Menkes: Saya Dengar Ada Dokter Senior Persulit Junior jadi Spesialis, Lapor ke Kita
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku mendapat banyak cerita tentang dokter senior mempersulit juniornya untuk menjadi dokter spesialis.
"Di lapangan saya juga dengar banyak cerita-cerita seperti itu, ada yang dokter-dokter seniornya mempersulit dokter-dokter juniornya," kata Budi saat menjawab pertanyaan wartawan, Kamis (2/6).
Budi menegaskan tindakan mempersulit junior untuk menjadi dokter spesialis harus didisiplinkan. Sebab, saat ini Indonesia kekurangan dokter spesialis.
-
Siapa yang Jokowi minta untuk segera mengisi kekosongan dokter? Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera mengisi kekosongan dokter umum dan dokter spesialis di rumah sakit daerah.
-
Siapa yang perlu konsultasi ke dokter? Pasien dianjurkan untuk berbicara dengan dokter mereka mengenai berbagai topik, termasuk yang berkaitan dengan kehidupan seks, seperti: meminta profesional kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum melanjutkan aktivitas seksual.
-
Siapa yang harus ke dokter? Penting untuk mencari bantuan profesional medis jika batuk berlanjut atau semakin parah.
-
Siapa yang disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter? Meskipun beberapa orang mungkin memiliki kondisi tangan berkeringat sebagai bawaan lahir, langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi masalah keringat berlebih pada sebagian besar individu. Jika masalah ini terus berlanjut atau sangat mengganggu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mencari solusi yang lebih lanjut.
-
Siapa yang perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan? Terakhir, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan penilaian kesehatan dan rencana perawatan yang profesional.
"Itu kita harus disiplinkan," tegasnya.
Budi meminta wartawan melaporkan kepada jajarannya jika menemukan dokter senior mempersulit juniornya untuk menjadi dokter spesialis. Dia memastikan laporan tersebut akan ditindaklanjuti.
"Kalau nanti ada dokter-dokter senior yang mengahalang-halangi dokter umum yang mau menjadi dokter spesialis lebih muda, tolong WhatsApp langsung ke kita, nanti kita tindak lanjuti segera," ujarnya.
Pemerintah kini menyediakan sekitar 1.300 hingga 1.600 beasiswa untuk dokter spesialis tahun ini. Program ini merupakan realisasi dari transformasi sumber daya kesehatan.
Budi mengatakan penyediaan ribuan beasiswa untuk dokter spesialis ini bekerja sama dengan Kementerian Keuangan melalui program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Jadi saya terima kasih sekali dengan Ibu Menkeu sudah bantu lewat LPDP," kata Budi.
Bekas Wamen BUMN ini menyebut, Kementerian Kesehatan sudah menyediakan 600 beasiswa untuk dokter spesialis, dokter subspesialis, dan dokter gigi spesialis. Sementara Kementerian Keuangan sudah menyiapkan sekitar 700 dan kemungkinan dinaikkan menjadi 1.000 beasiswa.
"Rencana kami untuk tahun depan mempercepat dan memperbanyak lagi. Sehingga para dokter yang ingin mengambil spesialis itu akan diberikan beasiswanya oleh kami," imbuhnya.
Budi mengatakan pemberian beasiswa kepada calon dokter spesialis akan diikuti dengan ketentuan penempatan. Misalnya, ditempatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang belum memiliki atau kekurangan dokter spesialis.
Selain itu, program beasiswa ini nantinya diprioritaskan pada calon dokter yang ingin mengambil spesialis jantung, kanker, stroke, dan ginjal.
Syarat Ikut Beasiswa Dokter Spesialis
Menurut Budi, program beasiswa dokter spesialis bisa diikuti oleh dokter berstatus ASN maupun non ASN. Ada empat syarat yang harus dilakukan para dokter untuk mendapatkan program beasiswa spesialis.
Pertama, harus diajukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi. Kedua, bisa diajukan oleh unit utama Kemenkes. Misalnya, rumah sakit vertikal Kemenkes, kantor karantina, balai kesehatan.
Ketiga, bisa diajukan oleh Kemenhan, TNI dan Polri. Terakhir, dapat diajukan oleh dokter yang mengikuti program Kementerian Kesehatan bernama Nusantara Sehat.
"Nusantara sehat ini di mana teman-teman dokter yang baru lulus ini kita tempatkan ke daerah-daerah 3T. Itu mereka kita berikan insentif untuk mengikuti program beasiswa ini," jelasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perundungan atau bullying dokter senior terhadap juniornya ramai dibahas belakangan ini.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy menanggapi kasus seorang mahasiswi kedokteran Undip yang bunuh diri diduga akibat bullying senior.
Baca SelengkapnyaMenko PMK mengimbau masyarakat agar tidak termakan isu di media sosial (medsos) agar tidak terjerumus dalam informasi-informasi yang salah.
Baca SelengkapnyaDokter junior korban bullying kini bisa lapor senior ke Kemenkes lewat WhatsApp atau website.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas di kamar kosnya pada Senin, 12 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaSanksi skors bagi dokter yang bullying junior diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes).
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim Itjen Kemenkes sudah turun ke RS Kariadi untuk menginvestigasi pemicu bunuh diri dr ARL. Apakah benar karena bullying atau masalah lainny
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Kemenkes, M. Syahril mengatakan, pihaknya menerima 211 pengaduan perundungan di laman perundungan.kemkes.go.id.
Baca SelengkapnyaJangka waktu hukuman bagi yang bersangkutan adalah antara enam bulan sampai satu tahun jika diterapkan sanksi berat.
Baca SelengkapnyaTemuan ini berdasarkan hasil screening mental terhadap dokter PPDS.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PB IDI, Adib Khumaidi mengatakan, pihaknya telah memberikan konsen terkait dengan perundungan atau bullying.
Baca SelengkapnyaPerundungan itu diduga menjadi penyebab dr Aulia bunuh diri di kosnya pada Agustus lalu.
Baca Selengkapnya