Menkes: Kami akan Wajibkan Vaksinasi Kanker Serviks
Merdeka.com - Pemerintah akan mewajibkan vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) kepada seluruh wanita Indonesia. Vaksin HPV bisa mengurangi risiko terkena kanker serviks.
"Jadi kita akan wajibkan vaksinasi kanker serviks untuk bisa mencegah agar para wanita Indonesia tidak usah kena kanker di ujung," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (25/1).
Dia mencatat, kanker serviks merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi bagi wanita Indonesia. Padahal, penyakit tersebut bisa dicegah dengan vaksinasi.
-
Apa itu kanker serviks? Ini merupakan penyakit organ reproduksi yang umumnya muncul pada leher rahim perempuan. Masalah kesehatan ini nyatanya bisa saja dialami oleh para perempuan dari berbagai usia. Namun, risiko tertingginya ada pada para perempuan yang aktif secara seksual.
-
Apa penyebab utama kanker serviks? HPV adalah penyebab utama kanker serviks, terutama jenis HPV onkogenik seperti tipe 16 dan 18.
-
Kenapa kanker serviks bisa berbahaya? Kanker serviks memang bukan sebuah penyakit yang bisa disepelekan. Untuk itu, apabila kamu merasakan tanda-tanda masalah kesehatan tersebut, ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter agar bisa menentukan diagnosa yang tepat.
-
Siapa yang lebih berisiko terkena kanker serviks? Perempuan yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan dengan yang tidak merokok.
-
Bagaimana cara mencegah kanker serviks? Dengan begitu, setiap perempuan bisa mencegah, mengenali, mendeteksi diri, serta mengetahui sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghadapinya.
-
Kenapa kasus kanker di Indonesia meningkat? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
"Lebih baik kita lakukan pencegahan. Balik lagi tujuannya agar mereka hidup lebih produktif, tidak usah mengalami kanker ini," jelasnya.
"Juga dari sisi negara lebih murah karena memberikan vaksin kanker serviks jauh lebih murah dibandingkan dengan merawat sang ibu atau sang wanita terkena kanker serviks nanti setelah tahapnya lanjut," imbuh Budi.
Selain mewajibkan imunisasi HPV, pemerintah akan memberikan vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccines) dan Rotavirus kepada bayi di bawah dua tahun. Vaksin HPV untuk mencegah pneumonia, sedangkan Rotavirus untuk mencegah diare pada anak.
"Ini dua penyakit infeksi yang paling banyak mengenai bayi di bawah dua tahun. Kalau bayi di bawah dua tahun terkena infeksi, semua energinya, asupan gizinya akan beralih digunakan oleh tubuh untuk menangkal infeksi ini sehingga menyebabkan bayi ini bisa terkena stunting," paparnya.
Menurut Budi, pemerintah bekerja keras mencegah stunting pada anak. Berdasarkan hasil penelitian, kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient) anak yang terkena stunting mengalami penurunan hingga 20 persen.
"Sehingga akan sayang bagi produktivitas rakyat Indonesia kalau memang bayinya terkena stunting. Oleh karena itu, kita berikan pencegahan dalam bentuk vaksin anti pneumonia dan diare," katanya mengakhiri.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan menyusun rencana strategis reformasi kesehatan, yakni imunisasi 14 jenis vaksin secara nasional sebagai upaya menekan kematian ibu dan anak. Imunisasi rutin sebelumnya hanya menggunakan 11 jenis vaksin. Tiga jenis vaksin tambahan yaitu HPV, PCV, dan Rotavirus.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data Globocan 2021, terdapat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kesehatan RI memulai perluasan cakupan imunisasi HPV skala nasional untuk mencegah kanker serviks.
Baca SelengkapnyaPerlindungan tubuh dari paparan virus HPV mungkin dilakukan dengan penerapan gaya hidup yang sehat.
Baca SelengkapnyaAlumnus Oxford University itu mengaku termasuk terlambat mendapatkan vaksin HPV karena baru divaksinasi di usia 20an.
Baca SelengkapnyaHuman papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual umum yang dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSelama ini pemberian vaksin HPV dianggap hanya untuk perempuan saja, padahal pada laki-laki hal ini juga bisa bermanfaat.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaLebih dari 350 juta orang di seluruh dunia menderita hepatitis
Baca SelengkapnyaSebagai informasi vaksin HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks pada perempuan
Baca SelengkapnyaSemakin dini mengetahui dan menangani berbagai gejala kanker serviks, maka tingkat kesembuhannya pun juga bisa lebih meningkat.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca Selengkapnya