang ada lebih menggambarkan keadaan yang sesungguhnya," bebernya.
Tidak hanya itu, dia juga membeberkan masih ada lab yang belum konsisten dalam memasukan laporan. Sebab itu pihaknya saat ini lebih intens berkomunikasi dengan para lab PCR diseluruh Indonesia.
"Memastikan agar mereka disiplin dan memastikan data yang lengkap dan ontime jadi jangan ditunda terlalu lama sehingga kita bisa melihat data positivity rate yang sebenarnya sehingga bisa mengambil keputusan yang lebih tepat," ungkapnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaMetode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaIDI mengajukan judicial review UU Kesehatan ke Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaAnies lalu membeberkan keberhasilan dirinya memimpin Jakarta dengan membuat aplikasi Jakarta Kini atau JAKI.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kini tenaga kesehatan dan tenaga medis tidak perlu repot lagi mengurus Surat Izin Praktik (SIP).
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkelakar ketika membuka acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional, Rabu (24/4)
Baca SelengkapnyaBudi Ari sempat diberondong pertanyaan namun enggan meladeni.
Baca Selengkapnya"Pelayanan publik di Jakarta yang disampaikan Pak Anies yaitu 'JAKI' sebelumnya sudah dijalankan oleh Pak Ahok yakni: Qlue, ganti nama saja," kata Ima.
Baca SelengkapnyaDari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Baca Selengkapnya