Menkes: Kasus Covid-19 Naik Sepekan Terakhir Karena Sekolah dan Lansia
Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam sepekan terakhir tercatat ada 126 kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan kasus positif Covid-19. Dari ratusan kabupaten dan kota itu, ada yang mengalami peningkatan selama tiga pekan berturut-turut.
Kementerian Kesehatan telah melakukan pendalaman penyebab kenaikan kasus Corona pada 126 kabupaten dan kota tersebut.
"Sebagian besar kenaikannya memang disebabkan karena adanya kasus positif di sekolah dan Lansia," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (15/11).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Kenapa kasus kanker di Indonesia meningkat? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
-
Dimana ditemukan peningkatan kasus kanker? Fenomena peningkatan kasus kanker di Indonesia, terutama pada usia muda, telah menjadi perhatian serius Yayasan Kanker Indonesia (YKI).
-
Di mana kasus cacar air meningkat signifikan? Di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan, jumlah kasus cacar air (Varicella) mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, mencapai total 75 kasus.
Budi mengaku akan segera melakukan konsolidasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim untuk membahas kasus Covid-19 pada sekolah tatap muka. Rencananya, konsolidasi dilakukan pekan ini.
"Rencananya minggu ini kita sudah bisa selesaikan bagaimana kita bisa tetap melakukan program (sekolah) tatap muka, tapi dengan surveilans yang aktif dan lebih kuratif," ujarnya.
Jatim dan DKI Meningkat
Pada 10 November 2021, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, 155 kabupaten dan kota di Indonesia mengalami peningkatan kasus Covid-19. Bahkan, dua kota di antaranya konsisten meningkat dalam tiga pekan berturut-turut.
"Dua kota yang mengalami kenaikan kasus selama tiga minggu berturut-turut yaitu Jakarta Timur, DKI Jakarta dan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (10/11).
Menurut Nadia, perkembangan kasus Covid-19 di level kabupaten dan kota harus diawasi ketat. Sebab, jika terus mengalami kenaikan akan mempengaruhi level pandemi Covid-19.
Alarm Waspada
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman mengatakan peningkatan kasus Covid-19 pada 155 kabupaten dan kota di Indonesia menjadi alarm bagi semua pihak.
"Ya, ini alarm. Sekali lagi, tidak ada namanya peningkatan itu atau ledakan secara tiba-tiba. Semua selalu ada kesempatan untuk kita untuk melakukan mitigasi ketika tanda-tanda sudah mulai timbul," katanya kepada merdeka.com, Kamis (11/11).
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung ini mencontohkan sejumlah negara di Eropa, kawasan Asean, bahkan Tiongkok. Ledakan Covid-19 pada negara tersebut berawal peningkatan kasus yang tidak terlalu signifikan.
Penularan Covid-19 di Indonesia, kata Dicky, mendapat dukungan dari cakupan vaksinasi yang belum mencapai ambang batas herd immunity, yakni minimal 60 persen untuk dosis lengkap. Data Kementerian Kesehatan 11 November 2021 pukul 12.00 WIB, baru 128.147.345 orang atau sekitar 61,53 persen divaksinasi dosis pertama dari target 208.265.720.
Sementara vaksiansi dosis kedua atau lengkap baru menyentuh 81.711.099 orang atau setara 39,23 persen.
"Artinya, jumlah orang yang belum memiliki imunitas ini cukup signifikan atau cukup memadai untuk menjadi perantara ledakan atau timbulnya kasus," ujarnya.
Dicky menyebut, berdasarkan penilaian Badan Kesehatan Dunia atau Wolrd Health Organization (WHO), transmisi Covid-19 di Indonesia berada pada level komunitas. Ini menunjukkan, masih banyak kasus di lingkungan masyarakat yang belum terdeteksi.
"Kalau gambaran CDC (Centers for Disease Control and Prevention) Amerika, dari 1 kasus terkonfirmasi, bisa 8 di masyarakat yang tidak terdeteksi. Dan 8 itu signifikan, banyak banget untuk bisa membuat situasi menjadi lebih buruk. Apalagi bicara Delta variant kan dari 1 kasus terinfeksi bisa ke 8 atau 9 orang tertular kalau daerah di situ kurang pendekatannya," sambungnya.
Menurut mantan Sekretaris Dewan Pengawas BPJS Kesehatan ini, pemerintah harus meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19. Sejumlah langkah bisa dilakukan untuk mencegah ledakan kasus, yakni meningkatkan vaksinasi, 3T (testing, tracing, treatment), dan 5M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas).
"Lebih baik sekarang berjaga-jaga, daripada sudah terlanjur besar," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya