Menkes Budi: Sakit Covid-19 Bukan Aib, Justru Harus Dibantu
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat agar tidak menganggap lagi pasien yang terpapar COVID-19 adalah sebuah aib.
"Sakit COVID-19 ini bukan seperti penyakit kulit, dan bukan aib. Justru kalau saudara kita sakit itu harus kita bantu," ujar Budi dalam konferensi pers yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (26/7).
Budi mengaku sedih dengan banyaknya pasien isolasi mandiri COVID-19 yang meninggal dunia di rumahnya.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
Selain karena tidak diterima di rumah sakit, banyak di daerah yang masih menganggap orang terpapar COVID-19 sebagai orang terhukum dan tidak baik perilakunya.
Hal itu dapat menyebabkan orang-orang yang terpapar tidak mau dites maupun melapor, karena merasakan beban sosial.
"Justru mereka tidak lapor dan terlambat masuk rumah sakit, dan itu ciri penyebab kematian yang paling tinggi," ujar Budi.
Budi mengharapkan agar masyarakat dapat segera membantu penyembuhan orang terpapar COVID-19 dengan melapor ke fasilitas layanan kesehatan terdekat, agar segera diketahui derajat keparahannya.
Dengan begitu, Budi berharap agar angka kasus meninggal dunia akibat COVID-19 di Indonesia bisa semakin menurun.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, bagi para peserta BPJS Kesehatan yang terinfeksi rabies bisa menggunakan kartu kepesertaan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBos BPJS Kesehatan, menyebut masih ada oknum rumah sakit yang mendiskriminasi pasien BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya