Menkes: Hoaks Soal Klaster Covid-19 di Sekolah
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menepis kabar terkait banyaknya sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas menjadi klaster Covid-19. Namun, dia mengklaim pemerintah membeberkan data secara transparan.
"Jadi kalau kemarin banyak diskusi atau beredar hoaks klasternya banyak, sebenarnya enggak demikian. Kami sampaikan datanya secara transparan," katanya dalam siaran virtual, Senin (27/9).
Dia menjelaskan, pihaknya melakukan beberapa sampling di beberapa sekolah di Jakarta dan Semarang. Ada beberapa sekolah di Jakarta yaitu 80-90 subjek dites. Kemudian di Semarang 258 yang dilakukan pengetatan
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa itu sampel dalam penelitian? Sementara sampel adalah bagian dari populasi yang hendak diteliti.
-
Dimana penelitian dilakukan? Studi tersebut melibatkan 1.650 partisipan dari berbagai budaya, termasuk 373 orang dari Tiongkok, 474 dari Jerman, 401 dari Meksiko, dan 402 dari Amerika Serikat.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
"Masing-masing enggak terlalu banyak mungkin sekitar 15 orang. Beragam hasilnya, positif dan negatifnya," ujarnya.
Sebelumnya diketahui beredar informasi adanya klaster penyebaran Covid-19 di sekolah. Informasi beredar sejak sekolah tatap muka diberlakukan. Informasi itu menyebutkan 2,8 persen sekolah sudah menjadi klaster Covid-19.
Sementara itu Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, informasi ada klaster Covid-19 di sekolah adalah tidak benar.
Dalam artikel antaranews.com berjudul "2,8 persen sekolah jadi klaster Covid-19 selama PTM adalah miskonsepsi" pada 26 September 2021, dijelaskan bahwa 2,8 persen itu merupakan akumulasi data dari tahun 2020.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Jumeri menerangkan angka 2,8 persen itu bukanlah data klaster Covid-19, tetapi data satuan pendidikan yang melaporkan adanya warga sekolah yang pernah tertular Covid-19.
"Jadi 97,2 persen sekolah tidak memiliki warga sekolah yang terinfeksi Covid-19,” ujar Jumeri.
Selain itu, angka 2,8 persen satuan pendidikan dalam narasi itu bukanlah laporan akumulasi dari kurun waktu satu bulan terakhir. Melainkan akumulasi dari 14 bulan terakhir, yaitu sejak Juli 2020.
Narasi yang beredar di masyarakat juga menyatakan penularan Covid-19 terjadi di sekolah. Data tersebut didapatkan dari laporan 46.500 satuan pendidikan yang mengisi survei dari Kemendikbudristek per 20 September 2021.
Menurut Jumeri, belum tentu penularan Covid-19 terjadi di satuan pendidikan karena sekolah-sekolah tersebut ada yang sudah melaksanakan PTM terbatas dan ada juga yang belum.
Adapun berdasarkan data hasil survei Kemendikbud Ristek per 20 September 2021, tercatat pula ada 7.307 tenaga pendidik dan 15.429 siswa positif Covid-19.
Terkait keterangan tersebut, Jumeri menjelaskan data mengenai 15 ribu siswa dan 7.000 guru positif Covid-19 berasal dari laporan yang disampaikan oleh 46.500 satuan pendidikan yang belum diverifikasi, sehingga masih ditemukan kesalahan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya13 Orang terlibat kasus katrol nilai itu hasil audit SMPN 19 dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbudristek Dikti.
Baca SelengkapnyaNantinya, venue KTT ASEAN difokuskan di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaPlh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Ade Afriandi menjelaskan praktik ini dilakukan oleh pihak sekolah. Artinya, siswanya tidak tahu menahu.
Baca SelengkapnyaKasus ini diawali pengecekan nilai oleh Tim Pengawasan PPDB Jabar bersama Panitia PPDB SMAN 1.
Baca SelengkapnyaPenyidik KPK juga meminta keterangan Sekretaris Disdik Kota Semarang Erwan Rachmat dan seorang staf lainnya dalam penggeledahan tersebut.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta mengimbau 208 sekolah yang berada di kawasan GBK, lokasi Misa Akbar Paus Fransiskus menerapkan pembelajaran jarak jauh.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK Nurul Ghufron hadir dalam sidak di Kemendikbudristek
Baca SelengkapnyaTanggal 4-7 wilayah-wilayah yang yang bersinggungan ke tempat untuk venue dan penginapan KTT ASEAN itu PJJ total 100 persen di 9 kecamatan.
Baca SelengkapnyaKejari Depok mencurigai ada dugaan tindak pidana korupsi dalam manipulasi persyaratan administratif.
Baca Selengkapnya