Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes Budi Sebut Obat Remdesivir, Actemra, Gammaraas akan Tiba Juli dan Agustus

Menkes Budi Sebut Obat Remdesivir, Actemra, Gammaraas akan Tiba Juli dan Agustus Kemenkes Terima 500 Ton Oksigen dari Industri Nikel di Morowali. ©ANTARA/HO

Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan terdapat tiga jenis obat terapi Covid-19 yang akan didatangkan dari negara lain. Tiga obat tersebut yaitu remdesivir, actemra dan gammaraas.

"Ini adalah obat-obatan yang di seluruh dunia juga sedang short supply karena semua orang sedang membutuhkan obat-obat ini. Saya sampaikan bahwa rencananya remdesivir Juli ini akan datang, kita bisa impor 150.000, dan Agustus kita akan impor 1,2 juta," kata Budi dalam konferensi pers di chanel Youtube Sekretariat Presiden, Senin (26/7).

Sementara itu, kata Budi, saat ini Indonesia sedang berusaha memproduksi remdesivir di dalam negeri. Dia berharap upaya tersebut dapat dilakukan.

Orang lain juga bertanya?

"Ya doakan mudah-mudahan itu bisa segera terjadi," ujar dia.

Kemudian untuk Actemra, ujar dia, pada Juli ini Indonesia akan kedatangan 1.000 vial. Lalu pada Agustus akan mengimpor 138.000 (vial) dari negara-negara yang tidak membahayakan akan impor.

"Kita cari ke seluruh pelosok dunia mengenai Actemra ini," ungkapnya.

Selanjutnya Gammaraas, pemerintah akan impor 26.000 pada Juli dan akan impor lagi 27.000 di Agustus. Dia menjelaskan obat-obatan tersebut akan datang secara bertahap Agustus.

"Kita harapkan sudah lebih baik distribusinya kita bekerjasama dengan GP farmasi, terima kasih dengan teman-teman GP Farmasi mereka juga sudah sadar ini bukan masalah harga lagi, ini adalah masalah distribusinya dan mereka akan membantu kita mendistribusikan ke sekitar 12 ribu Apotek aktif di Indonesia," kata dia.

Sebelumnya, pemerintah terus mengusahakan kebutuhan obat untuk menangani pasien Covid-19. Terdapat tiga obat yang hingga kini stoknya menipis yaitu Remdesivir dari India, Gammaraas, dan Actemra produksi perusahaan farmasi Roche di Swiss.

"Jadi 3 obat impor itu yang sekarang sedang kita terus kejar agar bisa memenuhi kebutuhan di dalam negeri," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Jumat (16/7).

Dia menjelaskan, untuk mengejar kebutuhan obat Remdesivir pihaknya perlu melakukan impor dari India, Pakistan, dan China. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ini sudah berusaha agar bisa membuka kembali kran ekspor. Sehingga minggu ini Indonesia akan kedatangan 50 ribu vial untuk mencukupi kebutuhan obat Remdesivir.

"Minggu ini akan datang sekitar 50 ribu vial dan nantinya akan bertahap setiap minggunya," ujarnya

Kementerian Kesehatan juga akan mendatangkan obat Gammaraas dari China sebanyak 30 ribu vial. Tetapi kebutuhan tersebut belum bisa tercukupi, sehingga Kementerian Luar Negeri akan melakukan lobi-lobi dengan China.

"Kita juga mencari obat yang namanya Gammaraas itu merek dagang dari kategori obat yang dikenal dengan grup IV IG ini produksinya ada di Cina, kita juga membutuhkan cukup banyak dan sekarang kita sudah bisa mendatangkan sekitar 30 ribu vial," ungkapnya.

Kemudian untuk Actemra, kata Budi, pemerintah juga sudah melobi CEO Roche. Walaupun kata dia, hingga saat ini kebutuhan global suplai sangat ketat, sehingga dengan stok yang ada saat ini masih jauh dari yang diharapkan.

"Kita mencari beberapa alternatif obat yang mirip dengan produk Actemra ini dari Amerika Serikat karena kebetulan AS pada saat gelombang I dan kedua memiliki stok obat yang cukup banyak. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa membawa ke Indonesia alternatif yang mirip dengan Actemra," tutupnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
ASEAN BAC Optimis UU Kesehatan Dorong Investasi dan Pengembangan Obat Hepatitis
ASEAN BAC Optimis UU Kesehatan Dorong Investasi dan Pengembangan Obat Hepatitis

UU Kesehatan diyakini bakal mendorong investasi dan pengembangan obat termasuk untuk hepatitis.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Menkes Siapkan Tempat Karantina Khusus Penderita TBC
Jokowi Minta Menkes Siapkan Tempat Karantina Khusus Penderita TBC

Penyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Siap Jadi 'Endorse' Agar Penderita TBC Minum Obat
Jokowi Siap Jadi 'Endorse' Agar Penderita TBC Minum Obat

Presiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.

Baca Selengkapnya
"Revolutionary Medical Breakthroughs in 2023: Tackling Countless Diseases with Impactful Discoveries!"

Sejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kirim Bantun Obat-obatan dan Alat Medis Senilai Rp31,9 Miliar ke Palestina
Pemerintah Kirim Bantun Obat-obatan dan Alat Medis Senilai Rp31,9 Miliar ke Palestina

Bantuan kemanusiaan ini akan didistribusikan ke daerah terdampak di Palestina oleh lembaga resmi PBB UNRWA.

Baca Selengkapnya
Biofarmasi Lokal Gandeng Perusahaan Global Distribusikan Dua Obat Terapi yang Sudah Dijual di 110 Negara
Biofarmasi Lokal Gandeng Perusahaan Global Distribusikan Dua Obat Terapi yang Sudah Dijual di 110 Negara

Nathan menuturkan kedua obat tersebut adalah terapi target lini pertama untuk kanker payudara.

Baca Selengkapnya
Indonesia Punya SATRIA-1, Kok Menkes Minta Akses Internet ke Elon Musk?
Indonesia Punya SATRIA-1, Kok Menkes Minta Akses Internet ke Elon Musk?

SATRIA-1 diluncurkan demi menjangkau fasilitas publik di wilayah 3T, termasuk Puskesmas.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya