Menko Luhut Dorong Layanan Telemedis Covid-19 Khusus Anak
Merdeka.com - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kekhawatirannya terkait penularan virus corona pada anak-anak. Dia pun mendorong Satgas Covid-19 bekerja sama dengan penyelenggara telemedis guna menyediakan layanan khusus untuk membantu anak-anak yang terpapar.
"Melihat angka kejadian Covid-19 pada anak yang cukup meningkat di Indonesia saat ini saya merasa ada kekhawatiran tersendiri karena memiliki cucu yang beberapa di antara mereka masih berusia kanak-kanak," katanya lewat akun instagramnya, Selasa (6/7).
"Karenanya, saya pikir perlu adanya kerja sama yang solid antara Satgas Covid-19 dan penyedia layanan telemedicine untuk mengadakan program khusus Covid-19 pada anak," sambungnya.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah anak terkena penyakit menular? Untuk mengurangi risiko anak-anak terserang penyakit menular, orang tua dapat melakukan beberapa hal, seperti:Memberikan anak vaksinasi sesuai jadwal.Mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, dan tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum mencuci tangan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang harus menghindari kontak dengan anak sakit? Jika ada anggota keluarga atau teman yang sedang sakit, hindari kontak anak dengan mereka. Hal ini termasuk dengan menghindari sebisa mungkin tempat ramai yang berisiko memiliki orang sakit.
-
Siapa yang perlu melindungi anak? Psikolog Klinis Anak dan Remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengimbau agar orangtua dapat mengajarkan anak melakukan perlindungan diri.'Ajari anak untuk berteriak dan lalu menghindari pelaku atau cari orang dewasa lain untuk minta perlindungan,' jelas Vera saat dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (31/7).
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
Luhut pun menyarankan aplikasi telemedis Dokter PrimaKu yang diharapkan sudah mulai berjalan sepanjang Juli 2021 dengan biaya yang cukup terjangkau. Layanan itu diperuntukkan bagi orang tua yang memiliki pertanyaan seputar informasi Covid-19 pada anak.
"Para orang tua bisa langsung berbicara melalui fitur konsultasi online bersama dokter spesialis anak resmi dari IDAI via aplikasi, sehingga anak-anak tidak perlu berobat datang ke rumah sakit guna menghindari paparan virus yang lebih tinggi lagi," tuturnya.
Luhut ingin orang tua yang memiliki anak dengan gejala Covid-19 bisa mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya dan valid. Luhut tak ingin para orang tua mendapatkan informasi sumir dari mereka yang bukan ahli.
"Mari kita selamatkan anak-anak kita dari wabah pandemi dengan bertanya dan berkonsultasi langsung terkait Covid-19 pada ahlinya, yaitu para dokter spesialis anak yang telah tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia," ucapnya.
Luhut pun mendorong kerja sama dan upaya berbagai pihak di masa pandemi ini. Dia yakin kerja sama semua pihak membuahkan hasil jika para keluarga mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan secara tertib dan ketat.
"Mari kita selamatkan generasi penerus bangsa dengan perlindungan yang terbaik dari mereka yang terpercaya," kata elite Golkar itu.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaOrang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaPesan Puan inipun relevan dengan momen Hari Anak Sedunia Tahun 2024 yang diperingati setiap tanggal 20 November.
Baca SelengkapnyaMycoplasma Pneumonia bisa dicegah dengan vaksinasi dan jaga jarak.
Baca SelengkapnyaMenko Polkam Budi Gunawan mengungkap ada 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun terlibat dalam aktivitas judi online.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam melihat ada kerawanan pengerahan anak-anak saat masa kampanye Pilkada.
Baca SelengkapnyaAturan itu menjadi perpanjangan dari Undang-Undang nomor Nomor 1 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPuan pun menginstruksikan kepada seluruh Anggota DPR RI yang berasal dari dapil yang wilayahnya terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki untuk ikut membantu.
Baca SelengkapnyaPuan mengajak Pemerintah dan semua elemen masyarakat membangun komitmen bersama untuk memastikan hak anak terpenuhi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, belum ada vaksin yang tersedia, sehingga pencegahan melalui kebersihan tangan, penggunaan masker, dan menerapkan pola hidup sehat.
Baca SelengkapnyaProf. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan agar kita waspada terhadap peningkatan kasus gondongan dan cacar air di kalangan siswa.
Baca Selengkapnya