Menkes Sebut Selama Aktivitas Tak Dibatasi, Berapapun Kapasitas RS Tak akan Cukup
Merdeka.com - Komisi IX DPR RI menggelar rapat kerja bersamaMenteri Kesehatan RI dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), terkait perkembangan penanganan Covid-19 setelah sepekan PPKM Darurat.
Dalam paparan awalnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan mengenai kapasitas RS yang kian menipis.
Budi menjelaskan bahwa berapapun jumlah atau penambahan ranjang dan oksigen di RS, tidak akan pernah cukup selama penyebab di hulu yakni penyebaran Covid-19 tidak diredam.
-
Bagaimana pneumonia bisa menyebar? Dilansir dari lung.org, persebaran dari pneumonia ini biasanya terjadi melalui batuk, bersin, sentuhan, atau hanya dari bernapas.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa yang bikin rumah jadi sesak? Merasa rumah terasa sesak karena banyaknya barang yang menumpuk? Saatnya melakukan decluttering yang sudah nggak dipakai.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa orang bisa kena pneumonia? Pneumonia adalah infeksi pada jaringan paru-paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Kondisi ini dapat mempengaruhi satu atau kedua paru-paru dan menyebabkan peradangan yang mengganggu kemampuan paru-paru untuk mengisi udara dengan baik.
-
Mengapa paru-paru basah bisa mengancam nyawa? Pneumonia karena infeksi virus biasanya akan bersifat ringan, namun tak menutup kemungkinan dapat memberat hingga mengancam nyawa. Diketahui, beberapa kelompok yang cenderung rentan mengalami adalah bayi prematur, anak dengan gangguan jantung atau paru-paru dan seseorang yang pernah menjalani tranplantasi organ.
"Selama kegiatan di hulu tidak dibatasi, mobilitas tidak direm, seberapa pun kita tambah kapasitas RS, obat, dokter, oksigen, tidak akan pernah cukup," kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (13/7).
Budi meminta masyarakat benar-benar mengerem kegiatan dan berada di rumah saja selama varian delta masih mengganas.
"Masalah kekurangan di RS ini sebenarnya masalah di hulunya, jadi bagaimana kita mengurangi pergerakan dan jangan ke mana-mana selama varian delta menyebar," tegasnya.
Selain membahas perkembangan PPKM darurat dan penanganan RS, rapat kali ini juga beragendakan pembahasan kebijakan vaksinasi Covid-19, perkembangan pelaksanaan vaksinasi program dan Vaksinasi Gotong Royong, penanganan kelangkaan oksigen dan penanganan kelangkaan obat dalam masa Pandemi Covid-19.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur, namun tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPesan Dirut BPJS Kesehatan Seiring Implementasi Kriteria Kelas Rawa Inap Standar: Rumah Sakit Jangan Kurangi Jumlah Tempat Tidur
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya