Menkes dan Epidemiolog Ungkap Kunci Hadapi Strain Baru Covid-19
Merdeka.com - Sejumlah negara di Eropa dikabarkan kembali mengalami lonjakan kasus infeksi COVID-19. Disinyalir salah satu penyebabnya adalah strain baru hasil mutasi virus yang dianggap lebih cepat menular. Selain itu, diperkirakan penyebab lainnya adalah mobilitas orang di kawasan Eropa yang mulai terlalu longgar pasca dimulainya vaksinasi COVID-19.
Menanggapi strain baru COVID-19 dan lonjakan kasus di Eropa, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa strain baru sudah masuk di Indonesia sejak Januari 2021.
“Beberapa negara di Eropa mengalami kenaikan kasus infeksi COVID-19. Dari pengamatan kami, terjadinya lonjakan ini karena adanya strain baru yang sudah ada di Indonesia sejak Januari dan adanya mobilitas yang terlalu agresif pembukaannya," ungkapnya.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
Adapun untuk di Indonesia, lanjutnya, arahan dari Presiden Jokowi adalah mencari titik keseimbangan agar hasil penurunan angka infeksi COVID-19 yang sudah bagus karena PPKM Mikro dan vaksinasi tidak kehilangan momentum.
“Sehingga angka infeksi COVID-19 di Indonesia diharapkan terus turun dan tidak mengalami lonjakan seperti di Eropa," jelas Menteri Budi Gunadi Sadikin.
Lebih lanjut, Budi berpesan kepada masyarakat yang sudah divaksinasi agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Prokes 3M akan bisa menghindarkan setiap orang dari infeksi COVID-19 secara umum dan juga strain barunya.
Pernyataan serupa juga pernah diungkapkan Pakar Epidemiologi Penyakit Menular Dr. M. Atoillah Isfandiari, dr., M.Kes.
"Yang bisa menjamin orang tidak terinfeksi virus, apapun itu, adalah protokol kesehatan 3M," tegas Wakil Dekan Bidang II Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga ini.
Menurut Dr. Atoillah, bagi yang sudah divaksinasi pun masih bisa kemasukan atau terinfeksi.
"Vaksin tidak mengubah atau menutup lubang hidung dan mulut jadi virus masih bisa masuk. Fungsi vaksin adalah membuat tubuh kita punya kekebalan sehingga ketika virus menginfeksi tidak berhasil menyebabkan gejala penyakit," jelasnya.
Bagi orang yang tidak divaksin, ketika virus menginfeksi maka bebas memporakporandakan tubuh karena tidak ada antibodi.
"Vaksin itu tidak membuat kita menjadi sakti. Kalau terinfeksi sebatas diagnosis lab sangat mungkin. Dengan mendapatkan vaksin kalau terinfeksi tidak sakit. Vaksin memberi perlindungan dari dalam sedangkan prokes 3M melindungi dari luar," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca Selengkapnya