Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkes tegaskan Buvanest Spinal Kalbe Farma telah ditarik

Menkes tegaskan Buvanest Spinal Kalbe Farma telah ditarik Menkes Nila Djuwita. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Menteri Kesehatan Nila Djuwita Farida Moeloek mengatakan obat anastesi Buvanest Spinal bikinan Kalbe Farma telah ditarik dari peredaran. Sebab diduga akibat salah pelabelan obat ini, dua pasien Rumah Sakit Siloam Karawaci wafat saat menjalani pengobatan.

"Sudah ditarik dulu, ditarik," kata Nila sebelum menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/2).

Namun, Nila belum bisa memastikan apakah bakal menjatuhkan sanksi buat Kalbe Farma akibat kelalaian menyebabkan kematian itu. Yang jelas, kata dia, Kementerian Kesehatan akan mengkaji kasus ini secara objektif.

"Ini lagi penelitian, penyelidikan, nanti kita lihat. Saya maunya objektif. Yang salah kita sesuaikan kesalahannya. Jangan dulu-duluan, nanti saya salah sendiri," jelas Nila.

Seperti diketahui, dua orang pasien Rumah Sakit Siloam Karawaci wafat setelah disuntik dengan obat itu. Buvanest Spinal seharusnya diberikan sebagai bius pada pasien bakal dioperasi, tapi malah berisi kandungan obat yang disebut-sebut buat pengentalan darah.

Kasus ini masih terus diusut oleh Kemenkes, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, dan Kalbe Farma sebagai produsen. Dalam tahap awal, dipastikan Kalbe Farma terbukti melakukan kesalahan. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menengok Aktivitas Klinik yang Diduga Tak Becus Tangani Bayi hingga Meninggal Dunia di Tasikmalaya
Menengok Aktivitas Klinik yang Diduga Tak Becus Tangani Bayi hingga Meninggal Dunia di Tasikmalaya

Salah satu klinik di Tasikmalaya kini menjadi perbincangan publik karena diduga memberi pelayanan yang buruk kepada pasien bersalin sehingga bayinya meninggal.

Baca Selengkapnya
Kementerian BUMN Masih Kaji Merger BTN Syariah dan BSI
Kementerian BUMN Masih Kaji Merger BTN Syariah dan BSI

BTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.

Baca Selengkapnya
Lima Pabrik Kimia Farma Tutup, Stafsus Erick Thohir Buka-bukaan soal Nasib Karyawan
Lima Pabrik Kimia Farma Tutup, Stafsus Erick Thohir Buka-bukaan soal Nasib Karyawan

Kapasitas produksi lima pabrik milik Kimia Farma yang akan ditutup tersebut tidak pernah mencapai target.

Baca Selengkapnya
RS Muhammadiyah Bandung dan BPJS Kesehatan Hentikan Kerja Sama, Ini Alasannya
RS Muhammadiyah Bandung dan BPJS Kesehatan Hentikan Kerja Sama, Ini Alasannya

Penghentian kerja sama itu disebutkan sudah melalui kesepakatan kedua belah pihak serta mekanismenya sesuai perundangan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya

Alasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Obat Sirop Zamel Drop dan Ferro-K Ditarik dari Pasaran, Ini Penyebabnya
Obat Sirop Zamel Drop dan Ferro-K Ditarik dari Pasaran, Ini Penyebabnya

Apakah penarikan dua obat sirop di atas berkaitan dengan cemaran Etilen Glikol/Dietilen Glikol (EG/DEG)?

Baca Selengkapnya
Waskita Terancam Dihapus dari Daftar Emiten BEI, Kementerian BUMN: Masih Punya Modal Aset
Waskita Terancam Dihapus dari Daftar Emiten BEI, Kementerian BUMN: Masih Punya Modal Aset

WSKT tidak akan sampai menjadi pasien PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) lantaran masih punya aset bernilai bagus, termasuk jalan tol.

Baca Selengkapnya