Menkes: Insya Allah Akhir Februari Kita Bisa Mengatasi Pandemi Ini
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat tidak panik dengan adanya lonjakan kasus Covid-19. Namun, masyarakat diharapkan tetap waspada.
"Sekali lagi, jangan panik tapi juga jangan jemawa," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (7/2).
Budi meminta masyarakat mengurangi mobilitas jika daerahnya mengalami lonjakan kasus Covid-19. Mantan Wakil Menteri BUMN ini menyarankan agar masyarakat tetap di rumah.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
"Kalau sedang naik (kasus Covid-19) kotanya kita kurangi mobilitas, stay aja di rumah. Insya Allah di akhir Februari kita bisa mengatasi pandemi ini," ucapnya.
Budi menambahkan, data sejak 21 Januari 2022 hingga saat ini sebanyak 356 pasien Covid-19 meninggal dunia. Dari total tersebut, 69 persen belum vaksin lengkap atau belum divaksin sama sekali.
Dia juga mencatat, hingga kini masih ada 58 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit dengan kondisi berat dan kritis sehingga menggunakan ventilator. 60 Persen dari pasien yang menjalani perawatan tersebut belum divaksin lengkap atau belum vaksin sama sekali.
"Jadi penting sekali rekan-rekan media disampaikan. Yuk, rakyat yang belum divaksin segerakan vaksin, terutama lansia harus segera divaksin, dan belum dua kali segera vaksin dua kali. Karena ini penting sekali untuk bisa melindungi mereka," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaDari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca Selengkapnya