Menkes Wanti-Wanti Pengusaha Beli Obat Secukupnya: Jangan Tutup Akses Orang Lain
Merdeka.com - Menteri Kesehatan meminta individu dan perusahaan tidak perlu berlebihan membeli obat-obatan untuk penyembuhan Covid-19. Budi mengatakan, jika berlebihan bisa mengurangi stok obat-obatan sehingga menutup akses orang lain yang benar-benar membutuhkan.
Saat ini banyak masyarakat yang menyetok sendiri obat-obatan untuk Covid-19. Padahal seharusnya obat diberikan sesuai kebutuhan dengan resep dokter.
"Jadi kalau ini kita stok ini di rumah, saya mengerti karena itu memberikan rasa nyaman. Tapi itu mengurangi kans satu orang yang membutuhkan untuk mendapatkan akses dan dia bisa mati," ujar Budi saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
-
Bagaimana pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Awalnya mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut, menawarkan obat ini dengan janji tidur yang nyenyak,' tambahnya.
-
Bagaimana perusahaan ini membantu karyawan? Dalam layanan yang ditawarkan, setelah menerima permintaan dari klien, perusahaan akan menugaskan seorang agen untuk mengunjungi lokasi kerja klien. Agen ini akan berinteraksi dengan atasan atau rekan kerja yang telah ditentukan, serta menyampaikan kritik yang tajam sambil dengan antusias menyampaikan keluhan dari pelanggan.
-
Bagaimana cara menghindari penularan penyakit saat kembali bekerja? 'Pastikan segera berobat ke dokter atau puskesmas terdekat untuk diobati segera. Kalaupun masuk kerja dalam keadaan sakit, mohon terapkan pola hidup bersih 3M ya. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak agar tidak terjadi penularan,' kata Ngabila.
-
Siapa yang jadi target penjualan obat di Tasikmalaya? Kasat Narkoba Polres Tasikmalaya, AKP Beni Firmansyah, menjelaskan bahwa ketiga tersangka menargetkan pelajar sebagai pasar untuk obat terlarang yang mereka jual.
Di perusahaan-perusahaan juga terjadi fenomena serupa. Perusahaan menyetok sendiri obat-obatan untuk membantu karyawannya. Namun, Budi mengingatkan, hal ini bisa menutup akses orang membutuhkan obat tersebut.
"Perusahaan besar tidak usah membeli, karena kalau dia membeli, 10.000 dia beli, itu ada 10.000 orang yang kehilangan changenya yang benar-benar membutuhkan. jadi biarkan mekanis secara medis berlaku," kata Budi.
Stok obat yang ada, menurut Budi, harus diberikan kepada pihak rumah sakit dan orang yang memang dibutuhkan. Bukan untuk ditimbun menjadi cadangan di rumah maupun perusahaan.
"Ini bukan untuk disimpan dicadangan untuk rasa aman karena ini bahaya, orang nanti obatnya habis kalau dikejar semua kita benar-benar membutuhkan ini diberikan oleh dokter diberikan oleh rumah sakit ke orang-orang yang memang sudah sakit dan membutuhkan," jelasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaUMKM di Indonesia baru saja bangkit dari pandemi dan memiliki peran penting dalam perekonominan nasional.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca SelengkapnyaGhufron Mukti mengaku heran kerap disalahkan karena kekurangan obat dan dokter. Padahal, masalah tersebut bukan tanggung jawabnya.
Baca SelengkapnyaAli menegaskan sebaiknya pemerintah menerima masukan dari para pelaku usaha yang terlibat langsung pada penjualan rokok atas rencanan aturan ini.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaKehadiran SKT di Kudus juga menghasilkan dampak ekonomi lanjutan, yaitu multiplier effect melalui pertumbuhan dan geliat ekonomi.
Baca Selengkapnya