Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes Sebut Sulit Sadarkan Masyarakat Patuhi Prokes, Ini Penjelasan Sosiolog

Menkes Sebut Sulit Sadarkan Masyarakat Patuhi Prokes, Ini Penjelasan Sosiolog Kemenkes Terima 500 Ton Oksigen dari Industri Nikel di Morowali. ©ANTARA/HO

Merdeka.com - Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Najib Azca mengungkap sejumlah alasan yang menyebabkan masih ada warga yang tidak disiplin protokol kesehatan. Salah satunya tingkat literasi yang masih rendah tentang Covid-19.

"Satu, rendahnya literasi kesehatan, literasi ilmu sehingga orang tidak yakin ini Covid benar atau tidak. Kan masih ada yang seperti itu," ujar dia kepada Merdeka.com, Sabtu (31/7).

Keadaan tersebut diperparah dengan situasi sosial politik Indonesia yang pernah terbelah akibat isu-isu politik. Akibatnya isu Covid dipakai untuk mendelegitimasi kelompok yang menjadi lawan politik.

Orang lain juga bertanya?

"Kedua di masyarakat sendiri kadang-kadang masih ada semacam pembelahan sosial politik yang kadang berefek ke isu seperti ini. Mereka serba menentang apa saja yang dilakukan pemerintah atau kelompok politik yang berbeda," ujar dia.

"Yang tidak suka Pak jokowi misalnya, bagaimana caranya ini untuk mendelegitimasi Pak Jokowi. Siapa yang tidak suka tokoh Bupati, Pak anies Baswedan, juga begitu," ujar dia.

Menurut dia, ada beragam faktor penyebab masyarakat Indonesia tidak disiplin prokes. Kadang-kadang faktor-faktor tersebut berkelindan satu sama lain sehingga tidak bisa dibaca secara jernih.

"Kadang-kadang campur aduk. Ada problem sosial kesehatan, problem sosial ekonomi dengan problem sosial politik yang kadang-kadang berkelindan, saling sambung-menyambung. Kita kadang-kadang tidak bisa jernih bersikap," ungkap dia.

Menurut dia, langkah yang bisa dilakukan pemerintah yakni terus menggalakkan edukasi terkait Covid-19. Namun, dalam pelaksanaannya pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.

"Edukasi dari pemerintah tentu harus dilakukan, tapi dalam pelaksanaan harus melibatkan tokoh-tokoh masyarakat. Di masyarakat tertentu mungkin tokoh agama yang paling berpengaruh, di kelompok lain mungkin kelompok adat yang paling penting. Negara tidak bisa sendiri menyelesaikan ini," tandas dia.

Diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap kunci Indonesia mampu keluar dari pandemi Covid-19. Dia mengakui pekerjaan ini tidak mudah dan perlu keterlibatan semua pihak, termasuk seluruh lapisan masyarakat.

Budi mengutip rekomendasi WHO, ada empat cara dalam mengendalikan pandemi. Pertama yakni dengan protokol kesehatan ketat (Prokes).

Menurut Budi, hal ini yang paling sulit dilakukan di Indonesia. Dia mengatakan, dalam hal ini tak membutuhkan bantuan ilmuan kedokteran, tapi sosiolog.

"Bagaimana caranya bisa mendidik, bisa mengedukasi, mengajak, mengimbau teman-teman kita agar selalu pakai masker, jaga jarak, kita bisa mengajari mereka ini adalah pengait riil, bukan konspirasi," jelas Budi dalam sebuah acara dengan para guru besar Universitas Airlangga dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dikutip Jumat (30/7).

Menkes cerita saat kunjungan di sebuah daerah bersama Gubernur Jatim. Saat itu dia menemukan, banyak masyarakat yang belum percaya bahwa ada penyakit Covid-19. Hal ini yang menjadi pekerjaan rumah bersama untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya Covid-19.

"Mengatasinya perlu pendekatan sosial, perlu keterlibatan semua rakyat. Itu perlu dibangun, kita belum berhasil menemukan model yang pas, enggak mungkin kita bisa lakukan ini sendiri," jelas Menkes Budi.

Cara kedua yakni mengenai testing, tracing dan isolasi. Dia juga mengakui, Indonesia masih lemah dalam melakukan hal tersebut.

Menurut Budi, testing dan tracing Indonesia masih di bawah rata-rata negara lain. Menurut dia, testing harus dilakukan berdasarkan kaidah epidemiolog.

Budi menjelaskan, seharusnya jika ada orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, langsung dilakukan pelacakan ke mereka yang sudah kontak erat. Kemudian secara terorganisir melakukan tindak lanjut bagi mereka yang tertular, apakah harus dirawat di RS atau hanya isolasi mandiri.

"Ini merupakan salah satu titik kelemahan kita," jelas Menkes Budi.

Berikutnya adalah cara vaksinasi. Menurut dia, Indonesia termasuk negara yang lumayan cepat dalam program vaksinasi. Meskipun dia mengakui, bahwa vaksinasi bukan jadi faktor bisa mengendalikan Covid-19. Dia juga mendorong percepatan uji klinis dan produksi vaksin merah putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga.

"Universitas Airlangga adalah yang paling maju dalam melakukan riset dan pengembangan vaksin," kata Budi.

Terakhir adalah terapi pengobatan. Menkes meminta Unair juga terlibat dalam membuat sebuah terapi yang bisa mengobati pasien Covid-19.

"Kalau bisa bekerja sama dengan kami, beri masukan, terapi apa memang memiliki kans besar mengurangi fatalitas di rumah sakit," jelas Menkes.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Kasus Cacar Monyet Meningkat, Puan Minta Pemerintah Siapkan Proteksi Maksimal Bagi Rakyat
Kasus Cacar Monyet Meningkat, Puan Minta Pemerintah Siapkan Proteksi Maksimal Bagi Rakyat

Mengingat virus cacar monyet bukanlah penyakit sembarangan.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Kesiapan Pemerintah dan Masyarakat Hadapi Potensi Pandemi
Puan Maharani Tekankan Pentingnya Kesiapan Pemerintah dan Masyarakat Hadapi Potensi Pandemi

Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Disarankan Mitigasi Hoaks Terkait Rempang
Pemerintah Disarankan Mitigasi Hoaks Terkait Rempang

Pernyataan yang disampaikan pemerintah harus lebih simpatik, mengedepankan sisi emosional.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya