Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes Prediksi Angka Positif Kasus Covid Pada Imlek Tak Setinggi Libur Sebelumnya

Menkes Prediksi Angka Positif Kasus Covid Pada Imlek Tak Setinggi Libur Sebelumnya Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin. ©2020 Humas BNPB

Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memprediksi, angka kenaikan Covid tidak terlalu tinggi ketika libur Imlek 2021. Hal itu berdasarkan hasil pemantauan bahwa angka mobilitas masyarakat cenderung tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan libur Hari Raya lainnya.

"Kita bersyukur libur imlek kemarin relatif kita liat mobilitasnya tidak baik terlalu tinggi. Nanti kita lihat ke depan dalam dua minggu ke depan insyaAllah kasusnya tidak tinggi," katanya melalui konferensi pers virtual pada Chanel Youtube BNPB Indonesia, Sabtu (20/2).

Dia menyampaikan, bila angka kasus libur Imlek akan terlihat dalam dua minggu ke depan. Atas hal itu, Budi berharap angka kenaikan kasus Covid-19 tidak melonjak tinggi dan meminta agar masyarakat tidak bepergian ketika momentum liburan panjang.

"Yang saya minta liburan panjang lebaran diimbau agar bisa kita lakukannya terbatas saja di rumah saja. Karena jangan sampai yang sudah kita lakukan sekarang harus kita ulangi lagi. Ada kenaikan kasus konfirmasi 34 persen lagi, ada tekanan RS lagi, ada banyak tenaga kesehatan lagi (terpapar). Dengan cara kita batasi pergerakan pada saat liburan nanti," imbaunya.

Lanjutnya, pemerintah akan terus mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas ketika momentum liburan panjang. Karena belajar dari imbas liburan Idul Fitri tahun lalu dan Libur Natal dan Tahun Baru kemarin yang membuat angka penyebaran Covid-19 naik.

"Terlihat bahwa setiap kali ada liburan panjang yang mobilitasnya tinggi rata rata kasus konfirmasi naik 30-40 persen. Kita lihat Lebaran tahun lalu seperti itu, liburan Natal dan Tahun Baru tinggi sekali. dan alhamdulillah melihat gejala seperti itu, kemarin kita imbau agar masa liburan ini kalau bisa dilakukan mobilitasnya terbatas di rumah saja," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah kembali memperpanjang pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dari 23 Februari sampai 8 Maret 2021. Keputusan tersebut dilakukan, karena PPKM mikro dinilai efektif menurunkan angka penyebaran Covid-19.

"Secara nasional jumlah kasus aktif mengalami penurunan signifikan -17,27% selama sepekan," kata Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melalui konferensi pers virtual pada Chanel Youtube BNPB Indonesia, Sabtu (20/2).

Termasuk, lanjut Airlangga, penerapan PPKM Mikro juga mampu menurunkan angka kasus aktif di lima provinsi yaitu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Berdasarkan hasil evaluasi PPKM Mikro, Airlangga menyampaikan kepada para kepala daerah akan menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No 4 Tahun 2021 terkait penanganan virus corona (Covid-19) yang turut mengatur soal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro dengan masa perpanjangan dari 23 Februari sampai 8 Maret 2021.

Dengan diperpanjangan pelaksanaan PPKM Mikro maka pemerintah juga akan melakukan penguatan operasional dari pelaksanaan PPKM Mikro di Desa atau Kelurahan. Seperti pemantauan persiapan 3T di tingkat Desa atau Kelurahan sampai dengan RT/RW, penyiapan bantuan beras maupun masker, dan integrasi sistem pemetaan zona resiko tingkat RT dan pelaksanaan 3T.

"Pemerintahan provinsi yang akan mengoordinasikan pemetaan zonasi risiko. Kemudian data penyaluran bantuan dan melaporkan secara berkala dan Satgas pusat dari Satgas daerah," kata Airlangga.

"Pokok pokok perpanjangan tersebut tentu dengan parameter yang telah diterapkan 2 minggu terakhir yaitu tentu untuk kabupaten/kota penerapannya adalah tingkat kasus aktif di atas rata-rata nasional, kemudian tingkat kesembuhan di bawah rata-rata nasional, tingkat kematian di atas rata-rata nasional, dan tingkat ketersediaan rumah sakit di atas 70%," ujarnya.

Sekedar informasi sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah mengeluarkan instruksi Nomor 3 tahun 2021. Aturan itu mengatur tentang penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro dan pembentukan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan dalam rangka pengendalian Covid-19.

"Pemberlakuan PPKM Mikro mulai berlaku sejak tanggal 9 Februari sampai dengan tanggal 22 Februari 2021," bunyi Instruksi Mendagri, Senin (8/2).

Adapun PPKM Mikro tersebut diterapkan usai pemerintah menilai bahwa PPKM yang diberlakukan di Jawa-Bali sejak 11 Januari-8 Februari 2021 tak efektif menekan laju penyebaran Covid-19.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Usai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen

Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya