Menkes Sebut Covid-19 Varian Delta Potensial Tersebar di Daerah CT Value Rendah
Merdeka.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, Covid-19 varian delta kemungkinan besar telah tersebar di berbagai daerah dengan catatan rata-rata CT value rendah. Hal tersebut berdasarkan penelitian awal di Inggris
"Kami sudah bicara dengan para epidemiologis dan melakukan juga diskusi dengan diaspora-diaspora di Indonesia, kita lihat kasus Delta ini nomor 1 chart-nya ada di kanan, yang kiri itu Alpha dilakukan penelitian di Inggris," tutur Budi saat konferensi pers virtual, Jumat (9/7/2021).
"Ciri-cirinya dua, yang pertama CT-nya rendah. Jadi kelihatan yang paling kanan CT-nya rendah, kemudian dia masa aktifnya lebih cepat, sembuhnya lebih cepat, tapi meningkat keparahannya pun lebih cepat, sehingga intervensi therapeutic atau perawatan di rumah sakitnya pun berbeda," lanjutnya.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
Hasil simulasi CT value di Indonesia, Budi mengambil sampel di Sumatera Barat bahwa minggu pertama Desember 2020 Covid-19 varian Delta belum menyebar lantaran rata-rata CT value paling kecil di angka 12,15. Sementara pada akhir Juni 2021, angka CT value-nya masuk di angka 8,22 alias di bawah 10.
"Kalau kita bandingkan baris dengan yang paling bawah itu adalah Jakarta, Kudus, dan Bangkalan profil CT-nya rendah di bawah 10," jelas dia.
Perbandingan itu memberikan kesimpulan bahwa Covid-19 varian Delta kuat kemungkinan sudah menyebar di suatu daerah jika rata-rata CT value rendah. Untuk itu, perlu dilakukan persiapan yang lebih baik demi mengantisipasi secara cepat.
"Tidak lebih mematikan tetapi penularannya lebih cepat sehingga cara perawatan di rumah sakit dan agresivitas kita melakukan testing harus ditingkatkan," Budi menandaskan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca Selengkapnya