Menko Airlangga: Vaksinasi Covid-19 Perlu Gotong Royong
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kebersamaan dan gotong royong dalam melakukan vaksinasi COVID-19 menjadi social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat.
“Diharapkan banyak pengusaha terlibat sehingga ini menjadi bagian dari social responsibility kepada masyarakat. Karena penanganan COVID-19 ini harus dikeroyok dan dilakukan secara gotong royong, ditingkatkan serta dilaksanakan di 34 provinsi Indonesia,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (19/8).
Menko Airlangga mengatakan pemerintah telah menyusun kebijakan vaksinasi bagi ibu hamil dengan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan juga masukan dari BKKBN, IBI dan POGI. Vaksinasi bagi ibu hamil penting dilakukan karena memiliki peningkatan risiko menjadi berat apabila terinfeksi COVID-19, khususnya dengan kondisi medis tertentu. Tingginya risiko tersebut berdampak pada kehamilan dan bayinya.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang menentukan jadwal imunisasi? Jadwal imunisasi disusun berdasarkan hasil uji klinis serta anjuran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang mengeluarkan rekomendasi MPASI? Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO baru saja mengeluarkan pedoman terbaru yang berisi 7 rekomendasi terkait pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).
Vaksinasi ibu hamil tersebut digelar di 10 provinsi di Indonesia dan launching pelaksanaan vaksinasi untuk ibu hamil telah digelar di Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis (18/8).
“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, lanjutnya, dalam pelaksanaan vaksinasi untuk ibu hamil, bidan dikerahkan untuk menjadi vaksinator. Pemilihan bidan sebagai vaksinator juga dikarenakan bidan sudah terlatih dan paham dalam menghadapi ibu hamil.
“BKKBN sudah on board sejak 2 bulan yang lalu. Memang pasukannya banyak dan ini berpotensi menambah kemampuan vaksinasi melalui para bidan. Ini menjadi one stop service BKKBN,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut Airlangga menuturkan bahwa salah satu target dalam upaya penanganan COVID-19 adalah menekan angka kematian. Vaksinasi diharapkan bisa menjadi game changer penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga menekan angka kematian.
“Saya mengucapkan terima kasih atas inisiatif POGI, BKKBN, IBI, Salim Grup dan berbagai pihak dalam kegiatan Deklarasi Vaksinasi COVID-19 bagi Ibu Hamil Indonesia dalam mendukung percepatan penanganan COVID-19,” ungkap dia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa kesehatan bangsa ditentukan oleh kematian ibu dan bayi. Oleh karena itu, menekan angka kematian ibu dan bayi menjadi target pemerintah, selain juga menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan.
“Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada para tenaga kesehatan yang rela berjuang membantu kelahiran anak-anak generasi muda di masa pandemi,” tutur Menkes Budi. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menganjurkan ibu menyusui tetap memakai kontrasepsi atau KB.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaCak Imin berharap peraturan turunan dari beleid KIA segera diterbitkan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah stunting, ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi yang mencukupi.
Baca Selengkapnya