Menkes Sebut Omicron BA.4 dan BA.5 Tiga Kali Lebih Efektif Tembus Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 bisa menembus kekebalan vaksinasi. Varian itu lebih efektif menembus kekebalan vaksinasi dibanding varian Omicron BA.1.
"Jadi bisa menembus vaksinasi dua sampai tiga kali lipat lebih efektif untuk menembus vaksinasi dibandingkan varian Omicron yang BA.1," kata Budi saat jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (18/7).
"Sehingga kemungkinan masyarakat untuk terkena terinfeksi lebih tinggi walaupun yang bersangkutan sudah divaksinasi," sambungnya.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
Budi menjelaskan, tingkat perawatan rumah sakit dan fatalitas akibat varian BA.4 dan BA.5 masih tetap tinggi. Maka, ia menyarankan masyarakat buru-buru melakukan vaksinasi booster.
"Kita sampaikan ke bapak presiden proteksi untuk masuk ke rumah sakit hospitality dan fatalitynya masih tetap tinggi, sehingga disarankan masyarakat tetap cepat cepat saja di booster," kata dia.
"Karena walaupun ada kemungkinan terkena tapi booster itu mampu melindungi kita untuk tidak masuk rumah sakit dan kalau pun masuk rumah sakit tingkat fatalitasnya akan sangat rendah," jelas Budi.
BA.4 dan BA.5 Masuk RI sejak Awal Juni 2022
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 masuk ke Indonesia sejak 6 Juni 2022. Setelah subvarian ini masuk, kasus Covid-19 meningkat. Dalam sepekan terakhir, kasus Covid-19 telah naik lebih dari 1.000 kasus.
Sejumlah pakar menilai, Indonesia sudah memasuki gelombang keempat pandemi Covid-19 dampak subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Budi Gunadi Sadikin memperkirakan puncak gelombang keempat terjadi pada akhir Juli 2022. Puncak gelombang ini diprediksi hanya sepertiga dari Delta dan Omicron.
"Jadi kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang BA.4 BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya," kata Budi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6).
Budi menyebut, pada puncak gelombang Omicron, penambahan kasus positif harian mencapai 60.000. Pada gelombang BA.4 dan BA.5, peningkatan kasus harian diperkirakan hanya 20.000.
"Kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan, mungkin puncaknya kita di 20.000 per hari," ucap Budi.
Mantan Wamen BUMN ini mengatakan, BA.4 dan BA.5 cepat menular. Namun, fatalitasnya jauh lebih rendah dibandingkan Delta dan Omicron.
"Mungkin (fatalitasnya) seperduabelas atau sepersepuluh dari Delta dan Omicron," imbuhnya.
Budi menegaskan kenaikan kasus Covid-19 nasional saat ini bukan disebabkan mudik Lebaran Idulfitri 2022. Menurut Budi, kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini sama seperti negara lain. Bila muncul varian baru, maka kasus Covid-19 meningkat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaTerdapat dua jenis vaksin polio yaitu berupa suntik dan tetes yang bisa diberikan pada anak. Apa perbedaannya?
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaBanyak yang menduga, kenaikan kasus DBD ini akibat penyebaran nyamuk mengandung wolbachia.
Baca Selengkapnya