Menkes Terawan Jelaskan Alasan 1 WNA Ikut Dikarantina di Pulau Natuna

merdeka.com Sekitar 4 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto membenarkan bahwa ada satu Warga Negara Asing (WNA) yang ikut dikarantina di Pulau Natuna, Kepulauan Riau. WNA itu dievakuasi bersama 237 Warga Negara Indonesia (WNI) lainnya yang terjebak di Wuhan, China akibat virus corona.

Terawan menjelaskan bahwa WNA itu turut dievakuasi lantaran merupakan suami dari WNI yang kini menjalani karantina di Pulau Natuna. Sehingga, pemerintah memutuskan untuk mengevakuasi WNA tersebut bersama dua orang anaknya dan istrinya.

"Dia kan suami dari, dia bawa anak dua sama istrinya orang Indonesia. Kamu tega enggak ninggalkan suaminya," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa (4/2).

Orang lain juga bertanya?

Dia mengaku belum mengetahui asal negara WNA tersebut. Namun, Terawan memastikan WNA itu bukan berkewarganegaraan China. "Ya enggak mungkin kan dia bukan WN China. Dia WN dari Eropa," jelas dia.

Menurut dia, tak ada masalah terkait proses evakuasi WNA tersebut dari sisi keimigrasian. Terawan menekankan bahwa evakusi tersebut adalah misi kemanusiaan sehingga tak perlu dipersoalkan.

"Anaknya sama istrinya dibawa, kami sebagai manusia piye ayo. Enggak boleh lah. Kita ini bangsa Indonesia bangsa yang arif. Yang betul-betul ingin membantu semua orang. Tapi juga ingin melindungi bangsa dan negara kita," tutur dia.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mengevakuasi 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terisolasi di Wuhan, China akibat wabah virus corona. Saat ini, 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan sedang dikarantina selama 14 hari di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Seluruh WNI tersebut menjalani observasi dan mendapatkan pendampingan dari dokter selama 1x24 jam setelah tiba di Indonesia.

Tak hanya memulangkan WNI dari China, Indonesia sendiri mengambil beberapa tindakan demi menghentikan penyebaran virus Corona. Salah satunya adalah membatasi kunjungan masuk dan keluar dari China untuk mengantisipasi penularan virus Corona ke Indonesia.

Reporter: Lizsa Egeham

(mdk/ray)