Menkes Targetkan Vaksinasi Tahap Dua Rampung Juni 2021
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi tahap dua ditargetkan selesai pada Juni 2021. Sasarannya lebih dari 38 juta jiwa yang terdiri dari sekitar 17,6 juta petugas publik dan 21,6 juta jiwa lansia.
"Untuk tahap 2 kita harapkan selesai akhir Juni. Tahap 2 kan ada lansia 21,6 juta nasional, tenaga publik 17,6 juta. Jadi ada 38 juta yang harus kita selesaikan dari 1 Maret sampai dengan 30 Juni atau 4 bulan. Ada 120 hari kita harus selesaikan," kata Budi ketika melakukan peninjauan ke Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok, Kamis (25/3).
Dia menyebutkan, rata-rata 480 ribu orang disuntik vaksin Covid-19 setiap hari. Dia memprediksi hari ini, Kamis (25/3), jumlahnya tembus hingga 500 ribu orang.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
"Kalau sehari 500.000, sebulan 30 hari harusnya bisa kita selesaikan ya. Kan 15 jutaan ya. Hitung 22 hari lah, Sabtu-Minggu tidak dihitung. Artinya kan 12-13 jutaan. Harusnya 4 bulan selesai ya," ungkapnya.
Kendala yang dihadapi saat ini bukan pada teknis pelaksanaannya, tetapi pada ketersediaan vaksin. Banyak negara berebut untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Sementara itu, hanya lima negara yang membuat vaksin, yaitu Amerika, Cina, Rusia, Inggris dan India.
"Suplai vaksinnya kan rebutan seluruh dunia. Negara yang sudah dapat kan mungkin 50-55 negara. Kita saja belum semuanya. Kemarin juga Thailand mulai sempat mundur, Filipina baru mau mulai, Australia baru, Jepang baru, Korsel baru. Ini rebutan. Kendalanya di situ," bebernya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Depok Mohammad Idris menuturkan, merujuk pada hitungan Kementerian Kesehatan, sasaran warga penerima vaksin sebanyak 60 persen. Artinya terdapat 1,4 juta jiwa yang menjadi target vaksinasi di Depok. Jumlah itu 60 persen dari 2,3 juta jiwa penduduk kota ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik.
Namun jika merujuk pada data Kementerian Dalam Negeri jumlah penduduk Depok hanya 1,8 juta jiwa. "Artinya kalau 60 persen tidak sampai 1 juta. Tapi tetaplah ini sebuah realitas mudah-mudahan bahkan bisa menjadi bonus demografi, karena Depok ini poros di tengah-tengah kabupaten/kota, episentrum Jabodetabek," ucap Idris.
"Cuma permasalahannya kan kementerian di Jakarta, Depok Jabar, jadi mampir dulu di Bandung. Nah Bandung tidak hanya memikirkan Depok, karena dia punya Bandung, dia punya Karawang, 27 kabupaten/kota, Bekasi, Cirebon, jadi baginya sedikit-sedikit. Nah di Depok ini belum 100% diberikan vaksinnya untuk tahap kedua, paling baru 5-6 persen, belum sampai 10 persen," imbuhnya.
Dengan adanya pihak lain, seperti swasta, yang membantu pelaksanaan vaksin, kata Idris, pihaknya merasa sangat terbantu. Dia pun meminta percepatan untuk pengiriman vaksin bagi Kota Depok.
"Kerja sama seperti ini membantu karena oleh rektor, menteri langsung, makanya kita minta akselerasi percepatan pengiriman vaksinnya. Alhamdulillah kemarin dari 30.000 kita minta, 15.000 sudah terkirim tapi ke RS UI. Kalau yang dikirim ke faskes kita itu yang sisa kemarin kita habiskan," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca Selengkapnya