Menkes Janji Atasi Ketidakharmonisan RS-PMI Soal Pelaksanaan Plasma Convalescent
Merdeka.com - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan adanya ketidakharmonisan antara Palang Merah Indonesia (PMI) dan rumah sakit dalam pelaksanaan plasma Convalescent. Padahal diketahui pengobatan tersebut adalah cara untuk menekan tingkat kematian penderita Covid-19.
"Terus terang PMI ada sedikit kekurangan harmonisan antara PMI dengan RS khususnya dalam penerapan plasma convalescent," kata Amin mengeluhkan terkait plasma Convalescent pada Menteri Kesehatan Terawan dalam akun Youtube Kemenristek dalam acara 'Harmonisasi Triple Helix : Kemandirian dan Kedaulatan Produk Inovasi Nasiona', Kamis (5/11).
Terkait hal tersebut Terawan pun mengakui baru tahu adanya ketidakharmonisan antara rumah sakit dan PMI terkait plasma convalescent tersebut. Terawan pun berjanji akan turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Apa saja yang dilakukan Dokter Terawan? 'Prof Terawan Hanya melayani Tindakan Digital Substraction Angiography (DSA), dan Immunotherapy Nusantara,' kata Okta.
-
Siapa yang berperan dalam mengatasi komplikasi? Dokter dan tim kesehatan berperan penting dalam mengidentifikasi, mengelola, dan mencegah komplikasi untuk memastikan perjalanan penyakit atau perawatan berlangsung seefisien mungkin dan memberikan hasil yang optimal bagi pasien.
-
Bagaimana komplikasi bisa diatasi? Praktik pencegahan, pemantauan yang cermat, dan manajemen yang efektif dari suatu kondisi kesehatan dapat membantu mengurangi risiko komplikasi.
-
Kenapa Dokter Terawan jadi sasaran hoaks? Nama mantan Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto kerap kali menjadi sasaran berita bohong atau hoaks.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
-
Siapa yang membantu dalam proses penyembuhan? 'Jika Anda merasa kewalahan atau tidak mampu mencari bantuan profesional, minta orang yang dicintai Anda untuk membantu Anda dalam proses ini,' ujarnya.
"Soal kurang harmonisan masalah komunikasi nanti bisa jembatani,nanti dengan semua rumah sakit, saya akan turun tangan. Saya malah baru dengar karena pikiran saya wong selama RS dan PMI sudah bekerja dengan baik, tinggal dilanjut plasma saya kira bisa lebih bagus," ungkap Terawan.
Sebelumnya diketahui Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bersama Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan kolaborasi untuk menekan tingkat kematian penderita Covid-19. Bentuk kolaborasi adalah pengambilan plasma Convalescent dari pasien sembuh Covid-19 untuk kemudian diberikan kepada pasien kondisi berat.
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof. Amin Soebandrio, menjelaskan plasma Convalescent diambil dari pasien yang dinyatakan sembuh sejak dua hingga empat pekan. Durasi ini karena dianggap plasma tersebut telah mengandung antibodi sangat baik untuk menetralisir virus.
"Dan ini diharapkan akan bisa membantu mereka yang sedang dalam perjuangan antara mati dan hidup, pasien-pasien yang dalam kondisi berat," jelas Amin di gudang logistik Covid-19 PMI, Jakarta, Rabu (15/4).
Andi menerangkan, pemberian plasma tersebut memang diprioritaskan bagi para pasien Covid-19 dengan kondisi berat, karena jumlah virus di dalam tubuh mereka masih sangat banyak sementara jumlah antibodi sangat sedikit.
Upaya ini, kata Andi, diharapkan dapat menunjukan hasil maksimal selagi menunggu adanya vaksin khusus virus Corona.
"Jadi kami menggunakan zat antibodi yang sudah ada di dalam plasma pasien yang sudah sembuh itu untuk ikut memerangi virus yang ada di dalam pasien-pasien yang sedang sakit. Diharapkan jumlah virus akan menurun karena akan dinetralisir oleh antibodi tadi," paparnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Polhukam Mahfud Md mengungkapkan warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan terjadi.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, jika pihaknya telah menurunkan Polisi Militer (POM) TNI di kawasan Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaRSUP NTB akan tetap bertanggung jawab terhadap reaksi tangan kiri pasien yang mengalami pembengkakan dan bernanah usai mendapat suntikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi ungkap penyebab konflik di Pulau Rempang
Baca SelengkapnyaPP Kesehatan dinilai menimbulkan pro dan kontra, salah satunya terkait penggabungan banyak klaster di dalam satu PP.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan warga Rempang sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan
Baca SelengkapnyaKemenkes dianggap tidak menepati janjinya dalam memastikan terciptanya keterlibatan publik dan legislatif secara menyeluruh dalam penyusunan aturan ini.
Baca SelengkapnyaBentrokan Brimob dengan TNI AL diredam melalui proses mediasi para pimpinan Polri dan TNI
Baca SelengkapnyaPersonel Polri menggandeng PMI untuk mengajak warga Tenayan Raya, Pekanbaru, menjaga situasi aman selama Pilkada
Baca Selengkapnya