Menkes Budi soal Kontroversi Vaksin Nusantara: Berdebat Lewat Jurnal Ilmiah Saja
Merdeka.com - Kontroversi Vaksin Nusantara yang tengah terjadi, menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, harus bisa dibicarakan pada tataran ilmiah. Apalagi perdebatan-perdebatan soal vaksin berbasis sel dendritik ini bersifat saintifik.
"Saya bukan ahlinya, tapi dari yang saya pelajari, vaksin ini--termasuk Vaksin Nusantara--sifatnya sangat scientist, sangat ilmiah," ucap Budi dalam forum diskusi pada Minggu, 18 April 2021 malam.
"Jadi, tolong dibicarakan pada tataran ilmiah, seperti seminar, jurnal-jurnal ilmiah. Itu sangat 'oke' untuk berdebat, terlebih lagi di jurnal ilmiah. Tapi dilakukan juga oleh ilmuwan-ilmuwan."
-
Siapa yang bisa rasakan manfaat diskusi intelektual? Terlibat dalam diskusi intelektual dapat menantang kemampuan berpikir kritis kamu. Berbicara dengan individu yang memiliki pengetahuan luas atau berasal dari latar belakang yang berbeda dapat memperluas wawasan dan mendorong perkembangan kognitif (LoveLingoLab).
-
Siapa saja yang hadir dalam diskusi? Hadir dalam diskusi ini, dari pakar hukum, politik, hak asasi manusia, pegiat anti-korupsi, akademisi, dan aktivis.
-
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan? Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang kerja sama pertukaran peserta pendidikan, alih pengetahuan dan teknologi, latihan bersama, serta upaya kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan kedua negara.
-
Apa topik pengajian ? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
Ranah ilmiah dinilai cocok untuk saling tukar informasi, berdiskusi sekaligus perdebatan mengenai pengembangan Vaksin Nusantara. Para ilmuwan juga dapat menyuarakan pandangan secara keilmiahan.
"(Perdebatan Vaksin Nusantara) Jangan dilakukan pada tataran media atau tataran politik. Saya pikir enggak cocok. Biarkan para ilmuwan berdebat pada tataran ini (ilmiah)," imbuh Budi Gunadi.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perdebatan Saintek vs Soshum kembali memanas di X! Cari tahu alasan, argumen, dan mengapa kedua bidang ini sebenarnya sama-sama penting di dunia kerja.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaNamun menurut Anies, akan sulit melakukan perubahan karena banyaknya kolaborasi.
Baca SelengkapnyaSido Muncul berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta guna mengembangkan dan memperkenalkan penggunaan obat herbal.
Baca SelengkapnyaUntuk lebih memahaminya, Anda dapat membaca contoh teks editorial pendek dan singkat berikut ini.
Baca SelengkapnyaSutrisno Iwantono menilai bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 maupun aturan turunannya, yakni RPMK berpotensi merugikan berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan dan telah memicu perdebatan publik yang cukup hangat.
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca Selengkapnya