Menkes: Penerima Vaksin Gotong Royong Baru 1,5 Juta dari 15 Juta Target
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penerima vaksin gotong royong sudah mencapai 1,5 juta. Angka ini masih jauh dari target 15 juta.
"Walaupun vaksin Gotong Royong ini memang mekanismenya ada di Kadin dan BUMN, tapi data yang kami terima sampai sekarang dari 15 juta target sudah disuntikan 1,5 juta," ujar Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (25/8).
Budi mengungkap, untuk vaksin gotong royong tahap pertama totalnya sudah mencapai 741 ribu. Sementara dosis kedua totalnya 410 ribu.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana data vaksin PeduliLindungi pindah ke SatuSehat? Profil anggota, sertifikat dan tiket vaksin Covid-19 juga akan tersinkronisasi secara otomatis (dari PeduliLindungi-red). Jadi, setelah memberikan persetujuan, pengguna SatuSehat Mobile tidak perlu repot membuat akun baru untuk mulai menggunakan SatuSehat Mobile
Budi mengatakan, sejak pertemuan Ketum Kadin Arsjad Rasjid dan Menteri BUMN Erick Thohir, sudah mulai ada percepatan dari vaksinasi gotong royong.
"Sehingga akselerasinya sekarang sudah mulai terlihat," ucapnya.
Target 400 Juta Dosis
Budi juga mengungkap, target pemerintah terhadap vaksinasi Covid-19. Pemerintah memiliki target 400 juta dosis sudah disuntikan pada awal Tahun 2022.
"Angka 400 juta sesudah ditambah target anak-anak usia 12-17 kita bisa selesaikan di sekitar Januari atau Februari 2022, satu tahun kita laksanakan 13 Januari 2021 ini," ujar Budi.
Budi menjelaskan, saat ini laju vaksinasi Indonesia sudah tembus 57 juta dosis vaksin pertama pada 8 Juli. Saat ini pemerintah mengejar angka 57 juta untuk vaksin kedua. Sehingga diharapkan akhir Agustus ini total seluruh dosis disuntikan 100 juta vaksin.
"Sekarang kita sedang berusaha keras agar bisa menembus angka 57 juta kedua menjadi 100 juta di akhir Agustus yaitu sekitar 7 minggu," ujarnya.
Bila melihat kecepatan vaksinasi hari ini, Budi yakin pada akhir tahun bisa mencapai angka 300 juta dosis disuntikan kepada masyarakat.
"57 Juta berikutnya bisa kita capai antara 4-5 minggu sehingga perkiraan kami di akhir tahun mungkin bisa capai di angka 300 jutaan," kata Budi.
Selain itu, Budi menyebut posisi Indonesia berada di enam dunia jumlah populasi yang telah menerima suntikan vaksin Covid-19. Indonesia berada di bawah China yang berada di nomor satu, India, Amerika Serikat, Brazil dan Jepang.
"Data dua hari lalu sekitar 57 juta yang mendapatkan akses vaksinasi itu di bawah Cina yang paling tinggi, India nomer dua, Amerika Serikat nomor tiga, Brasil nomor empat, Jepang nomor lima. Jadi kita ada di posisi enam dunia," ujarnya.
Sementara dari jumlah suntikan dosis yang diberikan, Indonesia berada di posisi ketujuh dunia. Di bawah Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, Jepang, dan Jerman. Jumlah dosis hari ini mencapai 92 juta dosis.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya"Setiap tahun ada 78.000 bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan," kata Budi.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca Selengkapnya