Menkes sebut kelangkaan hanya terjadi pada vaksin impor
Merdeka.com - Semua rumah sakit yang terindikasi menggunakan vaksin palsu beralasan membeli vaksin dari distributor CV Azka Medika. Hal ini karena beberapa bulan lalu sempat terjadi kelangkaan vaksin.
Namun hal ini dibantah oleh Menkes Nila Djuwita Moeloek. Menurut Nila, kelangkaan hanya terjadi untuk vaksin impor yang memang selama ini banyak digunakan oleh rumah sakit swasta.
"Tidak ada kelangkaan vaksin lokal, yang ada kelangkaan vaksin impor. Saya dapat SMS dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mereka mengeluh karena ada vaksin langka, tapi maksudnya vaksin impor," ujar Menkes di Gedung Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (19/7).
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
Menurut Menkes, untuk rumah sakit milik pemerintah dipastikan tidak ada yang menggunakan vaksin palsu. Selama ini rumah sakit pemerintah hingga ke Puskesmas menggunakan vaksin yang dibuat oleh PT Bio Farma.
Bio Farma sendiri diketahui merupakan BUMN yang bergerak di bidang farmasi. Selain menyediakan vaksin untuk kebutuhan dalam negeri, Bio Farma juga mengekspor vaksi buatan ke 130 negara.
"Dan yang bisa bedain vaksin asli dengan palsu itu hanya BPOM, dokter itu susah bedain vaksin asli dengan vaksin palsu," ujar Nila.
Sebelumnya dokter Indra Sugiarno Sp, salah satu dokter anak di RS Harapan Bunda ditetapkan sebagai tersangka karena memberikan vaksin palsu pada sejumlah bayi yang menjadi pasiennya. Lewat kuasa hukum Indra, Fahmi M Rajab menyatakan kliennya tak pernah tahu vaksin yang pakainya selama ini palsu. Sebab, vaksin palsu tersebut didapatkan dari sales inisial S.
Sebagai dokter, dia hanya memakai. Sebab, sebagai dokter Indra tak berhak menentukan vaksin asli atau palsu karena bukan kewenangannya.
"Indra sebelum dapat vaksin itu, ditanya juga. Pada Januari ada kekosongan vaksin. Ada beberapa pasien yang cari vaksin ke dokter Indra. Tapi ada kekosongan, akhirnya dokter Indra mencari sales yang dari perusahaan yang biasa menyuplai obat. Permasalahannya, obat itu bukan dari perusahaan tersebut. Tapi dari sales pribadi yang menawarkan. Dokter Indra sempat nanyakan, ini asli atau enggak? Ini asli katanya," kata Fahmi.
Dokter Indra menggunakan vaksin palsu sejak bulan Januari lalu. Dia berdalih, kliennya mencari vaksin karena kebutuhan pasien.
"Februari dokter Indra mencari karena ada kebutuhan pasien. Baru dapet vaksin itu. Dia gunakan ke pasien-pasiennya," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, tidak ada imbauan atau persiapan khusus bagi puskesmas dan rumah sakit dalam menangani HMPV.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, masyarakat tak perlu khawatir karena virus tersebut berbeda dengan Covid-19.
Baca Selengkapnya