Menkes: Kita Perlu Tetap Waspada, Sebentar Lagi Libur Natal dan Tahun Baru
Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah menjalankan empat strategi dalam menangani pandemi Covid-19. Pertama, melakukan testing (pemeriksaan) dan tracing (penelusuran).
"Strategi deteksi dengan meningkatkan tes epidemiologi dan skrining, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak, dan meningkatkan surveilans genomic," jelasnya dalam acara Festival Kesehatan Astra 2021, Selasa (16/11).
Strategi kedua mengkonversi tempat tidur sekitar 30 sampai 40 persen dari total kapasitas rumah sakit di Indonesia. Selain itu, pemerintah mengerahkan tenaga kesehatan untuk menangani pasien Covid-19.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
Ketiga, pemerintah mempercepat vaksinasi kepada sasaran sebanyak 208.265.720 orang.
"Strategi keempat, perubahan perilaku dengan implementasi PPKM berlevel dan pemanfaatan teknologi digital dalam implementasi protokol kesehatan," sambungnya.
Menurut Budi, empat strategi ini efektif mengendalikan Covid-19 di Tanah Air. Hal itu terlihat dari penurunan kasus Covid-19 yang sangat tajam sejak puncak gelombang kedua pada pertengahan Juli 2021.
Meski demikian, dia mengingatkan, semua pihak tetap waspada terhadap virus SARS-CoV-2 itu saat libur Natal dan Tahun Baru. Berkaca pada pengalaman sebelumnya, libur panjang selalu memicu lonjakan kasus Covid-19.
"Kita perlu tetap waspada, sebentar lagi kita akan menyambut libur Natal dan Tahun Baru. Mengingat pengalaman tahun lalu, kita belajar bahwa lonjakan kasus terjadi setelah libur panjang. Ketika mobilitas meningkat dan banyak orang berkumpul bersama," ujarnya.
Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengingatkan masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat libur Natal dan Tahun Baru. Dia juga meminta masyarakat segera mengikuti vaksinasi dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat memasuki ruang publik.
Selalu Naik saat Libur Panjang
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan, Indonesia belum pernah melewati libur panjang tanpa kenaikan kasus Covid-19. Hal ini berkaca pada pengalaman tiga kali libur panjang sejak 2020.
"Indonesia belum pernah berhasil melewati periode tersebut tanpa kenaikan kasus," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/11).
Tiga kali libur panjang tersebut yakni Idulfitri 2020, Maulid Nabi dan Natal 2020, serta Idulfitri 2021. Libur Idulfitri 2020, kata Wiku, memicu peningkatan kasus Covid-19 harian antara 413 hingga 559 atau sebesar 68 persen sampai 93 persen.
Libur Idulfitri 2020 juga menyebabkan kenaikan kasus mingguan mulai 2.889 hingga 3.917. Sementara libur Maulid Nabi dan Natal 2020 mengakibatkan kasus Covid-19 harian naik 1.157 hingga 5.477 atau sebesar 37 persen sampai 95 persen.
"Untuk data mingguan, penambahan kasus baru berkisar antara 8.096 hingga 38.340," sambungnya.
Sedangkan libur Idulfitri 2021 memicu peningkatan kasus Covid-19 harian sebanyak 1.972 hingga 46.297 atau 53 persen sampai 1.237 persen. Situasi ini menunjukkan, kenaikan kasus harian usai libur Idulfitri 2021 mencapai lebih dari 12 kali lipat. Selain kasus harian, kasus mingguan juga meningkat mulai 13.931 hingga 324.207.
Wiku menyebut, ada empat penyebab libur panjang selalu memicu peningkatan kasus Covid-19. Pertama, mobilitas penduduk meningkat, namun tidak diikuti dengan testing. Padahal, testing sangat penting untuk mencegah masyarakat membawa virus ke tempat tujuan.
Kedua, masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan selama masa liburan. Ketiga, meningkatnya aktivitas berkumpul, makan bersama, maupun acara keagamaan.
"Keempat, peningkatan aktivitas di pusat belanja, tempat rekreasi, dan fasilitas publik lainnya yang tidak disertai dengan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan," jelasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaDemi mencegah penyebaran Mpox, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca Selengkapnya