Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes Sebut Patuh Prokes Akan Buat Kesehatan dan Ekonomi Jalan Bersama

Menkes Sebut Patuh Prokes Akan Buat Kesehatan dan Ekonomi Jalan Bersama Kemenkes Terima 500 Ton Oksigen dari Industri Nikel di Morowali. ©ANTARA/HO

Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan ke depan aspek ekonomi dan kesehatan harus berjalan meski pandemi belum berlalu. Tetapi itu akan berhasil jika dibarengi penerapan protokol kesehatan dan bantuan dari pemanfaatan teknologi informasi.

Budi menambahkan, fokus Kemenkes ke depannya adalah penerapan antisipasi di sektor hulu dalam melaksanakan pencegahan.

"Di 2022 nanti fokus kita akan lebih banyak strategi yang di hulu. Bagaimana kita menerapkan protokol kesehatan dibantu dengan teknologi informasi untuk memastikan bahwa aspek kesehatan dan aspek ekonomi bisa berjalan bareng," katanya dalam konferensi pers Nota Keuangan RAPBN 2022, di Jakarta, Senin (16/8).

Dia berharap, masyarakat tidak perlu khawatir pelaksanaan kehidupan di aspek ekonomi bisa sama normalnya dengan aspek kesehatan. Artinya, tidak perlu ditakutkan ada dampak yang memengaruhi dari satu aspek ke aspek lainnya.

"Strategi deteksi kita akan lakukan, kita akan sering lakukan testing. Dan kalau ada yang kena (Covid-19) kita akan lakukan cepat melacak dan kita mesti isolasi," katanya.

Ia menekankan bahwa semua elemen terkait perlu mengatur protokol kesehatan dan protokol deteksi Covid-19. Sehingga itu akan mampu jadi bagian kehidupan normal masyarakat.

Menkes menuturkan pandemi saat ini memberikan pengalaman berharga. Sehingga ia memastikan untuk mempersiapkan pandemi selanjutnya di masa mendatang.

Empat Strategi Pengendalian Pandemi

Ia mengatakan, ada empat strategi pengendalian pandemi ke depannya. Pertama, dengan pelaksanaan perubahan perilaku, di antaranya adalah dengan melakukan protokol kesehatan.

Misalnya saat ini dengan kebiasaan penggunaan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

“Diharapkan kalau kita 3M akan mengurangi laju penularan, menurut penelitian pakai masker bisa 95 persen lebih mencegah penularan,” katanya.

Kedua, dengan melakukan deteksi yang lebih luas. Yakni, meningkatkan tes epidemiologi versus tes screening. Kemudian, meningkatkan rasio lacak kontak erat dengan memomibilisasi Babinsa atau Bhabinkamtibmas.

Lalu dengan penerapan Surveilans Genomik di daerah-daerah berpotensi lonjakan kasus. “Minimal 15 setiap orang kasus konfirmasi, sehingga tau yang tertular, jadi bisa isolasi mereka dan mengurangi laju penularan,” katanya.

Kemudian adalah peran vaksinasi yang akan terus ditingkatkan. Menkes mengonfirmasi stok dosis vaksin akan mampu memenuhi 280 juta masyarakat Indonesia.

“Tahap awal kita terima 90 juta dosis, Agustus ada 70 juta dosis, dan September bisa 80 juta dosis, sehingga kegiatan vaksinasi kita akan lebih tinggi lebih berat dibandingkan dengan 7 bulan pertama,” katanya.

Ia juga mengapresiasi untuk wilayah Jakarta dan Bali yang telah mencapai penetrasi vaksinasi cukup tinggi. Selanjutnya, alokasi vaksin sebesar 50 persen akan menyasar daerah-daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi.

Gencarkan Sentra Vaksinasi

Kemudian sentra vaksinasi akan di gencarkan di bandara-bandara di Jakarta, Solo, Semarang, Surabaya, DI Yogyakarta, dan Bali.

“Strategi ini akan terus berjalan sampai pandemi berubah jadi epidemi, jadi bapak ibu jangan kendorin ini, mungkin jadi kehidupan kita sehari-hari. Bagian dari new normal kita ke depannya,” katanya.

Sementara itu, strategi terakhir yang akan diambil Menkes adalah strategi defensif dengan mempersiapkan kapasitas rumah sakit.

“Kalau kita sampai ke sini artinya kita sudah terlambat. Itu artinya strategi kita sebelumnya kurang cepet kita lakukan. Karena begitu masuk RS itu kita harus siapkan kamar dan lain sebagainya,” tuturnya.

Pada tahap ini, ia menargetkan akan mengonversi tempat tidur sebanyak 30-40 persen dari total kapasitas RS dan pemenuhan suplai untuk penanganan Covid-19.

Kemudian, ia juga akan menyiapkan tenaga cadangan, seperti dokter magang, koas, dan mahasiswa tingkat akhir. Lalu, pengetatan masuk RS dengan aturan saturasi di bawah 95 persen sesak napas. Ia juga mengatakan akan meningkatkan pemanfaatan pemantauan isolasi mandiri dengan pemanfaatan telemedicine.

Reporter: Arief Rahman HSumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Ungkap Kunci Penting Indonesia Emas Bisa Terwujud di 2045
Airlangga Ungkap Kunci Penting Indonesia Emas Bisa Terwujud di 2045

Kebijakan ini mencakup inisiatif untuk mendorong industri farmasi, meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan,

Baca Selengkapnya
Jokowi Ingatkan Pentingnya Kesehatan: Pintar Tapi Gak Sehat Mau Apa?
Jokowi Ingatkan Pentingnya Kesehatan: Pintar Tapi Gak Sehat Mau Apa?

Untuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.

Baca Selengkapnya
Sederet Pasal PP Kesehatan Tuai Pro Kontra, Perlukah Direvisi?
Sederet Pasal PP Kesehatan Tuai Pro Kontra, Perlukah Direvisi?

PP Kesehatan dinilai menimbulkan pro dan kontra, salah satunya terkait penggabungan banyak klaster di dalam satu PP.

Baca Selengkapnya
Anies Bicara Penanganan Kesehatan: Debat Dulu Baru Ambil Keputusan, Bukan Keluar UU Baru Didebatkan
Anies Bicara Penanganan Kesehatan: Debat Dulu Baru Ambil Keputusan, Bukan Keluar UU Baru Didebatkan

Anies mengaku akan mengubah fokus kesehatan dari kuratif menjadi promotif, preventif dan kuratif.

Baca Selengkapnya
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.

Baca Selengkapnya