Menkes Budi: Kita Tak Jadi Superman Setelah Divaksin, Masih Bisa Terkena Covid-19
![Menkes Budi: Kita Tak Jadi Superman Setelah Divaksin, Masih Bisa Terkena Covid-19](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2021/03/17/1285791/540x270/menkes-budi-kita-tak-jadi-superman-setelah-divaksin-masih-bisa-terkena-covid-19.jpeg)
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin atau BGS menegaskan, bahwa seorang yang telah mendapat dua kali dosis vaksin tetap wajib mematuhi protokol kesehatan. Hal tersebut menjawab pertanyaan mengapa ada yang masih bisa terpapar virus corona meski telah divaksin sebanyak dua kali.
"Jadi pesan saya bapak ibu kalau habis disuntik jangan merasa seperti Superman, jalan kemana-mana tidak pakai masker, tidak jaga jarak, dan tidak mencuci tangan (3M)," kata Budi saat meninjau langsung vaksinasi di kediaman dinas Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (17/3).
Budi menjelaskan kekebalan atau sistem imun tubuh manusia baru bisa muncul usai proses selama 28 hari, usai vaksinasi tahap kedua. Karenanya, protokol kesehatan tetap wajib dipatuhi dimana pun dan kapan pun.
-
Kapan imunisasi susulan bisa dilakukan? Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana menjaga imun di masa pandemi? Untuk memperkuat sistem imun selama pandemi, penting untuk mengonsumsi makanan yang tepat dan menjaga stamina.
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Orang tua masih bisa melanjutkan imunisasi anak mereka dengan mengikuti langkah-langkah yang sesuai dengan arahan dokter.
-
Bagaimana cara vaksinasi mencegah penyakit menular? Dengan memberikan vaksin sesuai dengan jadwal yang ditentukan, orang tua dapat memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki sistem kekebalan yang kuat untuk melawan infeksi yang dapat dengan cepat menyebar dalam komunitas.
"Kekebalan optimal dari antibodi kita itu di hari ke-28 setelah suntikan kedua. Jadi saya sampaikan itu yang terjadi imunitas kita meningkat," jelas Budi.
Budi berharap, meski sudah lewat 28 hari setelah suntikan kedua, masyarakat jangan abai terhadap protokol kesehatan. Sebab dia mewanti, saat imun melemah meski telah divaksin bisa saja virus corona kembali menyerang.
"Sekali lagi kita tidak menjadi Superman yang semua virus enggak jangkit kita termasuk Covid-19, tapi dengan imunitas vaksinasi ini mudah-mudahan kalau terkena virusnya bisa cepat hilang," kata Budi.
Reporter: Muhammad RadityoSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/26/1703565087857-fgiva.jpeg)
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya![Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/28/1716880273226-1hmpg.jpeg)
Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca Selengkapnya![Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/28/1716871674441-sbktl.jpeg)
Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca Selengkapnya![Menkes Jamin Virus HMPV Mirip Flu Biasa dan Tidak Mematikan, Begini Cara Mencegahnya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2025/1/7/1736221627320-f5j4b.jpeg)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan virus HMPV bukanlah virus yang mematikan.
Baca Selengkapnya![Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/3/1714701990452-bbo91.jpeg)
Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca Selengkapnya![Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/5/3/1714736499990-4odtc.jpeg)
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnya![Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/9/11/1726058717396-rzh2r.jpeg)
Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca Selengkapnya![Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/15/1702620490530-lfp2f.jpeg)
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya![Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/14/1702555675772-2qlfl.jpeg)
Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca Selengkapnya![Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/21/1703126919978-gvlwr.jpeg)
Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnya![Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/12/7/1701919791561-jaa88.jpeg)
Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnya